Ino dan Sai telah pamit pulang. Mereka tak banyak tanya dan bicara melihat keadaan Sakura saat ini. Ino hanya membersihkan luka disudut bibir Sakura dan mengompres luka lebam diwajah gadis itu, ia terus membujuk Sakura untuk pergi ke rumah sakit tapi gadis pink itu menolak dengan wajah yang masih ketakutan.
Akhirnya Sasuke membawa Sakura ke apartemennya, ia tadi sempat menelpon Itachi untuk membantu membereskan masalah ini dan tidak memberitau Ibunya dulu karena ia tau sebelumnya Sakura baru saja bertemu dengan Mikoto.
Kini tinggal mereka berdua disini. Dengan Sakura yang duduk sambil menatap lantai, tatapan itu kosong tak berarti.
Sasuke mendekat perlahan lalu berlutut satu kaki tepat didepan Sakura yang terduduk disofa, dari posisi ini ia bisa menatap jelas wajah pucat gadisnya itu.
Kedua tangannya perlahan melingkupi dua tangan Sakura yang berada diatas pahanya lalu mengelusnya pelan dengan ibu jari, "Sakura....."
Emerald yang sedari tadi hilang fokus kini perlahan bergulir menatap Onyx didepannya, Sasuke tau jika Sakura sedang mencari kekuatannya.
"Ada lagi yang sakit...?" setiap suara Sasuke benar-benar syarat akan kelembutan, satu tangannya terangkat menyingkirkan rambut merah muda gadis itu ke belakang telinga.
Sakura kembali menundukan pandangannya, disitulah ia bisa melihat tulang-tulang menonjol dipunggung tangan sampai jemari laki-laki ini memerah lebam. Luka yang memperlihatkan betapa kerasnya Sasuke memukul para perampok tadi.
"Tanganmu....." bisiknya sambil menggenggam salah satu tangan Sasuke, ia melihat kantung es batu yang tadi digunakan untuk mengompres wajahnya ia ambil dan diletakan diatas punggung tangan itu.
Sasuke tersenyum kecil, "Kau khawatir...?" Sasuke mengelus pipi yang terdapat lebam itu dengan pelan, "Lukamu masih harus diobati..."
Sakura tidak membalasnya, ia mengambil satu tangan Sasuke yang lain lalu mengompres keduanya bergantian.
Akhirnya Sasuke merubah posisinya menjadi bersila dibawah sedangkan Sakura tetap duduk diatas sofa dengan kedua tangan laki-laki itu diatas paha gadisnya, Sasuke menatap tangannya yang dikompres lalu beralih ke wajah Sakura.
Senyum kecil Sasuke menghilang melihat air mata yang perlahan mengaliri pipi Sakura, "Hey....." bisiknya membuat Sakura menatap Sasuke sendu, "Kenapa menangis...."
Sakura menghapus air matanya lalu satu senggukan lolos, "Maafkan aku....."
Sasuke tau jika Sakura kembali merasa bersalah, ia bangun untuk duduk disamping Sakura lalu memeluk gadis itu.
"Tidak Sakura, ini bukan salahmu....." Sasuke mengelus rambut halus gadis itu dengan perlahan, "Aku mencintaimu.... Kau tau kan?"
Sakura membalas pelukan itu tak kalah eratnya, meredam tangisnya didada laki-laki yang juga sangat ia cintai.
"Maaf Sasuke...... Dan terimakasih....." bisik Sakura dalam pelukannya yang tentu masih didengar Sasuke.
.
.
.
Tak bosan ia menatap gadis yang menawan hatinya tidur lelap dikasurnya, Sasuke duduk dilantai dengan ibu jari yang mengelus dahi Sakura lembut persis seperti Ayah yang sedang menidurkan putrinya.
Selepas menangis seperti biasa Sakura akan tertidur, suhu badannya sempat naik selama tangisannya tadi tapi kini sudah menurun.
Satu tangannya sedari tadi menggenggam tangan dingin Sakura, ia mengecup jemari itu dengan lembut dan Onyxnya menangkap sesuatu saat lengan cardigan Sakura tersingkap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Approach🍃
Romance"Dia lebih mirip Dinosaurus ketika sedang marah. Anehnya sama sekali itu tidak menggangguku. Karena aku yang suka mengganggunya." - Sasuke Uchiha. "Apa ini laki-laki populer disini? Apa benar dia? Laki-laki ini sama sekali tidak ada daya tariknya. A...