55 - I LOVE YOUR DAUGHTER

12.9K 827 219
                                    

55 –  I LOVE YOUR DAUGHTER

55 –  I LOVE YOUR DAUGHTER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

CALILA TIDAK bisa menahan senyum di bibirnya. Setelah mendapatkan kabar melalui orang suruhannya yang telah berhasil memasukkan narkoba ke dalam loker Vannesya, kemudian telah berhasil memanipulasi CCTV yang ada di sekitar sana agar tidak terlihat jika ada orang lain yang membuka loker Vannesya selain wanita itu sendiri. Hal yang mudah untuk orang suruhannya mendapatkan kunci duplikat loker Vannesya.

Calila tidak ingin mencari tahu, bagaimana orang suruhannya berhasil memasukkan narkoba ke loker Vannesya. Dia hanya tahu beres.  

Dan pagi ini, Calila mendapatkan kabar kalau Vannesya sudah mendapatkan hukuman atas tindakan kepemilikan narkoba. Memang, Vannesya baru akan diadili jika dalam waktu dua minggu wanita itu tidak bisa membuktikan kalau narkoba yang ada di dalam loker Vannesya bukan miliknya. Calila sangat yakin, Vannesya, atau bahkan Nicholas sekalipun tidak akan bisa membuktikannya.

Rencananya kali ini lebih menjanjikan membuat Vannesya dikeluarkan dari sekolah, daripada skandal mengenai video seks—yang mana skandal ini telah sepenuhnya hilang karena Nicholas berhasil membuktikan jika kekasih tercintanya—Vannesya—bukanlah wanita yang ada di video itu bersama Brian.

Dan mari kita lihat, bagaimana Nicholas akan membuktikan jika bukan Vannesya pemilik narkoba yang ada di lokernya.

“Apa yang membuatmu tersenyum?”

Calila menyambut ciuman dari pria berambut hitam legam. Saat ini Calila berada di salah satu hotel bintang lima, menjalankan pekerjaan buruknya. Masih bersandar di kepala ranjang tanpa mengenakan sehelai benang pun, hanya ada selimut putih yang menutupi tubuh polosnya.

Sementara pria itu baru saja keluar dari toilet hanya menggunakan handuk putih yang melingkar rendah di pinggangnya. Calila menerima sentuhan-sentuhan ringan di area-area pribadinya dari pria bermata madu yang duduk di depannya.

Semalam dia mendapatkan klien asal Inggris yang datang ke New York untuk urusan pekerjaan. Klien VVIP yang membayarnya mahal untuk waktu satu malam. Pria itu berusia diawal tiga puluh tahun. Masih muda, dibandingkan kebanyakan klien yang pernah Calila layani. 

Calila melingkarkan kedua tangannya di leher pria asal Inggris itu. “Hanya mengingat kembali waktu yang kita habiskan semalam.”

Pria itu tersenyum, mencium bibir Calila kembali. “Benarkah? Bagaimana kalau kita mengulangnya lagi?” Pertanyannya dibarangi dengan tangannya yang mulai menggerayangi tubuh wanita yang sangat menggodanya ini.

“Bukannya kau akan kembali ke Inggris siang ini?” Calila menyentuh rahang dari pria yang membuatnya terbuai. Untuk pertama kalinya, Calila menikmati pekerjaannya. Selama ini dia melakukan pekerjaan ini dengan terpaksa. Tersenyum hanya sebagai bentuk formalitas kepada klien yang membayarnya mahal. Namun, pria yang ada di depannya ini berbeda. Calila menikmati setiap sentuhan pria ini di tubuhnya semalam. Mengabaikan fakta jika apa yang dilakukannya hanya sebatas ‘pekerjaan.’

ENVELOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang