makan yang manis 4

0 0 0
                                    

Judul : Makan yang Manis

‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍‍Justice tinggal sendiri di rumahnya, dan soal orang tuanya,
Ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan saat Justice berusia 16 tahun.

Justice yatim-piatu saat usianya yang sudah tergolong remaja.
Karena tiada orang tua maka Justice harus menghidupi dirinya sendiri.
Tapi Justice masih beruntung karena ayahnya adalah pemilik sebuah bengkel yang cukup ramai serta, Justice tidak sendirian ia juga ditemani oleh keluarga (m/n) yang membantu.

Kedekatan antara Justice dengan (m/n) sudah seperti saudara, dan bahkan mungkin lebih dari itu.

Mungkin takdir sudah menulis alur kisah Justice untuk terus dengan (m/n).
Karena walau mereka sempat menjauh akhirnya tetap berjumpa lagi.

Sebelum (m/n) datang, Justice selalu merasa kesepian.
Tapi sekarang tidak, karena orang yang selama ini ia rindukan dan ingin ia lihat sudah ada di hadapannya.

Awal berjumpa, Justice tidak percaya dengan siapa yang ia lihat.
Yang ia lihat adalah sosok yang cantik dengan rambut (h/c) dan manik (e/c) nya yang membuat orang tidak bisa untuk tidak menatapnya.

Justice mengira sosok itu adalah wanita, sampai saat (m/n) menyapa dan melambaikan tangan ke arah nya.
Justice terkejut, tidak percaya dengan sosok yang di depannya. Sosok sahabatnya berubah menjadi sosok yang melebihi yang ia bayangkan.
Justice tau kalau (m/n) sejak kecil sudah terlihat seperti perempuan karena ia terlihat begitu rupawan.

Dan sekarang sahabatnya itu sedang makan malam bersama dengannya.

"Justice, dari mana kau belajar cara memasak?. Masakanmu terlalu enak untuk di bilang amatiran" (m/n) sudah selesai dengan makanannya dan memulai percakapan.

Justice terkekeh sebentar.
"Kau tau kan?. Kalau ibuku itu adalah seorang chef yang hebat. Jadi tidak heran kalau aku bisa memasak. Sudah turunan" Justice berkata dengan bangga.

"Iya ya, aku tau" (m/n) merapikan peralatan makannya.

"Sudah kemarikan, biar aku saja yang membereskan nya" Justice mengambil alih piring yang di bawa (m/n)

"Terserah" (m/n) kembali duduk di kursinya.

"(m/n), bolehkan aku bertanya sesuatu?" Ujar Justice yang sibuk membersihkan alat makan.

"Mmmh" Sahut (m/n).

"Apa disana kau ada teman?" -Justice.

"Ada" Jawab (m/n) singkat.

"Pria atau wanita?" Justice selesai membersihkan alat makan dan langsung beralih pada (m/n).

"Dua-duanya" - (m/n)

"Ada berapa?" Tanya Justice lagi

"Aku tidak tahu, karena saat di sana aku cukup populer. Tidak sedikit wanita ataupun pria yang setiap hari ada saja yang memintaku menjadi kekasihnya" Jelas (m/n).

Justice sedikit terkekeh.
"Ya... Siapa saja yang melihat dirimu pasti akan langsung tersihir, terutama jika mereka sudah menatap mata mu"

"Hmm, banyak yang bilang kalau mata (e/c) ku sangat bagus" - (m/n)

"Entah ini hanya kebetulan atau bukan, aku juga mulai tertarik dengan mata (e/c) mu yang indah" Justice yang awalnya berdiri, mengambil kursi dan duduk di hadapan (m/n).

Semburat merah muncul di pipi (m/n),
(m/n) mematung tidak berkata apa apa.

"Ada apa?, kenapa kau diam?" -Tanya Justice

"Aku-" (m/n) tidak bisa berkata apa-apa.

Justice yang melihat itu pun tertawa.
"Kamu ini, masih sama saja seperti dulu"

(m/n) memendam kan wajahnya ke meja, menyembunyikan wajahnya yang sudah kacau.

Justice masih tertawa bahkan lebih keras. "Sudah jangan tertawa!" (m/n) bangkit dari kursinya dan langsung menatap Justice dengan tatapan membunuh.

Justice langsung terdiam.
"Aku mau pulang" Ujar (m/n) dan berjalan ke luar dapur.

Tak berlangsung lama tangan (m/n) di tahan sehingga menghentikan langkahnya.

"Jangan pergi" Ujar Justice lemas.

"Aku harus pulang" - (m/n)

"Pokoknya jangan pergi" Justice mencengkeram erat pergelangan tangan (m/n).

"Hey... Apa kau itu bayi?" - (m/n)

Justice lalu menaruh tangan (m/n) di pipinya.
"Iya aku bayi, makanya kau harus bersama ku" Ujar Justice dengan wajah yang... (You know lah).

Semburat merah kembali menghiasi pipi (m/n).
"A-apa!?, a-aku mau pulang. Lepaskan!" (m/n) mulai memberontak ingin pergi.

(m/n) berusaha melepaskan cengkeraman tangan Justice, tapi tidak bisa karena tangan Justice yang kuat.
"Dia bekerja bengkel, tentu saja kuat" Batin (m/n)

(m/n) berusaha lepas sedangkan Justice hanya diam memegang tangan (m/n).

"Aku mau pulang Justice!, lepaskan!" (m/n) semakin memberontak padahal semburat merah masih menghiasi wajahnya.

"Ayolah, tinggal di sini. Semalam saja" Justice memohon sambil memegang kedua tangan (m/n). Matanya berbinar.

(m/n) tahu, jika Justice sudah seperti ini itu berarti dia akan terus memaksa seperti ini. (m/n) benar-benar terjebak dengan seorang iblis berwajah malaikat.

"Ayolah..." Justice masih memohon yang sebenarnya memaksa.

(m/n) menghela nafas kasar.
"Tapi rumahku kan cuma di sebelah rumahmu"

"Aku mohon..." Justice masih dalam

(m/n) menghela nafas lagi.
"Memangnya apa yang akan kita lakukan hah?"

"Kita akan menonton film ini" Justice menunjukkan sebuah CD yang entah sejak kapan ia ambil.

"Apa ini film horor, judulnya what i'm i?, emang kau bisa menontonnya?" (m/n) tahu, walau Justice adalah pemuda yang terlihat pemberani, sebenarnya takut menonton film horor.

"Itu sebabnya kau ada di sini, jika kau bersamaku. Apapun itu pasti..." Justice menggantung perkataannya.

(m/n) menunggu Justice melanjutkan katanya.

"Ayo, kita nonton sekarang. Sebelum terlalu larut" Tanpa melanjutkan apa yang ia katakan tadi Justice langsung menarik tangan (m/n) menuju sofa.

Setelah (m/n) duduk di sofa, Justice langsung memasang CD dan memutar filmnya.

Justice lalu duduk di sebelah (m/n) dan mendaratkan kepalanya di bahu (m/n) tanpa permisi.
(m/n) ingin protes tapi akhirnya di biarkan saja, tenaga nya sudah habis.

Setelah beberapa menit menonton, adegan menegangkan mulai terjadi.
Seperti yang diduga (m/n), Justice pasti akan gemetar dan merangkul dirinya.

"Ju-justice, tanganku" Jantung (m/n) berdetak begitu cepat tak dapat di netral kan entah karena filmnya atau karena orang yang saat ini tengah merangkulnya.

"..." Justice diam, entah sedang fokus menonton atau nyaman dengan rangkulannya.

Mereka pun menikmati film itu dengan perasaan yang tidak di mengerti.
Film yang menegangkan juga dengan dua sahabat yang sudah lama tak berjumpa.

Muncul perasaan baru...

tbc

mks dah baca jangan lupa vote nya

by : Maria

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

makan yang manis🥧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang