XXXV - Deja vu

8.3K 696 61
                                    

Kerajaan Targaryen saat ini sedang memanas. Berita tentang sang putri mahkota diracuni di pesta ulang tahun sang ratu menjadi perbincangan publik. Tak hanya para bangsawan, bahkan rakyat jelata pun membicarakan hal ini.

Banyak yang berspekulasi bahwa insiden ini disebabkan oleh putri mahkota yang mencoba membuka kasus lama. Kasus tentang kematian mendiang ratu Sana El-Zuri.

Kedua berita ini semakin memanas dengan tersebarnya selebaran yang membeberkan tentang kejanggalan dari kematian sang penyihir hitam tersebut. Selebaran yang berisi bahasa yang mudah dimengerti dan bahasa penuh provokasi membuat yang terpintar hingga terbodoh pun memahami tentang kasus ini.

Masyarakat pun mulai menyuarakan aksi ketidakpuasan mereka atas sifat tidak transparannya keluarga kerajaan atas kematian mantan ratu mereka. Beberapa melakukan unjuk rasa didepan gerbang raksasa istana, ada pula yang membuat coretan - coretan menggunakan cat di tembok istana, ada pula yang melempar tembok istana menggunakan buah - buahan atau sayuran busuk. Bahkan ada beberapa pekerja seni dan anak - anak yang membuat lagu serta cerita teater dengan mengaitkan kisah percintaan na'as raja dan ratu Targaryen.

Keadaan memanas di Targaryen tentunya meninggalkan asap yang tercium juga oleh kerajaan element lainnya. Tak ayal, dihadapan kamar utama Fort mubeji sekarang berdiri raja Arlo dan putri mahkota Vanfald, Collete dengan wajah penuh amarah.

PRANG!

Pintu kamar berlapis emas pasangan pewaris tahta Targeryen itu lagi lagi dirusak. Kali ini telah pecah setelah dibekukan oleh raja Arlo.

Mengetahui suasana penuh hawa membunuh yang dari tadi dirasakan setelah para pengawal mengumumkan nama penguasa Vanfald itu, Orion langsung membuat barrier sihir untuk melindungi mereka agar tidak kena pecahan es hasil bekuan sang raja element air tersebut.

Raja Arlo dan Collete memasuki ruangan. Pekikan terkejut dari orang - orang perlahan hilang, berganti dengan suasana sunyi yang mencekam. Hanya suara sepatu kedua orang itu yang terdengar mendekat.

"Selamat dat--"

"Bagaimana kondisi adikku?" Potong Collete menatap Alexa bersama para dokter, pendeta suci dan penyihir penyembuh yang sedang menyalurkan mana dan kekuatan suci mereka pada sang putri mahkota yang sedang menutup mata terbaring sambil sesekali bergerak kesakitan diatas tempat tidur.

Semua orang terkesiap melihat sang putri mahkota Vanfald itu tanpa takut memotong perkataan raja Targaryen dan melewati pria tua itu begitu saja, bahkan tanpa susah payah melirik terlebih dulu.

Sudut bibir raja Halley berkedut kesal, namun pria tua itu tetap memberikan senyum ramahnya. Pura - pura tak tersinggung.

"Saat ini kondisi yang mulia putri mahkota lebih baik dari sebelumnya, seluruh perdarahan beliau telah berhasil diatasi jadi beliau sudah melewati fase kritis. Kami juga tidak mendapati kerusakan pada organ tubuh beliau karena dosis racun yang diberikan dalam jumlah sedikit," jelas dokter.

"Perdarahannya dimana saja?" Kali ini raja Arlo yang bertanya.

"Sebelumnya terdapat perdarahan dalam pada hati beliau, namun telah diatasi oleh kekuatan suci dan sihir penyembuhan. Untuk perdarahan luar, mulut, telinga, mata, hidung, kewanitaan hingga anus beliau mengeluarkan darah. Syukurlah perdarahan tersebut juga cepat diatasi sehingga beliau bisa melewati masa kritisnya," timpal salah satu penyihir penyembuh.

Raja Arlo mengetatkan rahang, pria tua itu bergerak menuju sisi tempat tidur bagian kanan Bianca. Dia menatap anak gadisnya yang bergerak kesakitan. Gejalanya sama seperti dulu, sekali lagi dia tak bisa menyelamatkan mereka.

Raja Arlo menyentuh dahi Bianca dengan telunjuknya. Dengan mata tertutup dia menyalurkan energi element-nya pada sang anak, memastikan tidak ada keretakan pada inti energi Bianca.

The Crown PrincessKde žijí příběhy. Začni objevovat