🙀SPECIAL SEGMEN : ToD😿

338 55 29
                                    

Studio bernuansa ungu nampak sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Studio bernuansa ungu nampak sepi. Gadis bersurai sebahu daritadi hanya berputar-putar diatas kursi kerjanya, lalu berhenti saat wajahnya sudah bertemu laptop. "Anak-anak anjing. Mananya mereka, mau potong gaji?"

"JANGAN!! KAMI MW MAKAN APHHH??!"

Gadis itu mendelik malas saat Taufan dan Blaze mengguncang kursi kerjanya hingga gadis itu terpental jatuh ke atas lantai. "Kamu gak apa-apa, Tha?"

Gadis itu mengacungkan jempol, "Aman Gem."

"Mau apasih? Jangan buang-buang waktu berharga gue." ucap Solar malas, mengibaskan tangannya.

"Lagian sejak kapan sih lo ngubah studio jadi rumah pribadi lo? gak punya uang ya cik?" ejek Blaze.

"Gak ku gaji mampus kau anjeng." Gadis itu bergerak bangun, mengambil laptopnya dan memisahkan layar dengan keyboar agar menjadi sebuah tablet layar sentuh. "Kita bakalan lakuin ToD dari pembaca hari ini, jadi ayo duduk dan jangan leha-leha anjing."

Seluruh karakter yang hadir hanya bisa patuh, daripada harus potong gaji-

"Ekhem. OKe jadi selamat datang buat para pembaca~ Hari ini segmen Truth Or Dare yang akan kita lakukan bersama karakter-karakter kita tersayang." Gadis itu meletakkan tablet nya yang sudah memampangkan banyaknya Truth or Dare yang sudah diberikan oleh pembaca untuk mereka.

"Duh, gue gugup banget." ucap [Nama] mengusap-usap dadanya.

"Lo pede banget dapat ToD?" ucap Halilintar malas.

"Awas lu anjing, semoga tersiksa."

"Nah, dalam Truth or Dare kali ini akan dilakukan secara acak dan tidak sesuai urutan pertama kali komen. Juga, pembaca yang memberikan Truth or Dare tidak akan di tag atau disebutkan untuk menghindari dendam karakter-karakter bejat ini." ucap gadis itu tersenyum tipis, menjelaskan permainan kali ini.

"Dalam tablet ini, sudah ada Spin Wheel yang akan diputar dan memunculkan kejujuran atau tantangan yang sudah dikumpulkan." ucap gadis itu, kemudian tersenyum lebar sambil meletakkan jarinya diatas layar tablet. "Siap kah kalian wahai anak-anak ku?"

"SHAP MAK!"

Layar disentuh, roda acak berputar untuk menentukan kejujuran atau tantangan mana yang akan keluar. Seluruh orang yang ada untuk menatap layar televisi yang terhubung dengan tablet itu bergerak gugup.

Roda acak berputar makin pelan, berhenti tepat di kolom berwarna hijau dengan tulisan,

Dare : Ice dan [Nama] masak bersama.

"Anjing." umpat Ice malas, berbanding terbalik dengan [Nama] yang bersorak girang. Gadis bersurai hitam sebahu tersenyum kecil, "Nah, silahkan menaiki studio dapur."

Ice mendelik malas, berjalan untuk masuk kedalam dapur bersama [Nama] yang nampak senang sekali, tidak tau bahwa dia adalah beban dapur. "Masak apa aja kan?" Ice bertanya.

Welcome To Our House!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang