CHAPTER - 41. Denka Leo Fernando

152 8 2
                                    

Happy Reading 🐠!

Happy Reading 🐠!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Ricuh, satu kata yang menggambarkan suasana kelas Aruna saat ini. Tidak saat seorang Guru muda datang dan juga seseorang yang asing. Kelas yang tadi nya ricuh kini berubah hening, menatap dua orang berbeda generasi itu serius.

"Kenapa diem! Kalian fikir saya gak tau hah?!" Omel Pak Adi.

Guru muda itu selalu marah bahkan karena hal sepele, ntahlah mungkin dia lelah.

"Maaf pak!" Ucap semua nya.

"Maaf terus capek saya!! Udah diam, saya bawa murid baru, semoga kamu ga ketularan mereka!" Katanya menatap seseorang yang di sebelah nya.

Orang itu mengangguk. "Saya usahakan pak!" Kata nya.

"Perkenalkan nama mu!" Perintah nya.

Orang itu mengangguk kembali menatap seluruh manusia yang ada di kelas.

"Nama gue Denka Leo Fernando, kalian bisa panggil gue Denka or Leo!" Jelas nya dengan suara deep voice.

Wah, sungguh mereka takjub tak hanya wajah yang rupawan bahkan suara nya pun sama.

"Khmm... Kalo di panggil sayang boleh engga!" Celetuk Sisil.

"Huuuuu" sorak seisi kelas.

Sumpah itu bukan teman Aruna, ah bisa-bisa nya Sisil bertanya seperti itu. Ia malu.

"Kamu nih Sisil kerjaan nya nyari cowok terus!"

Sisil yang dikatain seperti itu tak terima, dia menatap Pak Adi tajam, sialan.

"Dari pada bapak kerjaan nya ngejomblo terus, ehe!"

Semua orang menertawakan Sisil. Pak Adi menatap Sisil tajam seakan-akan Sisil adalah target utama nya.

"Saya jomblo juga banyak yang suka!" Ucap nya percaya diri.

Sisil memutar bola matanya malas, bukan hal aneh jika Sisil dan Pak Adi selalu bertengkar. Itu malah sudah menjadi suatu kebiasaan.

"Idih"

"Sudah saya malas bertengkar sama kamu. Silahkan duduk!"

Murid baru yang bernama Denka mengangguk dan duduk di kursi kosong sebelah David.

"David!" Ucap David.

Denka mengangguk "Denka!" katanya.

Pandangan nya beralih pada seorang gadis cantik yang asik duduk mencoret-coret buku nya.

Sudut bibir Denka tertarik membentuk senyuman, Cantik!

***

Dari tadi Aruna terus mengubek-ubek Tas nya, tak henti-henti nya dia memeriksa nya mencari sesuatu.

ARUZAN (COMPLETED)Where stories live. Discover now