3

9K 965 148
                                    

Chanyeol mendengarkan dengan gaya tak minat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Chanyeol mendengarkan dengan gaya tak minat. Di depan sana bergantian para manager menyampaikan garis besar tujuan meeting ini di laksanakan. Layar lcd yang menayangkan presentasi rumit serta di hiasi angka dan juga kurva-kurva kelangsungan arus kinerja perusahaan. Hingga—

TAKKK!

Sang direktur menutup dokumen di hadapannya dan di akhiri dengan dengusan kasar—sontak membuat seluruh atensi di dalam ruangan tersebut diam seribu bahasa.

"Aku tidak menyukai penyampaian yang bertele-tele" ujarnya telak. Sebagian besar pemilik wajah disana berekspresi canggung, mengetahui ini akan menjadi pemicu besar kemarahan sang direktur.

"Dan—apa kalian berpikir aku adalah sebuah lelucon yang duduk disini?!" bentaknya garang. "Apa ini yang kalian maksud untuk memajukan pemasukan perusahaan hanya karena laba yang di terima lebih besar di bandingkan trisemester terakhir?!" sahut Chanyeol marah.

Hening.

"Hanya berfokus pada satu titik tanpa memeriksa bagian yang lain. Kalian benar-benar konyol!" tambahnya lagi lalu merobek kertas itu dengan kekuatan penuh.

SREEEK!

Tak ada yang berani membuka suara.

"Yang ku tanyakan adalah, mengapa bisa nilai dari kurva-kurva ini melambung naik sementara di bagian produksi tidak ada demand yang berlebihan? Aku meminta arus kas cabang Incheon di tampilkan tapi tak ada satu pun yang memberikanku hasil yang valid. Kau yakin telah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan? Bukankah dari sini saja sudah ku ketahui bahwa ada yang terlewat karena kekeliruan kalian?!" sanggah Chanyeol tegas.

 Kau yakin telah melakukan pemeriksaan secara keseluruhan? Bukankah dari sini saja sudah ku ketahui bahwa ada yang terlewat karena kekeliruan kalian?!" sanggah Chanyeol tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada yang mampu berkelit.

Chanyeol sungguh membenci situasi ini. Dimana kinerja orang-orang yang di pilihnya sebagai orang yang kompeten ternyata tidak sempurna.

"Maaf, Direktur Park" ujar sang manager menunduk sopan. "Akan kami laku—" ucapannya terhenti saat Chanyeol mengisyaratkan untuk diam.

Hening.

SECRETARY BYUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang