three

1.2K 139 6
                                    

Gulf sangat tau mencari pekerjaan si jaman sekarang sangat sulit, Gulf berusaha menerima pekerjaan barunya dengan lapang dada.
Gulf setidaknya bersyukur sekarang memiliki waktu untuk anak-anak nya lebih banyak dari pada ketika dirinya hanya menjadi seorang staff.

Sekarang Gulf bekerja dengan sistem shift dimana Gulf bisa memilih bekerja dari pagi sampai siang atau dari siang menjelang hingga larut malam. Cleaning servis bertanggung jawab untuk keberhasilan sebelum perusahaan buka dan tetap bersih setelah jam kerja berakhir.

Pagi ini Gulf mendapat shift pagi yang mengharuskan nya pergi sebelum anak-anak terbangun.

Jam 4 pagi Gulf sudah harus berada di perusahaan. Membersihkan lantai satu dan lantai dua adalah tanggung jawabnya setiap hari.

Gulf sadar lantai satu dan dua adalah tempatnya petinggi perusahaan. Mew sengaja menempatkannya di sini untuk menghinanya. Begitu lah pikiran Gulf.

Gulf dengan telaten membersihkan ruangan demi ruangan di lantai satu bersama Fiat. Sampai akhirnya Gulf harus memasuki ruangan direktur utama yang merupakan ruang kerja Bright

Bright sedikit terkejut melihat Bright tertidur di sofa, Bright memang lembur semalam dan terlalu malas untuk pulang.

"Phi kau harus membersihkan ruangan ini sendiri ya, aku akan membersihkan ruangan sebelah" Fiat berkata pelan karna takut membangunkan Bright yang tertidur di ruangan itu.

Gulf sebenarnya ingin menolak, tapi Fiat sudah pergi terlebih dahulu dengan peralatan nya dan meninggalkan Gulf sendiri. Tapi Gulf tau Fiat melakukan itu karna memang Fiat takut membersihkan ruangan yang masih terdapat orang di dalamnya.

Gulf membersihkan ruangan itu setenang mungkin. Mengambil cangkir bekas kopi dan piring makanan di atas meja kerja Bright dan meletakkannya di kereta dorong tempat peralatannya.

Gulf terlalu fokus dengan pekerjaannya sampai dia tidak tahu jika Bright sudah terbangun dan asik memperhatikan nya yang sedang mengepel ruangan ini.

"Ini kah yang kau ingin kan Gulf?" Bright sungguh tidak tahan melihat Gulf yang sedang mengerjakan pekerjaan yang Bright sendiri tidak mau melakukannya.

Gulf terkejut dan menoleh kearah Bright.

"Siapa pun tidak menginginkan ini Bright, kakak mu yang melakukan ini" Gulf berkata pelan dan melanjutkan pekerjaannya kembali.

"Kenapa kau berusaha membuatnya marah" Bright menaikan suaranya. Gulf menghela nafas, empat tahun Gulf mencoba tidak membuka mulutnya dan Bright justru semakin menekannya.

"Kau tau keadaan sebenarnya Bright, kau tau aku hanya salah satu pelacur pemuas nafsu kakakmu" Gulf sudah tidak tahan dengan keadaan. Air mata menetes dari sudut matanya.

"Kakak ku hancur Gulf, kau tau dengan pasti" Bright berkata pelan.

"Bright, tidak kah kau lihat aku sudah mencoba, aku hanya lah seperti laki-laki lain yang di jadikan kakak mu sebagai pengganti laki-laki yang dicintainya, apa salah ku memutuskan untuk pergi dan mencari kebahagiaanku sendiri?" Gulf berkata pelan.

"Sampai kapan kalian akan dendam padaku, phi Mew juga sudah menikah Bright, apa salahku?" Gulf bertanya pelan. Air mata mengalir deras dipipinya.

Bright menatap Gulf dia tahu sahabatnya itu terluka tapi berusaha dengan keras menutupinya.
Bright adalah sahabat Gulf dari SMA hingga kuliah di jurusan yang sama.

"Aku menyesal mengenalkan mu pada kakakku" Bright berkata sambil meninggalkan ruangan itu. Sedangkan Gulf terpaku.

"Aku juga menyesal mengenalnya Bright" Gulf menangis dengan derasnya.
.
.
.
.

STAY WITH ME | MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang