56

4 1 0
                                    

Rosemary menempatkanku di dalam dimensinya. Aku sendirian di dalam realitas tak terjamah ini. Tapi anehnya, aku bisa melihat semua peristiwa di dalam ruang dimensi berbentuk kotak tak berkesudahan di sekitarku. Aku melihat semua pertempuran yang dilakukan oleh Rosemary. Juga aku melihat Tom bersama Kennedy dan para penyihir serta makhluk mistis lainnya. Sekarang aku mulai menyadari sesuatu dari Tom. Ia memiliki perasaan yang kuat padaku. Selama ini aku tidak pernah tahu bahwa ia ternyata menyukaiku.

Ternyata dia selama ini menyembunyikan perasaannya karena merasa rendah diri untuk bisa mendapatkanku. Aku begitu populer. Sama seperti hampir semua anak culun di dunia, mereka selalu mengagumi gadis-gadis populer. Aku tidak tahu bagaimana harus menanggapi perasaan Tom yang tulus padaku. Tapi aku bahagia mengetahuinya dan aku bertekad untuk tidak menyia-nyiakannya.

Rosemary membawa mereka menuju ke suatu dataran luas yang sepanjang mata memandang hanya terdiri dari pasir. Ya itu adalah gurun pasir. Gurun pasir sahara. Sepertinya perang besar akan diadakan disana. Ini pertempuran terakhir yang akan memakan banyak korban. Rosemary hadir di dalam dimensinya sendiri. Ia bisa membagi kesadarannya berada di berbagai tempat sekaligus. Sungguh kekuatan besar yang gila.

Ia menatapku tapi kali ini tatapannya menyorotkan ketakutan yang nyata. Ia menghampiriku.

"Joana,"

"Ada apa? Kuharap bukan berita buruk." Balasku sembari bergurau dengan canggung. Tentu saja itu tidak lucu sama sekali.

Tapi Rosemary tak terpengaruh sama sekali dan wajahnya masih datar serta kaku.

"Ada yang ingin kusampaikan padamu."

Aku tidak siap untuk mendengarkan.

"Ada alasan kenapa aku menjagamu disini."

Ini pasti akan berujung pada berita yang jauh lebih buruk.

"Jelaskan padaku." Perintahku.

Rosemary menatapku sejenak mencari sesuatu untuk meyakinkannya. Melihat ketegasan di balik ekspresiku, Rosemary tampaknya mengonfirmasi keraguannya menjadi yakin.

"Aku membawamu kesini untuk membantumu memulihkan kondisimu. Sihir penyihir hitam begitu kuat untuk manusia fana sepertimu dan untuk menetralisirnya, dibutuhkan kekuatan sihir yang tinggi. Hanya aku dan Radina yang mampu melakukannya. Tapi bukan itu masalahnya Joana. Kau sudah lama sembuh."

Aku mulai merasakan ketakutan merayap ke dalam hatiku dan pikiranku.

"Kalau begitu apa?"

Rosemary menghembuskan napas berat.

"Waktu itu kau bertemu dengan Rogas."

"Benar. Si orangtua yang merupakan iblis Jahannam itu."

"Dia menyentuhmu." Aku mengangguk membenarkan. "Kau tahu apa yang sebenarnya dilakukannya padamu?"

Aku menggeleng tidak tahu.

"Rogas menanamkan suatu karma padamu agar ia bisa mengaktifkan segel kutukan itu demi," Rosemary merasa tidak tega untuk melanjutkan dan dia berhenti begitu saja yang tentu saja membuatku protes.

"Demi apa Rosemary?!"

Rosemary menatapku dengan sayu. Benar-benar mengasihaniku.

"Demi membangkitkan Lillith."

Aku membeku kehilangan kata-kata terkejut dan terpaku menatap Rosemary dengan tidak percaya.

"Lucifer tidak akan dapat bangkit tanpa bantuan Lillith. Rogas adalah pembantu setia mereka. Kekuatan yang terbesar ada pada Lucifer dan Lillith. Tapi tanpa kehadiran salah satu dari mereka, keduanya tidak akan bisa mencapai kekuatan penuh mereka."

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now