S2 - Chapter 5

1.2K 98 122
                                    

" Aku dekat mana ni ? Kenapa gelap ?"

Aireen sedang berjalan di suatu tempat yang amat-amat gelap .
______________________________________

" Kahar ? Abah ? "

Suaranya bergema di dalam ruangan kosong itu .

Dia mengambil beberapa langkah ke hadapan sebelum dia jatuh di dalam lubang yang amat-amat dalam .

" Ahhh !!! Kahar !!! Abah !!! Umi !!! " Jeritnya .

Dia baru teringat yang ini sama seperti mimpinya semasa overdose madu .

" Apa semua ni ?! Umi !! " Dia menutup matanya dengan erat , berharap yang dia akan bangun sebentar lagi .

Instead of jatuh di atas palang-palang tajam di bawah , dia jatuh di atas sebuah katil yang amat-amat empuk .

Dia melihat sekelilingnya . Ruang yang berwarna putih .

Dia memutuskan untuk berjalan , menjadi jalan untuk keluar dari situ .

" Adik .. " suara umi-nya .

" Umi ? " Aireen berpusing , tercari-cari dari mana datangnya suara itu .

" Adik .. umi dekat sini . " Lagi suara itu berkata .

" Umi ! Umi dekat mana ? " Aireen berlari , ke suatu arah yang dia sendiri tak tahu ke mana .

" Adik ... Marilah . Umi dekat sini . " Lembut suara umi-nya berkata .

Dia tiba di sebuah pintu . Dia dengan perlahan membuka pintu itu .

Indah . Macam taman bunga . Dia berjalan ke dalam ' Taman Bunga ' itu .

Dia terhenti tatkala dia ternampak satu sosok wanita yang memakai baju serba putih sedang berdiri tak jauh hadapannya .

Baru saja Aireen ingin bertanya , sosok itu berpusing , memandang Aireen dan tersenyum .

" Umi ... ? " Wajah wanita itu serupa dengan umi .

Amat serupa .

Umi mendepakan tangannya , menunggu pelukan Aireen .

" Umi ! " Aireen berlari dan memeluk umi dengan erat .

" Umi ! Adik rindu umi ... Mana umi dah pergi ? Kenapa umi tinggalkan adik ? " Aireen menangis teresak-esak .

" Puteri umi ... Umi pun rindu puteri umi . Umi tak pergi mana pun . Umi ada je dekat sini . Umi tak tinggalkan adik pun . " Umi mengangkat wajah Aireen dan mengelap air matanya .

Dia tersenyum .

" Sudah .. jangan menangis , puteri umi ... Puteri umi dah pernah janji dengan umi yang puteri umi tak akan nangis lagi dah , kan ? " Umi tersenyum manis .

Aireen menangguk dan mengelap air matanya dengan segera .

" Jom . Kita jalan-jalan . " Umi mempelawa .

Aireen hanya menuruti . Entah kenapa .

Mereka berjalan ke hadapan dan berhenti di hadapan sebuah air terjun .

" Wah... cantiknya ! " Aireen memuji .

" Puteri umi macam mana sekarang ? Sihat ? " Umi mengusap rambut Aireen .

" Sihat ! Umi pula macam mana ? " Soalnya pula .

" Umi sihat . Umi gembira tinggal dekat sini . Umi bahagia . " Umi memandang sekeliling .

" Adik pun dah bahagia sekarang ni . Adik dah bahagia dengan abah , dengan someone tu .. " Aireen tiba-tiba berubah malu-malu kucing .

" Kahar , bukan ? " Umi meneka . Dia tersenyum nakal , mengusik anaknya .

THE KAPLA'S CINTA HATI Where stories live. Discover now