Part 14 : Explain

491 73 6
                                    

Pagi ini Winter terbangun dengan kepala yang sangat sakit sekali. Ia mendudukan dirinya, bersandar pada sandaran tempat tidur. Memijit kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Padahal aku hanya minum satu seloki, kenapa bisa mabuk seperti ini."

Winter terdiam mengingat kejadian semalam bagaimana dia bisa sangat mabuk. "Yeri eonni ... tidak mungkin bir yang dia beri itu mengandung alkohol kan?"

Kedua tangan Winter menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Ia kini mengambil posisi berbaring, siap untuk tertidur lagi. Sebentar saja, sebelum dia memutuskan untuk siap-siap berangkat kuliah. Lagi pula hari ini Winter tidak ada kelas pagi. Jadi boleh kan Winter memejamkan matanya sebentar.

Namun dalam mata terpejamnya, ia malah semakin mengingat kejadian semalam, dimana saat teman-temannya berkumpul, ketika Yeri memberikannya minum, Jaemin menjemputnya, dan juga ia memuntahkan isi perutnya,

...

"OMO!"

Winter seketika terbangun. Menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ani ... Tidak mungkin Jaemin sunbaenim mengantarku semalam kan?"

"Pasti itu mimpi," ucap Winter sambil menepuk kedua pipinya. "Tidak mungkin juga bahkan aku sampai muntah di baju Jaemin Sunbae kan?"

Winter diam sebentar sebelum akhirnya ia tertawa keras. "Aigo Winter-ah, kau selalu memikirkan Jaemin sunbae sampai akhirnya kau terbawa mimpi seperti ini."

Winter masih tertawa sampai akhirnya ia tersadar pada pantulan dirinya di cermin. Matanya kini turun ke arah bawah, melirik baju yang dikenakannya sekarang. Winter ingat dengan jelas, semalam ia masih mengenakan baju kuliah, bukan piama tidurnya.

"Andwae!"

Winter dengan refleks menarik selimut untuk menutupi dirinya. Bayang Jaemin kini memenuhi seluruh pikirannya. Bahkan ketika Jaemin ingin mencium dirinya pun terbayang jelas.

"Tidak, tidak mungkin."

Winter bergegas berdiri dan berjalan menuju walk in closet kamarnya, dimana terdapat tempat pakaian kotor. Ia mengambil baju yang tergeletak diatasnya. Matanya terbuka lebar, ini baju yang ia kenakan semalam.

"Tidak. Ini pasti aku sendiri yang mengganti baju. Aku hanya lupa saja. Lagipula mana mungkin Jaemin sunbae yang menggantikan bajuku."

Saat Winter memasukan kembali bajunya, ia melihat sapu tangan yang terjatuh tak jauh dari tempat pakaian kotor. Tangannya terjulur untuk mengambil sapu tangan itu.

"Na Jaemin?" ucap Winter saat melihat inisial nama NJM pada ujung sapu tangan berwarna abu-abu itu.

Winter dengan refleks melempar saput tangan itu karna terkejut. Tidak. Tidak mungkin. Winter sangat tau Jaemin sangat baik kepadanya, Jaemin tidak mungkin macam-macam. Apalagi sampai berbuat sampai sejauh itu. Tidak mungkin Jaemin mengganti baju Winter bahkan ingin menciumnya. Tapi kenapa sapu tangan Jaemin berada di dekat pakaian kotor miliknya. Tidak mungkin Jaemin juga ikut mengganti baju disini kan?

Kaki Winter seketika lemas, ia terduduk dilantai, mengacak rambutnya frustasi.

"ANDWAE!!"

*Dive Into You*

Siang ini Winter berjalan dilorong kampusnya. Sebenarnya, ia sudah membawa sapu tangan Jaemin untuk ia kembalikan. Dan ia juga ingin mendengar penjelasan Jaemin. Ia tidak mau salah paham dan menduga-duga mengenai kejadian semalam. Tapi Winter rasanya terlalu takut dan malu untuk bertemu dengan Jaemin, jangankan untuk berbicara, melihat Jaemin saja rasanya Winter ingin segera menghindar.

DIVE INTO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang