Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ranger hitam!"
"Ranger merah!"
"Ranger biru!"
"Ranger pink!"
"Ranger kuning!"
Mereka berlima lantas membuat pose seperti ini—
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Anjing, gue boleh gasi jadi ranger ijo aja? Masa pink begini? Diketawain Listya nanti," Juno sang ranger pink memprotes sambil melepas helmnya.
"Ah elah, cocok itu sama lo yang boti," seenaknya saja Hanif si ranger kuning menyeletuk demikian. Untung Juno masih sayang helmnya, jadi ga dia lempar itu ke kepalanya Hanif.
"Iya, lagian kostumnya udah jadi, masa mau ganti sih?" si ranger biru Yanu pun ikut melepas helmnya.
Sang ranger hitam melepaskan helmnya, "Lo mau tukeran sama gue?" tanyanya yang tumben banget nawarin.
Juno lantas memperhatikan Hasan, "Ga deh, gue mending pink. Item udah pas sama lo, nyatu sama diri," katanya.
"Bangsat!"
Ditengah keributan itu, sang ranger merah bernama Samuel itu nampak sibuk membuat pose.
Kalau ditanya mereka ngapain, jawabannya adalah mau persiapan buat besok. Ini ajakan Samuel, gatau ide darimana tiba-tiba dapat info kalau mall dekat sekolah ngadain lomba cosplay, ga ditentuin temanya harus anime atau halloween. Jadi Samuel memutuskan untuk cosplaypower ranger dan mengajak teman seperusuhannya agar bergabung.
Awalnya mereka gamau, buat apa gitu loh pake cosplay-cosplay segala? Lagipula hari minggu itu waktunya bobok bersama guling kecayangan—kata Hasan. Tapi pas tahu yang menang hadiahnya dapat lima juta, akhirnya mereka bersedia.
Berbekal kain umbul-umbul lima warna yang minta dibikinkan oleh Ami yang ternyata lumayan jago bikin pakaian alakadarnya, juga helm sedikit bekas yang dicat sesuai warna pilihan mereka, sabuk punya bapak, sama sepatu sekolah, udah cukup buat maju melawan cosplayer lainnya.
