BAB 34

423 49 24
                                    

34. Terlanjur Benci

Happy Reading
Warning!!

Tok
Tok
Tok

"Jay, ini ada Tante Jasmine mau ketemu Bulan," panggil Bunda Jay di depan pintu kamar.

"Iya, Bund. Bentar aku obrolin dulu sama Bulan," jawab Jay berteriak.

"Jay...gue gak mau. Gue takut," ucap Bulan seraya memegang ujung lengan Jay.

"Tante Jasmine baik kok. Dia cuma mau minta maaf aja. Gue di luar kamar kok nungguin lo," ujar Jay beranjak berdiri.

"Jay....," ucap Bulan masih merasa trauma. Ia takut orang tua Shaka akan menyalahkannya.

"Oke, Sayang. Gue bakal di sini," ucap Jay beranjak membuka pintu dan Bulan mengangguk lega.

Setelah pintu terbuka, Jasmine langsung memeluk punggung Bulan dan menepuknya seraya menangis.

"Maafin Shaka ya, Lan. Maaf Tante gak tau kalau Shaka sebrengsek ini," ucap Jasmine seraya menangis menumpahkan kekecewaan.

"Tan, bisa lepas? Bulan sesak," ucap Bulan melepaskan pelukan.

"Oh, iya. Maafin Tante ya," ucap Jasmine menghapus air matanya lalu memegang jemari Bulan.

Jay hanya mendengarkan saja dengan ekspresi muak melihatnya.

"Itu bukan salah Tante. Maaf, Bulan gak bisa maafin Shaka," ucap Bulan tak ingin mengingat kembali momen menyeramkan tersebut.

"Lan, Tante mohon maafin dia sekali aja ya. Setelah ini, Tante janji akan membuat Shaka bertanggungjawab," ucap Jasmine merasa bersalah. Hati wanita mana yang tak sakit ketika anak sendiri berperilaku seperti itu.

"Maaf, Tan. Buktinya Shaka masih kabur dan belum menyerahkan diri. Bulan hamil...dan sekarang keguguran karena ulah anak Tante. Bulan...udah...gak bisa Tan," ucap Bulan semakin terbata-bata karena sesak.

"Maaf, Tan. Bulan harus istirahat," intrupsi Jay seraya menghampiri Bulan dan mengecek dahinya yang ternyata panas.

"Tapi, Jay. Tante merasa bersalah," ucap Jasmine.

"Kalau Tante merasa demikian, Jay mohon keluar dari kamar ini. Bulan lagi sakit dan dia lelah. Bukan Tante yang salah," ucap Jay mengusir Jasmine secara halus.

"Baiklah. Maaf ya Jay dan Bulan. Tante janji akan menghukum Shaka, semoga kalian bisa bahagia dan melupakan ini semua," ucap Jasmine seraya berdiri dan keluar dari kamar.

"Melupakan? Itu sulit," celetuk Bulan dengan tubuh yang letih karena sakit.

"Dahi lo panas, gue ambil kompresan dulu," ucap Jay ingin pergi namun lengan Bulan menahannya.

"Gak usah, Jay. Temenin gue tidur aja," jawab Bulan menepuk tempat tidur pinggirnya.

Sebelum kedatangan Jasmine, Bulan meminum air putih yang diberikan Jay sehingga rasanya ia mengantuk sekali. Minuman itu sudah diberi obat tidur oleh Jay.

Jay mengangguk dan naik ke atas tempat tidur. Mereka berdua pun tertidur dalam satu selimut yang sama seraya lengan Jay yang dijadikan bantal untuk kepala gadis itu.

Setelah beberapa menit Bulan terlelap, ujung bibir Jay tertarik ke atas dan mengendap-ngendap dia mengunci pintu kamar Bulan serta menutup semua gorden jendela. Yang tersisa hanyalah penerangan dari lampu dipinggir nakas.

Jay berlutut di depan ranjang seraya mengusap rambut hitam legam gadisnya.

"Sayang, gue udah gak tahan.....," bisikan halus dengan suara berat itu menerpa permukaan kulit Bulan.

Toxic and Love Ft. Sunghoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang