Chapter 28

2.2K 168 83
                                    

Kahar bangun dan---
______________________________________

Dia berjalan mendekati sekumpulan gadis tersebut . Penumpang yang lain hanya memandangnya .

" Assalamualaikum . " Kahar memberi salam .

" W-waalaikumussalam, abang . " Jawab sekumpulan gadis itu . Dengan suara kepitnya . Kahar menjeling .

" Aku nak tegur . Nak gelak , gelak lah . Tak payah lah mengilai . Korang mengganggu penumpang lain ." Kahar berkata dengan tegas .

Sentap masing-masing .

" Okay . Kami minta maaf . " Salah seorang dari mereka berkata sambil tersenyum .

" Abang . Saya nak nombor boleh ? " Lagi seorang berkata kepadanya , mencuba nasib .

Kahar tersenyum sinis .

" Tak boleh . Lagi sekali , tolong perlahankan suara . Korang dah menganggu ketenteraman penumpang yang lain . Especially girlfriend aku . Terima kasih , Assalamualaikum . " Kahar berkata dan berjalan pergi sebelum mendengar apa yang gadis itu mahu katakan .

Dia duduk di tempatnya , Aireen dah bangun , masih mamai .

" Kau pergi mana , Kahar ? " Aireen menggosok matanya .

" Aku pergi halau mawas betina . " Senang Kahar berkata seraya melabuhkan punggung .

" Huh ? " Aireen tak faham .

" Tak ada apa lah , Reen . Lagi 10 minit kita sampai . Barang dah kemas ? " Kahar menukar topik .

" Oh . Dah . " Aireen senyum .

Sesuatu terlintas di fikirannya tatkala melihat senyuman manis milik Aireen .

Senyuman kau cantik , Aireen . Aku harap aku tak jadi punca hilangnya senyuman kau di masa hadapan .

" Kahar ? " Aireen memanggilnya .

" Huh-? " Kahar tersedar dari lamunan .

" Kenapa kau tenung aku macam tu ?" Aireen telengkan kepalanya .

" B-bila masa aku pandang kau ? Aku pandang tingkap belakang kau tu . Jangan perasan . " Kahar menafikan . Dia memandang ek hadapan sambil berpeluk tubuh .

" Eceeh . Syombong abe Kahar ni . Dahsar tiang TNB . " Aireen mencucuk-cucuk bahu Kahar menggunakan jadi telunjuknya .

Kahar secara senyap tersenyum .

" Ele-le-le-le ... Senyum~ " Aireen Mencucuk-cucuk pipi Kahar .

" Diamlah kau , kuman . Aku gigit jari kau nanti . " Kahar cuba menahan diri daripada tersenyum .

" Gigit lah kalau dapat . " Aireen dengan sengaja mencucuk-cucuk pipi Kahar lagi .

Kahar memusingkan kepalanya dan dia dapat menggigit jari Aireen . Aireen mengaduh .

" Wei . Wei Kahar . Wei . Jangan gigit betul-betul , Kahar ." Aireen gelabah .

Kahar melepaskan jari Aireen .

" Tahu pun gelabah . " Kahar berkata sambil tersenyum sinis .

++++
( Kita skip . Author dah tak tahan dengan ke-sawit-an dua ekoq ni . )
CEY TIANG TNB CEY KUMAN CEY

Selepas menaiki grab dan ambil masa sejam lebih untuk sampai ke Kampung Pantai . Patutlah nama kampung pantai . Rupanya depan rumah terus nampak pantai yang hanya dipisahkan dengan jalan tar .

Aireen dan Kahar berjalan masuk ke dalam kawasan rumah Mak Ngah si Aireen . Aireen menutup pintu pagar .

Kahar melihat sekeliling . Besar gila ! Siap ada pondok dekat depan . Halaman rumah dihiasi dengan pokok-pokok bunga . Rumah itu nampak kecil dari depan tapi sebenarnya panjang ke belakang . Rumah kayu tradisional itu amat cantik dan besar .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now