Warning!
Lapak bxb, mpreg
Bagi yang tidak suka, bisa menyingkir ^^
➳ Ini kisah tentang Lee Sungchan dan Jung Beomgyu yang bertemu di suatu lomba olahraga mewakili sekolah mereka. Kemiripan wajah keduanya membuat geger satu tempat, benar-benar mirip...
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
Seoul, South Korea [Time : Present]
Pada pukul tujuh pagi, netra Taeyong mulai terbuka dengan sempurna. Menyadari dirinya ternyata terlelap tanpa sengaja di atas sofa sepanjang malam, bersama sebuah map yang berada di tangannya. Ini bukan di rumahnya, Taeyong ingat terakhir kali ia bertemu dengan Christ dan berbincang tentang kasus Jaehyun. Sepulangnya dari supermarket, Christ sempat kembali ke kantor untuk memberikan dokumen mengenai kasus penggelapan yang Jaehyun lakukan 17 tahun lalu. Sampai sekarang, kasus itu belum selesai, hanya dilupakan oleh pihak kepolisian begitu saja.
Taeyong mendudukkan diri, mengusap wajahnya dengan frustasi. Kepalanya pula berdenyut karena baru menghabiskan dua jam untuk beristirahat, ini karena ia tak bisa tenang setelah mendengar rekaman itu. Sudah pagi, pikir Taeyong saat melirik ke arah jendela dan ia harus pulang ke rumah sebelum anak-anaknya kembali dari rumah sakit.
"Kau sudah mau pergi?"
Taeyong menoleh pada Christ yang ikut terbangun ketika ia bangkit dari sofa dan mengenakan jaketnya yang tergeletak di sisinya. Pria itu juga tertidur di sofa satunya dengan posisi duduk. "Iya. Anak-anakku akan pulang jam 9 nanti. Aku harus menyiapkan sarapan. Bayiku baru saja sembuh, aku ingin menemuinya dan memeluknya lebih lama lagi." Kalimat terakhir itu diiringi dengan tatapan yang berkaca, hanya saja Taeyong memunggungi Christ, sehingga temannya itu tak tahu apapun.
Christ pun mengangguk pelan, mengusak wajah bantalnya. "Ah ya, aku juga harus kembali ke kantor polisi," desahnya pelan karena masih mengantuk.
Saat jaket sudah melekat sempurna pada tubuh Taeyong, ia pun membalikkan badan. "Terima kasih sudah membantuku," ucapnya tulus.
"Hm, aku akan menghubungimu kalau aku menemukan sesuatu."
"Ya. Aku pergi."
❀❀❀
Saat Taeyong tengah mengendarai mobilnya, menuju kembali ke rumah, ia melewati sebuah toko roti yang baru saja buka, Seo's Bakery. Taeyong pun memperlambat laju kendaraannya demi melihat lebih jelas pemandangan di mana Ten menyambut anak-anaknya pergi di depan pintu. Taeyong memilih untuk mengamati beberapa saat. Di sana ada Haechan yang pergi bersama Hendery dalam satu mobil yang sama, lalu lelaki bersurai pirang yang kemudian mengendarai sepeda motor usai mengecup sebelah pipi Ten. Sementara satu lelaki lainnya tidak pergi, melainkan tetap berdiri di sisi Ten kemudian mendorong kursi rodanya kembali ke dalam toko.
Taeyong akhirnya memamirkan mobilnya tepat di depan toko tersebut setelah menyadari ada hal yang harus ia bicarakan dengan Ten. Selain Johnny, orang yang membantu Jaehyun di malam itu adalah Ten. Pria itu pasti tahu sesuatu.
Ia pun melepaskan sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Taeyong melangkah masuk ke dalam toko, meski langkahnya sedikit gentar dan ragu. Selama 17 tahun terakhir, ia tak pernah bicara dengan Ten ataupun dengan Johnny. Hubungannya dengan Ten tidak sebaik itu sejak lama.