Fourteen

1.5K 131 8
                                    

Setelah Gulf pergi membawa kedua anaknya, Bright langsung menatap semua orang yang ada di sini.

"Apa-apaan semua ini?" Bright menatap kakaknya dengan marah.

"Phi Mew sebaiknya kau segera menyusul Gulf, jangan sampai kesalahpahaman ini menghancurkan kalian lebih jauh lagi" Win berkata dan mengabaikan Bright yang sedang marah.

"Apa maksudmu, kalian belum menjelaskan apapun padaku" Bright menatap semua orang yang ada di sini.

"Ku mohon Bright, kau bisa memarahi kamu nanti, tapi biarkan phi Mew pergi" Win akhirnya memohon kepada Bright.

Bright menghela nafas dan Mew memutuskan untuk pergi menyusul Gulf kerumahnya.

"Jadi apa rencana kalian, kalian mendukung phi Mew dengan balas dendam nya?" Bright menatap kedua orang di hadapannya.

"Bukan begitu Bright" Win menatap dengan mata sedihnya.

"Kami ingin menyembuhkan phi Mew, tidak pernah lebih dari itu" Mark berkata pelan.

"Menyembuhkan apa maksud kalian" Bright menatap tajam.

"Phi Mew mengalami trauma berat bertahun-tahun, sampai sekarang phi Mew masih harus rutin menemui psikiater" Mark menjelaskan.

"Apa? Kenapa kalian menyembunyikan ini dari ku? Apa phi Tay juga tau tentang hal ini?" Bright semakin tidak habis pikir dengan semua yang terjadi.

"Phi Mew menyembunyikannya dari semua orang terlebih kalian berdua, phi New yang awalnya mengetahui hal ini dan dia memintaku membantu phi Mew selama ini" Mark menceritakan semua yang terjadi.

Bagaimana selama Gulf pergi semua trauma Mew semakin parah, terlebih ketika Bright harus di rawat karena penyakit leokimia nya.

Mew berkorban demi adik-adiknya sampai dia lupa jika dia harus menyembuhkan hatinya terlebih dahulu.
.
.
.
.

Gulf dan Mew sama-sama menangis. Mereka telah menyakiti satu sama lain selama ini.

"Katakan padaku Gulf, apa alasanmu pergi saat itu" Mew menuntut penjelasan Gulf. Gulf menatap Mew sesaat dan kemudian mengangkat  baju yang saat ini di kenakannya.

"Perlahan Gulf mengarahkan tangan Mew kearah bekas operasi Caesar nya. Mew terkejut melihat bekas jahitan di perut Gulf.

"Aku hamil saat itu" Gulf menangis lagi. Rahasia yang selama ini dia sembunyikan akhirnya dia katakan. Dia tidak bisa menyembunyikan rahasia itu selamanya.

Mew terpaku. Dia tidak sanggup berkata-kata lagi. Mew bisa melihat tangisan Gulf yang semakin deras.

"Aku ingat di surat perjanjian kita sebelum pernikahan kita sudah menyepakati kalau kita tidak akan memiliki anak, tapi aku tidak sanggup jika harus membunuh mereka, aku tidak sanggup menjadi pembunuh phi" Gulf terisak-isak.

Gulf tau Mew bisa memasukannya ke penjara ketika  itu karna melanggar perjanjian mereka, tapi Gulf tidak bisa jika harus menggugurkan kandungannya ketika itu.

Mew melepaskan tangan nya dari perut Gulf kemudian memeluknya.
Mew juga kembali menangis. Dulu mungkin jika Gulf mengatakan kalau dia hamil maka Mew akan dengan segera menyuruh Gulf menggugurkan kandungannya. Keputusan yang paling tepat bagi Gulf memang hanya pergi menjauh dari Mew.

"Mereka alex dan Natasha?" Mew bertanya dan Gulf menganggukkan kepalanya. Mew semakin hancur. Alex dan Natasha adalah objek pelampiasan dendam di rencana Mew tanpa tau kedua anak itu adalah darah dagingnya.

Alex dan Natasha adalah anak-anak yang membuat mew tersadar jika Mew tidak kehilangan cintanya. Mew masih bisa mencintai anak-anak lucu itu, dia bisa tersenyum dan tertawa bersama mereka.

STAY WITH ME | MewgulfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang