O1O

3.6K 462 85
                                    

plis plissss.... jangan ekspektasi ketinggian ya😭🙏🏻 ak udh berusaha bikin sedramatis mungkin

.
.
.
.
.
.
.
.

"hao itu kamu?" tanya hanbin dengan suara lirih.  ini seperti mimpi bagi hanbin, sudah lama tidak melihat orang di depannya sekarang, ini terasa tidak nyata.

tanpa sadar air mata hanbin perlahan mengalir dari pelupuk matanya. hanbin menangis di tempatnya berdiri. hanbin menangis di depan zhanghao saat ini.

orang itu tak lain adalah zhanghao yang baru saja pulang.


"hanbin..." hao melihat hanbin menangis mendekat dan menatap hanbin. tangannya terangkat mengusap pipi hanbin.

"kamu hanbin?" tanya hao memastikan. hao tidak mau apa yang di lihatnya saat ini hanya ilusi karna ia sangat merindukan hanbin.

hanbin mengangkat kepalanya. ia menatap wajah hao, hanbin dapat melihat pipi chubby milik hao sudah hilang tergantikan oleh pipi tirus.

"iyaa, ini hanbin." hanbin tersenyum lalu mengusap air mata di pipinya sendiri. dan sekarang gantian hao yang menangis, mata cantiknya basah karna air mata. hanbin langsung mengusap air mata hao yang jatuh, hanbin tidak bisa melihat hao menangis.

hanbin memberanikan diri untuk memeluk hao setelah sekian lama. hanbin kini kembali menangis, hanbin sangat merindukan hao-nya sudah lama sejak mereka tidak berpelukan seperti ini, benar-benar seperti mimpi. pelukan hao sangat hangat hanbin sangat suka ketika memeluk hao dan menghirup aroma khas hao.

hanbin semakin mendekap erat tubuh hao, "hao, aku kangen banget sama kamu. kamu kemana aja selama ini? rasanya aku kayak kehilangan sebagian hidupku." hanbin mengeratkan pelukannya, banyak yang ingin ia katakan pada hao. tapi kata itu tak bisa keluar yang bisa hanbin lakukan hanya memeluk hao dengan erat.

hao membalas pelukan hanbin, hao juga begitu, ia sangat merindukan hanbin. hao menenggelamkan wajahnya di leher hanbin, ia menangis sejadi jadinya di sana. pelukan mereka semakin erat.


setelah beberapa menit berpelukan hanbin perlahan merenggangkan pelukannya tapi tangannya masih memeluk pinggang hao, ia menatap hao. hanbin tersenyum menatap wajah hao yang basah karna air mata.

tangan hanbin kembali terangkat untuk mengusap air mata hao. hanbin mencium kedua mata cantik milik hao. lalu terakhir ia mencium kening hao cukup lama.

hao yang di perlakukan seperti itu kembali menangis. hal seperti ini terasa tak nyata baginya karna sudah lama tidak merasakannya.

"aku kangen banget sama kamu hao, aku nyari kamu kemana-mana. aku ga bisa hidup tanpa kamu, selama ini kamu kemana aja sayang? " hanbin kembali memeluk hao, ia enggan untuk melepas pelukan hangat itu, hanbin mengusap lembut rambut bagian belakang hao.

hao mengatur nafasnya dulu sebelum menjawab pertanyaan hanbin, "hanbin aku gak bermaksud ninggalin kamu, aku gamau ninggalin kamu, aku terpaksa karna ayah. ayah maksa bawa aku ke cina dan tinggal di sana, aku ga bisa bantah perintah ayah jadi aku cuma pasrah, maafin aku. tapi sekarang aku kembali buat kamu. aku yakin kamu pasti nungguin aku. jadi aku kembali sama anak kita. dia mirip banget sama kamu" jawab hao panjang lebar.

"kamu ga perlu minta maaf sayang, aku selalu nungguin kamu, tapi tunggu... apa katamu? anak kita?" entah kenapa hanbin sangat senang mendengar kata tersebut.

"iya, kamu ingatkan aku pergi dalam keadaan lagi hamil. aku mutusin buat ngerawat anak kita." jawab hao sambil tersenyum.

"beneran? aaaaa makasih ya hao, aku seneng banget dengernya, kamu pasti kesulitan jaga dia sendirian. aku pengen ketemu dengan anakku boleh kan?" tanya hanbin, ia melepaskan pelukannya dan menatap hao.

ayah? ; binhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang