chapter 23

5.2K 391 10
                                        


Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore jaemin terbangun lebih dulu dari haechan, jaemin belai rambut haechan yang menutupi wajahnya, jaemin tersenyum menatap wajah gemas haechan yang masih
memejamkan mata, haechan menggeliat dan jaemin yang terkejut reflek duduk yang membuat kepala haechan terantuk kedasar kasur.

"Awww, aduh nana sakit tau kepalaku" ucap haechan kesal.

"Sorry chan, gue kaget udah jam 4, lo kan harus pulang" ucap jaemin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kenapa kita bisa ketiduran ya haha" ucap haechan sambil tertawa.

"Yaudah aku pulang dulu deh" haechan menyangklong tasnya ingin segera keluar namun jaemin menahan tangannya.

"Gue anterin ya?" ucap jaemin sambil mengajak haechan keluar dari kamar kost itu.

Jaemin telah mengantarkan
haechan pulang kerumahnya,
sebelumnya jaemin menawarkan untuk menemani haechan karena takut haechan masih bimbang untuk mengambil keputusan, namun haechan menolaknya.

"Lo beneran ngga mau ditemenin masuk?" tanya jaemin saat mobilnya sudah berada di halaman rumah haechan.

"Ngga usah na, aku bisa sendiri kok" jawab haechan sambil melepas seatbelt.

"Besok kalo jadi pindahan lo kabarin gue, biarin gue jemput" haechan mengangguk.

"Yaudah aku masuk dulu, makasih ya udah dianterin" ucap haechan membuat jaemin mengangguk.

"Good luck ya gemess" jaemin mengusak lembut rambut haechan, dan haechan tersenyum lalu mengangguk.

"Kamu hati-hati pulangnya" ucap haechan lalu masuk kedalam rumah.

Haechan masuk kedalam rumahnya dan mendapati
jaehyun taeyong mark dan juga
Jeno sudah berada di ruang tamu.

"Aku pulang bu,pa" haechan memeluk kedua orang tuanya.

"Kok baru pulang dek, dari mana aja?" tanya taeyong lembut.

"Kerkom aku baru selesai bu jadi baru pulang" ucapan haechan hanya diangguki oleh papa dan bubunya.

"Sini duduk, katanya ada yang mau diomongin, mumpung kedua kakakmu udah disini" haechan menuruti permintaan taeyong.

"Emm sebelumnya aku mau minta maaf ke papa, bubu, kak mark dan juga kak jeno".

"Seperti yang bubu dan papa tau, aku bisa tinggal disini karena papa dan bubu yang bawa aku".

"Aku bukan kurang berterima kasih ataupun ngelunjak, tapi ada sesuatu yang mau aku minta ke papa dan bubu" ucap haechan sedikit menunduk.

"Adek mau mobil ya? Besok cari sama papa yang cocok buat adek ya" ucap jaehyun sambil tersenyum manis.

"Sebenernya ini bukan masalah
mobil pa, selama ini kan papa
dan bubu bilang kalau aku
harus ikut kalian karena amanah
ayah dan papi"

"Tapi ada yang papa dan bubu
ngga tau, soal gimana ayah dan papi pengen aku hidup sukses dan pastinya dengan caraku sendiri".

"Aku mau minta izin ke papa dan bubu buat izinin aku tinggal sendiri mulai besok dan seterusnya" ucap haechan  yang membuat papa dan bubu tersentak.

"Apasih dek, kok tiba tiba ngomong kaya gitu" ucap taeyong lalu mengusap tangan haechan.

"Bubu tau kan gimana sikap
kak mark dan kak Jeno waktu
pertama  kali aku dateng?
Sebenernya itu semua yang buat aku ngerasa ngga pantes ada diantara kalian" ucap haechan lagi.

"Ngga dek, kamu ngga boleh ngomong gitu" taeyong bahkan sudah menahan tangisnya.

Haechan sedikit merasa tak tega meneruskan semua ucapannya namun ini semua demi kebaikannya dan ia tak ingin membuat bantuan jaemin selama ini sia-sia.

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang