57

10 1 0
                                    

Medan tempur sudah penuh dengan semua prajurit yang siap berperang. Rogas sudah muncul bersama dengan para pasukannya. Mereka beringas dan terlihat menyeramkan. Dunia manusia dan mistis sudah lama tidak mengalami peperangan dan kini, semuanya dihadapkan dengan masalah yang melibatkan kami semua. Pertempuran yang menentukan.

Rosemary yang kini menjadikanku sebagai inangnya memimpin seluruh pasukan di depan. Bagiku yang melihatnya dari sisi lain kesadaran dan dimensi, dia terlihat begitu anggun dan berwibawa. Rosemary memerintahkan kepada para komandan tempur untuk menyusun pasukan mereka dan bersiap-siap untuk pertempuran besar.

Sebelum memutuskan untuk mengeluarkan perintahnya, Rosemary mengunjungi alam bawah sadarnya untuk bertemu denganku. Kami bertemu di suatu dimensi yang asing dan hanya ada kami berdua. Ia menatapku dengan raut wajah yang tenang dan tatapan teduh.

"Tom, ada sesuatu yang ingin kusampaikan padamu." Kata Rosemary membuka percakapan.

"Apa itu?"

"Apakah kau mengenal Joana?"

Aku terkejut. "Tentu saja. Darimana kau tahu?"

Rosemary menjelaskan padaku. "Joana adalah wanita yang kau cintai. Kau mendambanya. Tahukah kau bahwa dia sebelumnya sudah mati?"

Aku tercengang. "K-kau serius?"

Rosemary mengiyakan. "Benar."

"Ta-tapi kenapa?"

"Frank berusaha untuk membunuh Rogas di sebuah toko kecil. Tapi dampaknya mengenai Joana dan dia mati seketika. Lalu aku menemukannya dan aku menggunakan kemampuanku untuk membantunya hidup kembali." Rosemary terdiam sejenak membuatku merasakan sesuatu yang buruk akan keluar dari mulutnya. "Tetapi karena perbuatanku itu, aku melakukan kesalahan lainnya. Seseorang sepertiku tidak seharusnya membantu manusia yang sudah mati karena itu menentang hukum alam. Hal ini akan membuatku melemah karena itu dianggap menentang sang pemilik kehidupan. Ini adalah dosa dan karena itu dosa, aku memudahkan ancaman terbesar untuk muncul."

"Apa itu Rosemary?"

Ia menatapku lama tanpa ekspresi tapi dari balik sorot matanya, aku tahu. Dia ketakutan.

"Rogas akan membangkitkan Lillith dari tubuh Joana."

Tidak. Itu bukan sesuatu yang ingin kudengarkan darinya. Tidak. Jangan Joana. Jangan dia.

"K-kau bercanda kan?" Aku merasakan bibirku bergetar menahan sedih.

Rosemary tidak menjawabku. Ia hanya memalingkan wajah dengan raut wajah yang menunjukkan penyesalan.

"Dimana dia sekarang?"

"Aku menyembunyikannya di suatu dimensi yang tidak akan pernah dijangkau siapapun."

Aku ingin lega mendengarkannya tapi aku malah semakin khawatir. Berada di dalam lindungan Rosemary bukanlah sesuatu yang membuatku merasa aman. Malahan, potensi bahayanya semakin besar karena kekuatannya yang dahsyat dan ia adalah incaran utama Lucifer.

"Bagaimana kalau ternyata kau salah?"

"Apa maksudmu?"

"Bagaimana kalau ternyata kau tidak bisa melindunginya?"

Rosemary terdiam. Ia memaksakan senyum. Tanpa mengatakan apapun, dia pergi meninggalkanku sendirian di alam bawah sadarku.

☼☼☼

Rosemary memerintahkan seluruh pasukan dan komandan untuk bertahan. Rogas sudah memerintahkan para pasukannya untuk memulai serangan. Para prajuritnya menggunakan trebuchet untuk melemparkan bebatuan raksasa. Bebatuan itu melayang tinggi di langit dengan beratnya dan jatuh dalam waktu singkat menuju ke susunan prajurit sekutu.

LEGACY OF THE WIZARDWhere stories live. Discover now