"kayaknya bagus ya, upload foto pake baju ini. Terus miror selfie." ucapku. Aku berjalan menuju kaca yang berada dikamarku. Lalu berfoto.
Sesuai ucapanku, Aku berfoto mirror selfie. Lalu menguploadnya ke sebuah aplikasi. Setelah itu, banyak like, dan komentar yang masuk.
Ya. Bisa dibilang, Aku ini selebgram. Followers ku hampir 260K. Dan, diantara followers ku. Ada 1 orang bintang. Aku memfollow back dia.
TING!
[Hai]
Sebuah pesan masuk. Aku memeriksanya. Tumben sekali mau periksa notif, biasanya diri ini sangatlah malas.
[Halo]
Aku membalas. Chat yang ku kirimkan terbaca.
[Boleh minta nomer wa mu?]
Dia bertanya. Ternyata, dia cukup fast respon juga.
Aku memberikan nomer wa ku. Setelah itu, muncul notif dari aplikasi hijau berlogo telepon itu. Nomer tidak di kenal.
[Hai, save Pramu]
[Oke]
Aku membalas seperti itu saja. Lagi pula, pasti ujung-ujungnya, Aku akan menjadi penonton storynya.
[📸Foto]
Pramu mengirimkan, sebuah foto. Aku membukanya. Hanya sekali dilihat.
[Syuting duluuuu] caption foto yang ia kirimkan. Aku membalasnya, menggunakan fotoku.
Dengan caption ' semangat cari cuann 😌'. Pramu bereaksi pada pesanku, dia memberikan sebuah love berwarna merah.
Dari situ, Aku dan Pramu menjalin hubungan pertemanan yang cukup dekat. Bahkan, Pramu mengajakku untuk bertemu beberapa kali. Aku menerimanya. Ternyata, dia cukup tinggi ya?
Pertemuan pertama, Pramu mengajakku ke taman kota. Dia membelikan ku, salad buah. Dan membelikan susu cokelat botol.
"Semoga suka." ucapnya. Pramu tersenyum, dia mengulurkan dua barang itu.
"Terima kasih. Seharusnya, Kamu tidak usah repot-repot." sahutku. Aku membuka susu botol terlebih dahulu. Lalu membuka salad buah.
"Tadinya, Aku ingin membeli jajanan yang lain. Seperti, cilor, cilok, telur gulung, martabak telur, cimol. Tapi, Aku takut kamu ga suka." ungkapnya. Dia menatapku. Sementara, Aku memakan salad buah pemberiannya.
"Kalau itu, Aku suka." ucapku. Aku menyuap salad buah dingin itu. Cuaca seperti ini enak sekali memakan salad buah. Terlebih dingin.
"Aku takut tenggorokan mu, sakit. Soalnya minyaknya sudah jelek." tuturnya. Aku menatapnya, tidak percaya rasanya. Padahal, kita baru mengenal beberapa hari yang lalu. Tapi, dia sangat perduli padaku.
"Terima kasih, sudah perduli." Pramu tersenyum mendengar ucapanku itu. Aku menawarkan, salad buah. Dia menolak, katanya sudah sering memakan makanan seperti itu.
"Oh iya, Kamu sudah lama bekerja di sebuah perusahaan agensi?" tanyaku.
"Baru 2 tahun." jawabnya.
"Lumayan juga ya ... Enak tidak jadi bintang-bintang gitu?" tanyaku. Pramu tampak mengerenyitkan keningnya.
"Dibilang enak, gak enak. Dibilang, gak enak ya enak." jawabnya. Benar juga ya.
Begitulah pertemuan pertama kami. Aku dan Pramu berpamitan. Dia mengantarku sampai depan rumah.
Pertemuan kedua
Pramu mengajakku makan mie ayam dipinggir jalan. Katanya, dia sudah lama tidak makan, makanan pinggir jalan. Di kantornya, sudah menyediakan lengkap, dari makanan, atau barang-barang kantor.
BẠN ĐANG ĐỌC
IzIn
Ngẫu nhiênCerita tentang kisah cinta, Dila dan Pramu. Kisah ini berawal dari, Dila. Yang memposting foto mirror selfie nya. Lalu, Pramu mengirimkan sebuah pesan. Dari pesan situlah, mereka mulai menjalani hubungan pertemanan. Lalu ... Baca selengkapnya di w...
