10. Hujan ✓

97 11 0
                                    

Kini Siang berganti menjadi Sore, Lily memutuskan untuk pulang ke rumahnya bersama Kyujin dan Eunchae, tentunya mereka akan pergi ke sekolah untuk mengambil tas mereka disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Siang berganti menjadi Sore, Lily memutuskan untuk pulang ke rumahnya bersama Kyujin dan Eunchae, tentunya mereka akan pergi ke sekolah untuk mengambil tas mereka disana. Sementara Sullyoon dan Jinni akan pulang diantar oleh Bae, jelas karena rumah mereka paling jauh.

Lain hal dengan Haewon yang masih setia menunggu di ruangan Jiwoo. Gadis itu sedang tidur, Haewon tidak tega untuk meninggalkannya. Di depan juga mendung, dalam benaknya beruntung sekali Lily dan Bae membawa mobil untuk mengantar gadis-gadis itu pulang ke rumahnya masing-masing.

Haewon mengelus Surai Jiwoo dengan lembut, gadis itu masitidur pulas dengan nafas teratur rupanya. Orang tua Jiwoo baru pulang kerja, maka itu mereka sedang dalam perjalanan menuju Rumah Sakit. Sudah menunggu sekitar 2 Jam, Haewon disana. Suasana menjadi semakin sunyi, membuat dirinya agak bosan sebenarnya.

Haewon mengecek waktu di handphonenya, sekarang sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore.

“Orang tua Jiwoo belum datang, aku akan mati kalau tidak pulang sebelum Jam 5” Gelisah gadis itu sembari mengecek ke depan sesekali.

Tak lama kemudian, Orang tua Jiwoo datang ke kamar Jiwoo. Ini kesempatan bagus Haewon untuk segera pulang. Setelah berpamitan, Haewon segera berlari menuju parkiran motor untuk mengambil motor Hyosung Aquila GV125S berwarna hitam miliknya.

Cuaca di depan sangat gelap, tentu sebentar lagi akan hujan besar. Haewon segera mengebut mengendarai motornya, tentu saja rumahnya sangat jauh dari yang lain.

Tik Tik...

Air mulai turun dari atas, Haewon mendongak sedikit kemudian menancapkan gas motornya lebih cepat dari sebelumnya. Meskipun sudah mengebut, Hujan tetap turun membasahi tubuhnya saat ini.

Satu jam sudah berlalu, Haewon akhirnya sampai di depan rumahnya tepat pukul setengah 7 lewat. Satpam disana panik tatkala melihat Haewon yang sudah basah kuyup dengan wajah sedikit pucat.

“Astaga, Nona. Kenapa anda bermain hujan-hujanan?”

“Aku tidak mau dimarahi Ayah karena telat pulang”

“Di dalam sedang ramai orang, Nona”

Haewon mengerem secara mendadak. Dan benar saja, banyak sekali motor dan mobil yang parkir di dalam rumahnya itu.

Jantung Haewon berdetak cepat, pikirannya sudah melayang kemana saja. Dirinya takut bertemu dengan Paman dan Bibi nya.

“Kalau gitu, aku pergi saja” Haewon memutar stir motornya dan menancapkan gas motornya dengan kencang, tak peduli dengan teriakan dari Satpam yang menjaga rumahnya.

Jangan pernah tunjukkan diri kamu di depan keluarga saya, Oh Haewon. Atau kamu akan merasakan akibatnya!

Hujan masih turun mengguyur tubuh malangnya, angin malam yang berhembus membuat tubuh Haewon menggigil saat ini. Haewon tidak tahu harus pergi kemana lagi, pada akhirnya gadis itu memutuskan untuk pergi ke danau yang sepi di dekat kota.

°𝐒𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐮𝐣𝐮𝐡 |✓|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang