Part 12

37K 2.1K 12
                                    

Salsha POV

Gue menengokkan kepala ke arah panggung kecil yang berada di Café ini, karena ada suara seorang cowok yang sangat gue kenal.

Ketika gue nengok dan. Yap. Rama.

Tapi tunggu ngapain dia disitu?

"Perhatian semuanya!" Ucapnya, karena di depannya ada mic. Jadi, suara nya menjadi lebih besar.

Beberapa pasang mata menengok kearah Rama yang sedang berada di panggung kecil.

Rama menengok kearah gue, dan langsung di hadiahi pelototan maut dari gue. Tapi, dia hanya nyengir.

Ram lu mau ngapain?

"Maaf mengganggu aktifitas kalian semua. Gue disini akan menyanyikan lagu favorit gue," Ucapnya memberi jeda. "Karena ini lagu favorit gue, gue mendedikasikan lagu ini ke cewek yang duduk di dekat jendela dan sedang menatap kearah luar jendela."

Gue yang mendengar itu, langsung mengalihkan pandangan dari luar jendela, menjadi kearahnya.

Rama lu udah gilaa! Batin gue. Tapi gue seneng sih dinyanyiin lagu sama Rama, tapi, ga gini juga.

Gue malu....

Malu karena, takutnya hidung mancung gue jadi kembang kempis dan pipi gue yang selalu ga bisa diajak kompromi.

Uhh, tolong gue ya Tuhan.

"Jantung lo jangan loncat!" Bisik gue dengan suara yang amat kecil.

Gue bisa mendengar Rama mulai memetik gitarnya.

Ketika ia menyanyi lagu yang dibawakannya, ia kadang nengok kearah gue dan melemparkan senyum kecil.

Ya Tuhan aku gakuaaat....

Aku mau bunuh diri ajaa,

Oke ini amat sangat lebay.

*****
Salsha POV end

Rama menarik tangan Salsha keluar Café, menuju mobilnya.

Mereka memasuki mobil yang Rama bawa tadi,

"Ram, lu kenapa, dih?" Tanya Salsha.

Rama yang sedang mengendarai mobilnya dan menatap lurus jalan di depannya, kini menengok sebentar ke Salsha lalu tersenyum kecil.

Rama menggelengkan kepalanya tanda bahwa dia tidak kenapa-napa.
Salsha mengangguk-angguk, "terus, kita mau kemana?"

Rama menengok sebentar kearah Salsha dengan tatapan nanti-juga-lo-tau.

Dia kenapa dih? Ga ngomong pas tadi keluar Café. Batin Salsha, dia bingung dengan Rama, kenapa dia tidak mengeluarkan suara sejak tadi, Rama yang biasanya membuat lelucon konyol ketika mereka sedang di dalam mobil. Tapi kali ini, tidak.

Flashback

"Biasa aja kali Ram. Biasanya juga lo kalo urusan cewek, kecil." Darrel menjentikkan jarinya.

Ghafar hanya mengangguk, Damar hanya diam.

"Salsha bukan cewek biasanya." Ucap Rama.

"Oh, jadi daritadi yang kita omongin tuh Salsha ternyata." Damar menurunkan buku yang sedang dibacanya dari hadapannya.

"Kasmaran ceritanya?"Ghafar menggoda Rama.

"Guys! Back to the topic!" Rama mulai kesal.

"Oke, jadi menurut gue gini aja..." Darrel membisikkan sesuatu ke telinga Rama, dan Rama membalas nya sambil mengangguk. "....gitu."

"Gak, lo tau 'kan? Suara gue sangat amat jelek." Tolak Rama.

Waiting for You [PRE - ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang