77. Anli ability

5 2 0
                                    

Ana terbangun karena merasakan aura aneh di sekitarnya.

Ana melihat li yang juga terbangun sepertinya menyadarinya.

"Gelombang waktu"ucap keduanya bergegas bangun.

Ana dan li berlari menuju kamar anli dan wily.

Ana melihat wily tertidur namun anli tidak ada di sebelahnya seperti biasanya.

"Anli di mana"ujar ana panik.

Li membangunkan wily.
"Wily, bangun sayang"Li mengguncang pelan bahu wily.

"Udah pagi ya"Wily mengucek kedua matanya masih menguap.
Loh belum pagi batin wily tersadar.

"Wily, anli mana?"Tanya ana.

Wily menengok ke sisi kirinya lalu matanya menyelusuri ruangan.
"Tadi tidur di sini"Jawab wily.

Wily melihat wajah cemas ana.

Li mencoba berteleport sambil menyebut nama anli namun tubuhnya tidak berpindah.
Ana pun mencoba melakukan hal yang sama.

"Sepertinya anli tidak ada di dimensi ini"ucapan li membuat ana terjatuh lemas.

Wily memperhatikan kedua orangtuanya.
Perasaan wily jadi cemas.
"Mommy, daddy.. Anli di mana?"Tanya wily mulai menangis.





Dimensi terbuang
Hutan thousand island.

"Kenapa di ajak, nanti dad marah sama kita"ucap hazel menggerutu.

"Nggak mungkin juga kita tinggal dia di hutan, bentar lagi gelap banyak hewan buas di hutan"ucap King.

"Iya kasihan kan, mana dari tadi diam aja lagi jangan-jangan dia bisu"vaw memperhatikan anli yang berjalan mengikuti mereka menuju sebuah bangunan tua yang tertutupi oleh dedaunan.

Baru kali ini ketiganya melihat anak perempuan yang usianya tidak jauh dari mereka.
Hampir sepuluh tahun ini King dan Hazel tinggal di markas.
Keduanya tidak pernah meninggalkan sekitar hutan.
Sementara vaw usianya lebih muda dua tahun dari king dan hazel.

Anli dari tadi diam saja..
Anli masih menyangka kalau dirinya sedang bermimpi.

King menyibak sebuah daun besar di belakangnya ada sebuah pintu.
Mereka berempat masuk.

Anli takjub melihat betapa luasnya tempat ini.
Ini seperti istana dan kastil yang mommy suka ceritakan pikir anli.

"Kamu diam di sini!"Perintah King pada anli.

Anli menatap ketiganya yang menaiki tangga menuju lantai atas.

Anli menghela nafas menunduk melihat kakinya yang kotor dan terluka karena tidak memakai alas kaki.
Telapak kakinya terasa perih.
Hal ini membuat anli sadar kalau ini bukan mimpi.

"Kamu siapa?"Tanya sangria menatap anli.

Anli terkejut dan berbalik badan.
Dia merasa haus batin anli menatap wajah tampan sangria.

Sangria menatap kaki anli yang terluka..
Darah segar..
Sangria mencoba fokus.
Kenapa anak ini ada di sini batin sangria.
Entah mengapa gadis kecil ini mengingatkan aku pada putri..
"Ana.."Gumam sangria.

"Uncle kenal sama mommy ana?"anli tersenyum memandang sangria dengan penuh rasa ingin tahu.

Sangria terbelalak.




Sementara itu di aula atas.

"Kalian sudah kembali..Wah hebat makan malam hari ini kelinci"Ucap ryuu melihat dua ekor kelinci di tangan vaw.

Ana imagination loveWhere stories live. Discover now