Chapter 19

2.4K 160 29
                                    

Kedengaran bunyi tapak kasut dan suara warden sedang bercakap dengan walkie-talkie . Makin dekat dengan biliknya ----
______________________________________

Aireen membuat seperti katilnya ada orang sedang tidur . Dia menarik Kahar untuk ke tepi pintu bilik . Aireen menutup lampu . Bilik itu gelap . Hanya diterangi dengan cahaya malam dari tingkap .

Dia menolak Kahar ke dinding . Satu tangannya berada di dinding , di sisi Kahar .

" Ai-- " mulut Kahar ditekup oleh Aireen .

" Diam . " Aireen berbisik .

Tapak kasut itu berhenti di hadapan pintu bilik Aireen . Pintu ditolak . Aireen merapatkan dirinya dengan Kahar . Cukup rapat sehingga dia terpaksa meletakkan kepalanya pada dada Kahar .

" Sial lah .. " Aireen berbisik . Cukup kuat untuk Kahar dengar tapi tak cukup kuat untuk warden dengar .

Aireen menekap telinganya di dada si Kahar . Jantung Kahar berdegup laju . Jantung Aireen turut sama berdegup laju . Aireen perlahan mengangkat muka dan mendongak untuk memandang Kahar . Mata Kahar terlekat dengan matanya .

Senyap....

Pintu ditutup dan warden berjalan pergi . Tetapi mereka berdua seakan-akan kaku , tidak bergerak . Jelas kelihatan telinga Kahar dan Aireen memerah .

Kalau bukan sebab ada rusuk yang memagari jantung dan tangkai yang memegang jantung , sudah tentu jantung dah terkeluar dari badan akibat berdegup terlalu laju .

Mereka berdua senyap . Hanya memandang satu sama lain . Mereka kekal dalam kedudukan itu selama beberapa saat sebelum Aireen tersentak dan terus berpusing , meraup rambutnya . Segan !

Serentak mereka berdua berdehem dan buat-buat memandang ke tempat lain .

" Awal sangatlah warden ni tutup pintu . " Kahar bergurau sambil tersengih . Terserlah sebaris gigi putihnya yang tersusun rapi .

" Hotak kau --! B-bersyukur sikit yang aku selamatkan kau dari pada kantoi dengan warden . Kalau kantoi , conferm kau akan dipersalahkan sebab kau yang masuk dalam dorm aku . " Aireen cuba menyorokkan perasaan segannya.

" Dah . Dah . Pergi balik dorm kau . " Aireen menghalau Kahar .

" So , sekarang kita kawan ? Kita baik ? No gaduh-gaduh ? " Kahar makin dekat dengannya .

" Ya ! Ya ! Iya ! " Aireen menghentikan Kahar .

Kahar mengeluarkan penumbuk untuk berlaga penumbuk dengan Aireen . Aireen berlaga penumbuk dengan si Kahar . Kahar membuka buku lima-nya . Seutas gelang putih berada di telapak tangan Kahar .

" Untuk kau . Aku nak ganti balik gelang yang aku putuskan tu . Aku tahu nilainya tak sama tapi ... Aku rasa bersalah . Aku minta maaf sangat-sangat sebab aku tak sengaja terlepas cakap masa malam tu . " Belum sempat Aireen mengambil gelang itu , Kahar memakaikan gelang itu pada tangan kanan Aireen .

" Okay . Aku maafkan kau . Sekarang , sila keluar dan balik ke dorm anda . " Aireen menolak Kahar ke pintu biliknya .

" Eh , awal lagi lah , Reen . " Kahar telengkan kepalanya di pintu sambil tersenyum manis .

" Dah pukul 11.29 malam , setan . Balik . " Aireen dengan tegas berkata .

" Okay.. okay .. sweet dream , cinta hati . " Kahar tersenyum .

" Iya .. iya .. Sweet dream to you too . Dah . Balik ! " Aireen tertawa tatkala melihat Kahar menyelitkan tangannya di celah pintu yang hampir ditutup dan melambai .

Kahar mengaduh tatkala tangannya tersepit di celah pintu . Aireen tertawa .

Aireen bersandar di belakang pintu . Kejap ... Cinta hati ? C-CINTA ??? HATI ???

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now