15. HUJAN DAN KENANGAN NYA

87 41 48
                                    

15. HUJAN DAN KENANGAN NYA

"Hujan tak hanya datang membawa ketenangan, hujan bisa juga membawa kenangan."

______________________________✦ ୨୧


"Abis dari mana lo, Ay?"

Pertanyaan barusan berasal dari Zanitha. Mata yang sipit dan kecil itu baru saja melihat Lara, masuk ke kelas dengan wajah berbinar binar, lalu terdapat banyak permen milkita strawberry dan melon di kedua tangan nya yang penuh. Beberapa saat kemudian, Langkah Lara telah sampai di tempat tujuan nya.

Di meja Zanitha dan Seva, yang terdapat Aletta, Nata dan Naira disana, Lara meletakan semua permen nya yang berjumlah belasan itu di atas meja. Membuat pandangan mereka yang tengah makan, kini beralih ke Lara.

"Dari Zean." seru Lara, memasang wajah ceria, dan jangan lupakan pipi nya yang merah merona akibat hal ini.

"Anjay. Banyak bener." sahut Seva, menatap permen yang di depan nya ini dengan tatapan minat. Menurutnya, ini terlalu banyak untuk di konsumsi dalam jangka waktu pendek. Karna terlalu banyak memakan makanan manis bisa saja menyebabkan penyakit serius, atau hanya sekedar batuk batuk. Bagaimana pun, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

"Buset, mau lo habisin hari ini?" tanya Aletta. Mengingat kalau Lara ini benar benar menyukai milkita. Harta dan seluruh hidup nya ada di permen susu itu.

"Kalo stok dirumah habis, Ya gue makan ini aja sampe malem."

Zanitha meraup semua wajah Lara memakai tangan kanan nya, "Gila lo. Makan nasi, Ay. Jangan permen mulu!" ucap nya dengan nada galak.

"Heleh, Nama nya juga manusia jatuh cinta." Naira sedikit berdecak dan menggelengkan kepala nya sedikit.

"Tumben Zean ada effort. Biasanya gak ada. Dia kan cowo red flag." sahut Nata, Yang langsung di setujui oleh Naira dan Zanitha. Mereka bertiga memang memiliki pemikiran yang sama terhadap Zean.

"Mana ada! Zean mah baik, effort, lucu, waduh dasar pacarku."

"Iya aja deh buat yang lagi falling in love." ucap Seva, menanggapi.

"Aku cuma mau kasih tau. Awas nanti putus, kamu nyesel bilang Zean baik." kata kata itu berasal dari Naira. Walau Zean cowok yang bisa memperlakukan perempuan dengan baik, tapi semua harus ingat kalo dunia punya fase people come and go yang bisa merubah pemikiran siapa pun tentang seseorang.

"Semoga aja lama sama Zean nya." Aletta dan Nata saling bertatap tatapan tidak setuju. Feeling mereka kuat.

"Bakal kandas sih kayaknya." sahut Aletta, dengan nada pelan.

"Waduh. Jangan sampe. tapi kayaknya sih iya." timpal Seva.

"Udah udah. Karna gue baik, Jadi gue kasih kalian milkita satu satu." Tangan Lara memberikan mereka semua satu persatu permen nya. Hari ini memang patut di beri apresiasi. Mood Lara menjadi sangat bagus ketika berada di sekolah. Apa lagi bersama Zean.

___________________________________

Ervan, Althar, Arga, Rafi, Saka, Bila dan Lara berada di ayunan, di bawah pohon belimbing serta teras yang membentang luas. Tempat indah dan asri ini memang sering kali menjadi tempat dimana mereka bertujuh menikmati sebentar sistem kerja semesta yang mempertemukan mereka bertujuh melalui sebuah pertemuan kecil. Pertemuan yang pada akhirnya membuat mereka bertahan sampai 6 tahun lama nya. Jarak usia di antara mereka semua tak membuat rasa solid berkurang.

AMERTA.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang