Chapter 41

1.8K 166 57
                                    

Tuk... Tuk...

Aireen mengetuk pintu bilik---
______________________________________

" Masuk . " Kedengaran suara abahnya dari dalam berkata .

Dia membuka pintu .

Dato' Abu Yamin juga berada di dalam bilik itu , sedang duduk di atas kerusi .

Kahar melarikan anak matanya dari memandang ayahnya sebelum perlahan memandangnya semula .

Pandangan tajam diberi pada Kahar .

Aireen berjalan masuk dan menutup pintu . Kahar mengikutnya dari belakang .

" Pergh . Tuan Maleeq . Tahniah . " Aireen membaca nama yang tertera di atas meja kayu yang besar itu .

Abahnya tersenyum .

" Kenapa abah-- I mean , Tuan nak jumpa saya ? " Aireen berasa bersalah untuk memanggilnya abah di sekolah .

" Panggil je abah . " Maleeq berkata .

Aireen mengangguk .

Maleeq mengeluarkan sesuatu dari poketnya . Dia menghulurkan benda itu pada Aireen .

" Nah . Ic baru kamu . "

" Thank you , abah . " Aireen mengambil ic itu dan meletakkan di dalam poketnya .

" Abah ada tawaran untuk adik . Tawaran untuk jadi pengawas . " Abahnya berkata .

" Pengawas ? Hmm.. tak nak . " Senang Aireen menjawab . Dia tak perlu fikir dua tiga kali untuk bagi keputusan tentang ini .

" Kenapa tak nak ? Jadi pengawas banyak manfaat . " Abahnya ingin tahu .

" Sebab banyak tanggungjawab . Malas dah nak pikul tanggungjawab bagai . Lagipun ... Abang Amirr ada , Naim ada . Diaorang pengawas yang baik , apa ? Kan , Kahar ? " Aireen memandang Kahar .

" Betul . " Kahar menjawab sambil tersenyum kecil .

" Kalau tu keputusan adik , abah tak nak paksa . " Abahnya tersenyum .

" Ada apa-apa lagi ke ? " Aireen bertanya .

" Tak ada apa . Balik lah ke kelas . Jaga diri . " Abahnya berkata seraya tersenyum .

" Jangan risau lah . Kahar ada . " Aireen menepuk belakang Kahar .

Kahar tersenyum .

Abahnya tertawa . Dia boleh rasa yang ada sesuatu di antara mereka tetapi dia tak mahu bertanya kerana ingin menghormati privasi Aireen .

" Kahar . " Dato' Abu Yamin memanggilnya .

Kahar memandang ayahnya .

" Kau pergi mana seminggu cuti hari tu ? Kenapa tak balik ? Dekat dorm pun tak ada . " Ayahnya bertanya dalam loghat Kelantan .

Aireen kebingungan . Semua di dalam bilik itu kecuali-nya faham .

" Kahar pergi Melaka . Kahar ikut Aireen pergi kampung dia . " Kahar menjawab .

" Oh.. Melaka ? macam tak ada rumah . " Abu Yamin berkata dengan tegas .

" Kau jangan nak buat onar dengan anak orang . Jangan buat malu aku . " Abu Yamin seperti menyindir Kahar .

Kahar tertunduk sambil menggenggam penumbuk dengan erat .

Aireen ambil keputusan untuk mencelah .

" Dato' jangan marah Kahar . Saya yang ajak Kahar balik kampung saya . Lagipun , dia jaga saya baik . Jangan risau . Saya percaya yang Kahar tak akan buat benda bukan-bukan pada saya . Saya percayakan dia . " Aireen berkata sambil memandang Kahar .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now