「018」 Partner

752 124 11
                                    

Sesuai dengan arahan Toru-nii, aku benar menghubungi Ran dan Sonoko lewat pesan, sebulan setelah kejadian itu. Dan sebulan itu juga tokoh utama kita muncul. 

Betul, si bocah magnet kasus, alias Edogawa Conan. Untungnya, kedatangannya pun sama persis seperti yang di manga aslinya walau aku tidak terlalu ingat urutannya. 

Aku sangat menantikan adegan ini, karena aku berencana mengerjainya nanti. Benar-benar ingin melihat ekspresi aslinya seperti adegan Sherry alias Shiho membongkar habis identitas asli Conan. Dan sekali lagi aku harap kedatanganku takkan menjadi efek kupu-kupu.

◎◎◎

Di kelas 1-B yang penuh dan ricuh, menerima lagi kedatangan seorang murid.

"Hajimemashite… Aku akan mulai sekolah disini, mulai hari ini… Namaku Edogawa Conan! Salam kenal!" Ujar Conan sambil menggaruk tengkuknya canggung.

"Edogawa, … Konan?" Eja ulang seorang bocah ingusan. "Pfffttttttt…! Nama yang aneh! Ahahahahaha!" Ejeknya tertawa puas. Lalu ikuti tawa oleh seluruh anggota kelas.

Conan hanya memasang ekspresi muka masam menatap jengkel bocah ingusan itu. Bu Guru yang peka akan situasi yang mungkin bisa membuat murid barunya menangis itu segera membubarkan topik itu dengan mengajak para murid untuk mengenalkan Conan ke seluruh sekolah. Murid-murid memberikan respon yang baik, tapi Conan keburu malu dan menolaknya, lalu meminta guru itu langsung memulai pelajarannya saja.

"Nah, Edogawa-kun, duduklah di sebelah Irene-chan disana." Kata guru itu dengan ramah sembari menunjuk kursi sebelahku yang kosong. Aku mengangkat tanganku melambaikan tangan, memberitahukan posisiku. Conan dengan wajah yang agak memerah berjalan ke kursi kosong sebelahku. 

"Ara, kebetulan sekali ya marga kalian sama… Apakah kalian ada hubungan keluarga?" Celetuk guru itu kembali menghidupi suasana kelas.

Conan menarik kursinya. Aku menyapanya. "Hai! Aku Edogawa Irene! Bolehkah aku memanggilmu Conan? Kau juga boleh panggil aku Irene!"

"I-iya… salam kenal…" Jawab Conan canggung.

Haha. Kebetulan? Kebetulan kursi sebelahku kosong? Ahahahaha… BUKAN.

Kata-kata itu benar-benar lucu. 

Sebenarnya, saat aku mengetahui akan ada murid baru yang akan datang ke kelas 1-B, alias Conan, aku membujuk teman yang aku tidak tau namanya itu untuk pindah ke kursi kosong yang lain, dengan imbalan lima kartu Kamen Yaiba langka. Cukup mudah karena dulu aku pernah mengoleksinya, karena sekarang aku tak punya minat lagi. 

Mengingat itu membuat hatiku berbunga-bunga. Lucu aja gitu, wkwkwk.

◎◎◎

Jam istirahat setelah pelajaran olahraga. Conan masih di tempat duduknya karena malas, kepalanya pun ditaruh di atas meja. Padahal tadi saat olahraga semangat sekali karena bermain bola, sampai-sampai tendangan bolanya menembus gawang dan menumbangkan sebuah pohon. 

"Nee… Conan-kun!" Sapaku.

Conan membalikkan kepalanya menghadap ke arahku, masih dengan kepala di atas meja. "Hm? Nani, Airin-chan?"

"Eh, chigau! Irene(Airīn), dayo! Irene seperti Irene Adler." 

*Irene dibaca Airīn, huruf i yang kedua panjang 2 harokat :v janlup

Conan masih berekspresi malas. "Hee… souka… katakana ya…." 

Tik 

Tok

The Character Who Never Mentioned [Detective Conan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang