47 - THIS IS MY LIFE

13.7K 840 39
                                    

47 – THIS IS MY LIFE

Semua berlalu begitu cepat, bernarkan?
Waktu yang mengalir begitu saja di antara kita.
Sejak kapan kita mulai memiliki perasaan yang sama?
Berjuang, terdiam, kita melakukan semuanya bersama.
Dan kemudian, suaramu yang selalu memberiku rasa nyaman.

***

HARI INI WL High School digemparkan dengan perubahan penampilan Calila, siswi kelas sebelas yang sebelumnya telah banyak dibicarakan karena pekerjaannya yang buruk di luar sekolah. Tidak seperti penampilannya yang dibuat culun, meskipun semua orang di sekolah ini sudah tahu bagaimana pekerjaannya di luaran sana yang berhubungan dengan menjajahkan tubuhnya sendiri, hari ini Calila merubah penampilannya. Wanita muda itu tidak lagi berpakaian dan berpenampilan culun seperti biasa. Calila merubah penampilannya sebagaimana orang-orang mengenal dirinya yang merupakan seorang pelacur.

Hari ini—atau lebih tepatnya, mulai hari ini, Calila tidak akan lagi menyembunyikan identitas dirinya yang asli. Banyak orang-orang menatapnya dengan sinis, melihat penampilan wanita itu yang terkesan berani. Namun, tidak sedikit juga para pria bermata keranjang di sekolah ini yang menatap Calila penuh kekaguman. Dengan penampilan barunya yang tidak lagi mengenakan baju kebesaran, kacamata yang hampir menelan seluruh wajahnya, juga rambut yang selalu Calila kepang menyamping, wanita itu terlihat sangat cantik dengan melepas semua atribut culunnya tersebut.

Karena hal itu juga, hari ini ada banyak siswa dari kelas lain yang sengaja datang ke kelas Calila, kelas yang sama dengan Vannesya. Jika sebelumnya banyak orang-orang yang sengaja datang ke kelas itu untuk melihat kekasih dari cucu pemilik sekolah, maka hari ini mereka semua kelihatan tertarik untuk melihat bagaimana ‘wajah asli’ Calila.

Vannesya sendiri merasa jengah dengan siswa kelas lain yang memenuhi kelasnya—tentu saja bukan karena ia merasa iri, orang-orang itu yang sengaja datang untuk melihat betapa cantiknya Calila. Akan tetapi, Vannesya tidak suka karena tidak sedikit dari mereka yang juga ikut menatapnya—dengan tatapan seolah-olah membandingkan dirinya dengan Calila. Mereka mencoba membandingkan, di antara Vannesya dan Calila siapa yang lebih cantik. Sungguh menggelikan. Karena hal ini juga Vannesya menghubungi Nicholas, menanyakan keberadaan pria itu. Tidak adanya Emma yang absen karena sedang sakit, membuat Vannesya merasa sendiri di kelas ini. Karena di kelas Vannesya hanya berteman dengan Emma.

“Aku di kantin sekarang,” jawab Nicholas, tepat saat Vannesya bertanya di mana dia berada saat ini.

Istirahat masih sekitar tiga puluh menit lagi. Tapi karena kelas Vannesya kosong, tidak ada guru yang mengajar, jadi mereka bisa bebas. Sementara Vannesya tidak tahu apakah kelas Nicholas juga sedang bebas atau tidak. Karena sekumpulan AVES itu bisa melakukan apa saja di sekolah ini, jadi untuk mengetahuinya Vannesya tidak bisa menebak.

“Aku akan ke sana.”

“Mau aku jemput?”

“Tidak perlu.”

Setelah mematikan sambungan telepon, Vannesya segera menyusul Nicholas ke kantin.

Sesampainya Vannesya di sana, kantin masih cukup sepi. Karena belum waktunya istirahat, maka belum ada siswa yang boleh mengambil makanan. Beberapa siswa yang duduk di kantin membeli makanan ringan di mini market yang ada di lantai dua kantin. Sekolah ini memang mempunyai mini market sendiri, hal yang sekaligus membuat Vannesya tercengang saat pertama kali ia masuk ke sekolah ini. Dulu diawal, Vannesya kira mini market yang ada di sekolah ini sama dengan koperasi di sekolahnya dulu, akan tetapi dugaannya salah. Isi di dalam mini market di sekolah ini sama dengan mini market yang ada di tempat-tempat lain.

ENVELOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang