28. UN

28 7 3
                                    


Seminggu setelah Keysha batal menjenguk Sania, ia menjadi lebih banyak diam. Keberadaannya memang sudah diketahui saat ia pulang dari rumah sakit, namun Keysha masih belum ingin pulang ke rumahnya yang padahal semua orang telah meminta maaf. Namun rasa sakit hati yang keysha rasakan tak akan mudah sembuh, bukan?

Hari ini keysha sudah siap mengenakan baju putih biru, tak lupa ia juga sudah menyiapkan jadwal sesuai mapel untuk belajar sebelum bel berbunyi. Keysha melanglah keluar lalu menuruni anak tangga satu persatu.

Di sana terlihat sepasang suami istri yang sedang bercanda gurau dengan sang anak, ahh senang sekali Keysha melihat ke harmonisan keluarga Nurul telah kembali.

"Keysha, ayok sini sarapan dulu. Ngapain berdiri terus?" Ucap Erni sambil bertanya kala melihat Keysha yang hanya berdiri di anak tangga terakhir

Lamunan Keysha tersadar," ah iya tante!" pekiknya kemudian ikut sarapan pagi bersama Nurul dan keluarga.

Setelah beberapa menit akhirnya ritual sarapan pagi kini telah selesai, Keysha dan Nurul tengan memakai sepatu mereka. "Oh iya Key, kita berangkat pake mobil kah?" Tanya Nurul." Pake motor aja Rul, biar ngga lama," jawab Keysha lalu berdiri saat sudah selesai memakai sepatunya.

"Mah! Kita berangkat ya," pamit Nurul

"Iya!" Jawab Erni dari dalam

"Assalamualaikum!" Pekik keduanya

Ditengah perjalanan Keysha nampak bingung, jika hari ini ia berangkat sekolah tandanya ia akan bertemu dengan orang orang itu. Apakah Keysha harus terus menghindar?

"Keysha!! Hati hati anjirr!" Pekikan keras dari Nurul menyadarkan Keysha saat melamun, sedetik saja ia tak sadar dari lamunannya mungkin ia akan menabrak mobil yang ada didepannya

"Anu, sory Rul gue lagi ngga fokus." Ucap Keysha

"Ish untung aja tadi garcep!" Pekik Nurul sambil menggeplak helm yang digunakan Keysha.

Kemudian keduanya kembali diam hingga mereka sampai di sekolahan, setelah memarkirkan motor matick milik Nurul, Keysha berjalan sendirian menuju kelasnya, lebih tepatnya ruang dua tempat ia akan melaksanakan ujian. Sejenak ia menghembuskan nafasnya guna menghilangkan rasa gugupnya itu.

Saat sudah di depan pintu kelas, semua murid menatapnya namun Keysha hanya menampilkan muka datarnya. Kemudian Keysha berjalan mencari mejanya sesuai nomor absen, setelah menemukannya Keysha duduk dan mengeluarkan bukunya lalu mulai membaca.

Bisik bisik mulai terdengar, mendesak agar ada yang mau meminta maaf terlebih dahulu kepada Keysha. Apalagi teman sekelas yang sempat membulinya bersama Liaa dkk.

Kedatangan Syifa membuat penghuni kelas diam, mereka menerka nerka apa yang akan di lakukan oleh Syifa. Kebetulan sekali tempat duduk Syifa tepat di samping Keysha. Syifa yang melihat Keysha fokus dengan bukunya tanpa memperdulikan dirinya pun mendengus kesal.

"Key, l-lo masih m-masih marah sama gue?" Tanya Syifa hati hati, takut menyinggung Keysha.

Keysha yang merasa di panggil pun mengalihkan atensinya ke arah Syifa." Nggak," jawabnya kemudian kembali fokos ke bukunya.

"Key gue---"

"Keysha!" Pekikan keras terdengar memenuhi ruangan kelas yang semula hening, menjadi berisik.

Orang yang memanggil Keysha langsung menghampiri dan memeluk Keysha erat, setelah puas ia melepaskan pelukannya itu." Lo gapapa kan? Oh iya, s-sebenernya.... Gue mau minta maaf key. Atas semua sikap gue yang bikin lo sakit hati tolong di maafin yaa hiks, gue bener bener nyesel hiks maafin gue huaa!" Ucapan itu keluar dari mulut Mayra, berakhir dia menangis sesegukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menyimpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang