Chapter 49

1.4K 135 150
                                    

Malam . Kahar melemparkan tubuhnya di atas katil . Penat sungguh hari ni . Sampai tak sempat nak jumpa Aireen .

Dia baru teringat tentang pendrive yang diberi oleh Marsya siang tadi .

Patut ke aku buka ?

Kahar bangun dan membuka komputernya . Dia mencucuk pendrive itu .

Hanya ada sebuah fail . Fail audio .

Dia menekan butang ' play ' pada audio itu .

" Ya . Aku tak pernah sukakan Kahar pun . Aku hanya nak gunakan dia . Aku tak cintakan dia . Aku hanya nak mempermainkan dia . Well . Lelaki hot macam tu siapa je tak nak try kan ? Sejujurnya , aku tak pernah ada perasaan pada Kahar . Aku hanya nak peneman . Aku in relay dengan Kahar pun sebab aku bosan dan aku kesian kan dia . " Suara Aireen kedengaran di dalam audio itu .

Berkecai hati Kahar . Dia beberapa kali mendengar audio itu semula . Dia cuba berfikir dengan positif yang itu bukan Aireen . Dia tak mahu salah faham akan Aireen lagi .

Sah suara Aireen . Dia tak sangka yang Aireen hanya mempergunakan dirinya selama ni . Hatinya sakit sekarang ni . Sumpah sakit .

Dia bangun , dia meraup wajahnya dan mencabut pendrive itu . Dia memecahkan pendrive itu .

Naik turun dadanya menahan marah . Kelihatan air mata di hujung matanya .

Tak sangka dia dah jatuh cinta pada Aireen . Sedangkan Aireen hanya mempermainkan perasaannya . Jadi selama ni ... Pengakuan itu semua ...

Palsu ?

Kahar menghentak tangannya pada meja belajarnya dengan amarah .

++++

Marsya sedang duduk di atas kerusi menghadap komputer miliknya .

Gigih aku edit audio si Aireen tu . Nasib baik si Zila ada bakat meniru suara orang . Sempat aku minta dia hantar voice note pada aku .

Marsya tersengih sendirian .

" Kau rasa , plan kita ni akan berjaya ke ? " Soal Maya .

" Hello . Ini Marsya , okay ? Apa yang Marsya nak , Marsya akan dapat . " Marsya berlagak.

" Tapi dari dulu kau nak jawatan kapla tu dan ketua MMA . Tak dapat-dapat pun . " Perlahan Ira berkata .

" Apa kau cakap ? " Marsya bertanya , ingin mengetahui apa yang dikata oleh Ira .

" Tak . Tak ada apa . Nasib baik si Zila boleh tiru suara Aireen . " Ira cover ayatnya .

Marsya menjelingnya .

" Yes . Nasib baik si Zila tu tak ikut kita . Beban . Apa pun tak boleh buat . Nasib baik lah dia boleh buat benda ni . " Marsya berkata , mengumpat ahli kumpulannya sendiri .

Maya dan Ira berpandangan , tak puas hati .

" Apa ? Betul lah kan ? Aku suruh bawa budak , pergi belasah si Aireen tu , last-last jadi apa ? Dia dengan budak-budak tu yang kena belasah . Tak boleh harap . Bagus juga aku pilih dia jadi Kapla interim . Tak ada lah mengacau kerja aku dekat sini . Alang-alang tu , kita gunakan bakat dia sebaik mungkin . " Marsya bermain dengan rambutnya .

" Kahar aku dah dapat , tinggal jawatan MMA tu je . " Sambung Marsya .

Maya memusingkan bola matanya . Kadang-kala mereka sendiri jengkel dengan ketua mereka yang sorang ni .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now