Haechan sudah tidak memiliki orang tua, dan ia diharuskan untuk hidup bersama dengan sahabat kedua orang tuanya, namun ada kedua anak yang tidak suka dengan kehadiran haechan disana.
Haechan mampu tetap bertahan atau bahkan mengalah dan memilih hid...
Jaehyun sedang tidak ada meeting siang ini dan hanya memeriksa berkas berkas penting yang perlu ditandatangani, mendengar ponselnya berbunyi jaehyun mengecek pesan tersebut.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
J
aehyun terdiam menerima pesan tersebut, dirinya tak ingin gegabah dan memilih untuk menanyakan hal ini kepada suaminya, barangkali haechan ada cerita sesuatu kepada taeyong dan taeyong belum sempat bercerita kepadanya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Taeyong yang mendapat pesan dari jaehyun cukup kaget karena selama ini haechan tak pernah menceritakan apapun kepadanya.
Sesuai kemauan jaehyun, taeyong tidak boleh berfikir macam macam. taeyong memilih untuk mengirimkan pesan kepada ketiga anaknya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨
Semua anggota keluarga Jung sudah berada dirumah dan hanya tinggal menunggu jaehyun pulang.
Taeyong bahkan sudah ingin sekali bertanya kepada haechan namun dirinya takut keburu nangis jadi dia memilih untuk menunggu suaminya.
Sesampainya jaehyun dirumah jaehyun langsung duduk disamping suami manisnya.
"Adek, papa mau tanya, adek ada ngirim pengajuan kuliah jalur beasiswa?" tanya jaehyun to the point.
Haechan yang menerima pertanyaan itu hanya menundukkan kepalanya, bahkan mark dan Jeno ikut kaget saat mendengar apa yang papanya bicarakan barusan, mark dan Jeno memandang haechan butuh penjelasan.
"Jangan nunduk sayang, ngga perlu takut, papa cuma tanya" Taeyong mendekat kearah haechan dan mengelus tangan haechan.
"Maaf ya pa, aku cuma ngga mau terlalu ngrepotin papa dan bubu, dengan aku yang udah dibolehin tinggal disini aja aku udah seneng kok pa" jawaban haechan membuat jaehyun dan juga yang lain menghela nafas.
"Adek kenapa ngga pernah cerita kebubu?" haechan mendongak menatap mata bubunya yang sudah berkaca-kaca.
"Saya ini papa kamu kan?" tanya jaehyun membuat haechan kembali menunduk.
"Kamu anggap saya apa? Kenapa hal sepenting ini kamu ngga ada ngomong apapun ke saya bahkan ke suami saya" suara jaehyun sudah sedikit bergetar karena merasa kecewa kepada haechan.
"Kamu ngga mau ngrepotin saya, saya ini papa kamu bukan orang lain" jaehyun terus saja menekan kalimat yang ia ucapkan.
"Maaf papa" ucap haechan takut.
"Abang mark sama kak Jeno ada yang tau soal ini?" tanya Taeyong kepada kedua anaknya.
"Abang sama Jeno ngga tau apa-apa bu" jawab mark mewakili.
Mark dan Jeno benar benar tidak tahu mengenai hal ini, bahkan mereka berdua sama seperti papa dan bubunya, ingin tau jawaban haechan tentang pertanyaan pertanyaan yang ada diotak mereka saat ini.
"Ngga ada yang tau soal ini bu, maaf adek ngga pernah cerita apapun kebubu" haechan sudah mulai menangis.
"Kamu itu anak papa dan bubu, sudah seharusnya papa sama bubu ngebiayain semua kebutuhan kamu termasuk pendidikan"
"Bubu bahkan sudah anggap kamu seperti anak kandung bubu"
"Sakit sekali rasanya ketika bubu tau kamu masih ngerasa ngga enak sama kita dek"
Ucapan ucapan Taeyong mampu membuat haechan semakin menangis.
"Bubu maafin adek" haechan memeluk tubuh Taeyong sangat erat.
Taeyong balas memeluk tubuh anak bungsunya dan terus mengucapkan kata maaf, haechan tidak tau kalau semua ini akan sangat cepat diketahui oleh kedua orang tuanya itu.
"Ada lagi yang papa ngga tau soal kamu?" tanya jaehyun membuat tangis haechan berhenti.
Sebenarnya saat ditanya begitu haechan ingin sekali bercerita tentang dirinya yang saat ini bekerja di caffe dan juga rencananya yang akan segera pergi dari rumah itu.
Namun melihat kejadian ini dan membuat papa dan bubunya se kecewa, haechan rasa cukup untuk kesedihan hari ini yang ia sebabkan.
Jaehyun, mark dan Jeno hanya melihat tangisan haechan dan juga Taeyong yang semakin kencang membuat mereka ikut merasakan kesedihan.
"Kamu itu anak papa dan bubu sayang, kamu ngga perlu merasa ngga enak sama kita, lain kali cerita ya dek sama bubu" haechan hanya mengangguk didalam pelukan Taeyong.
"Abang, bubu boleh minta tolong?" tanya Taeyong menatap putra sulungnya.
"Bubu minta tolong apa?" jawab mark pelan.
"Kalau adeknya kelihatan punya masalah, tolong tanyain, siapa tau adekmu masih belum terbiasa sama bubu bdan mau cerita sama kamu" mark hanya mengangguk.
"Kamu juga ya kak Jeno, bubu mohon" ucap Taeyong menatap putra keduanya.
"Iya bubu, pasti" jawab Jeno pelan.
"Adek, bubu ngga mau ada kejadian kaya gini lagi nak, bubu menyayangi kamu sama seperti bubu menyayangi kak mark dan kak jeno" Taeyong mencium kening haechan beberapa kali dan kembali mendekap putra bungsunya.
Mark dan Jeno hanya bisa ikut merasakan kesedihan yang hati ini terjadi, terlebih bagaimana bubunya menangis karena haechan selama ini tidak jujur.