23

1.1K 162 6
                                    

Windu kini terlihat sedang menarik nafas sebelum membuka pintu mobilnya.

Karina melihat sekilas muka Windu dan terlihat bawa dirinya sedang menangis.

"Windu!!" Karina berteriak lebih keras sambil mengejar Windu ke arah mobilnya.

Karina berhasil menahan lengan Windu sebelum dirinya masuk sepenuhnya kedalam mobil.

"Windu kamu dari kapan disini?"

Windu melihat Karina sejenak, lalu melihat lelaki yang saat ini berdiri didepan pagar rumah Karina dengan ekspresi bingung.

Windu mencoba melepaskan tangannya dari genggaman tangan Karina.

"Windu! Ngomong dong! kamu kenapa sih?!" suara Karina meninggi.

Lelaki bernama Hendra itu kini mendekati kedua wanita itu

"Rin"

Perhatian Karina terbagi karena sekarang Hendra menarik lengannya.

"Udah, Rin" kata Hendra dengan menarik lengan Karina untuk menjauh dari Windu.

Melihat hal itu Windu pun mendengus sambil sedikit tersenyum mungkin menertawakan dirinya sendiri karena merasa bodoh, dan karena hal itu juga dirinya bisa melepaskan genggaman Karina yang sedikit melemah karena ditarik laki-laki itu, lalu Windu buru-buru menutup pintu mobilnya. 

"Lepas Hen!" Karina sedikit berteriak sambil menyentak tangannya yang dipegang Hendra.

"Windu, dengerin aku, ayo kita ngobrol dulu sayang" Karina saat ini juga sedang menahan tangisnya sambil mengetok jendela mobil Windu.

Windu saat ini sedang menyenderkan kepalanya di kemudi mobilnya sambil berusaha menyalakan mobilnya. Ketika sudah merasa kuat, Windu mengangkat kepalanya, tangannya bergetar sambil bergerak ke arah perseneling, Windu juga terlihat seperti orang sesak nafas karena memang tidak mampu menahan tangisnya, ia menangis hingga terisak hebat didalam mobil. 

"Win please! Ayo turun dulu" Karina masih berusaha untuk meminta Windu turun dari mobilnya. Namun Windu melajukan mobilnya dan pergi dari rumah Karina. 

"Windu!" Karina sekarang menangis

Karina tau tujuan Windu menemui dirinya dirumah, ia pasti ingin menjelaskan semuanya, namun waktunya tidak tepat, Windu pasti salah paham karena melihatnya dengan Hendra.

"Rin..u-udah yuk masuk dulu" Hendra mencoba merangkul Karina namun ditepis.

"H-hen, mending kamu sekarang pulang.." Kata Karina dingin.

"Karina..."

Karina berjalan melewati tempat sampah yang ada didekat pagarnya. Dan melihat ada seikat rangkaian bunga dan juga cake kesukaannya di dalam situ. 

Karina tidak bisa menahan isak tangisnya

"Rin.."

"Pulang, Hendra!" Kata Karina sambil membentak.  

Bunda Karina yang mendengar keributan diluar rumah nya pun menengok keluar dari pintu teras

"Eh loh? Rin? cah ayu kenapa nak?" Bunda Karina terlihat panik sambil mencoba menenangkan Karina

Karina dengan langkah yang terburu-buru masuk melewati ibunya dan langsung menuju kamarnya.

-----------

"haha, bego. Lu tuh emang bego, Win" 

Windu menertawai kebodohan dirinya sendiri sambil masih menangis. Aneh memang, apa yang patah hati bisa lakukan terhadap perasaan manusia. 

AngosturaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang