💠S3 | Bagian 15 : Perubahan?💠

344 62 12
                                    

🏡Welcome To Our House🏡



✿Disclaimer✿

ᗒGenreᗕ
Drama | Action | Comedy | Romance | Slice of Life | Mature

ᗒCharacter Belongs Toᗕ
Boboiboy Galaxy | Monsta Studio
Ejen Ali | WAU Animation
Original Character| FrankTha
[Nama] Branch | Yours

ᗒContent and Trigger Warningᗕ
|Book ini mengandung kata-kata kasar seperti hujatan, makian, dan sarkastik. Akan ada beberapa adegan yang mungkin mengganggu sebagian besar pembaca seperti kekerasan fisik, mental, maupun seksual serta adegan dewasa lainnya.|



💠Bagian 15💠
–Perubahan?–
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

|●●●💠Bagian 15💠–Perubahan?–■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis pagi yang cerah. Tapi gadis bersurai indigo nampak bertekuk muka karena merasakan pegal di sekujur tubuhnya yang sedikit mengigil kedinginan. Pemuda bernetra merah menghela nafas kecil dengan menyodorkan segelas teh hangat dihadapan gadis itu. "Lagian lo bukannya pergi tidur, malah ngeliatin orang tidur."

"Ya kapan lagi liat lo sama bang Sol akur begitu." gerutu [Nama] tidak terima, menerima teh nya.

Dirinya tertidur begitu berniat untuk menemani kedua insan yang juga tertidur itu. Namun nyata nya, Halilintar dan Solar terbangun pada pukul 2 karena merasa pegal dan memutuskan kembali ke kamar masing-masing.

Niatnya ingin memindahkan [Nama] juga, tapi Halilintar rasa kalau [Nama] bisa terbangun jika di usik. Jadinya dia hanya memberikan selimut pada [Nama].

Dan gadis itu masuk angin.

"Gue merinding babi."ucap Halilintar sebal.

"Orang-orang di dunia juga suka kalau lo berdua akur!" ucap [Nama] kesal, mengepalkan tangannya.

Halilintar menggeleng kecil, mengangkat sedikit kepalanya saat seseorang menuruni anak tangga sembari menggosok matanya. "Pagi."

Pemuda itu mengerjapkan matanya kemudian memakai kacamata, menyipitkan mata untuk menatap siapa yang menyapanya. "Oh.. Pagi."

"Tuh! Sejak kapan kalian mulai sapa-sapa kayak begitu anjing?!" ucap [nama] kesal, menatap Halilintar dan Solar bergantian. Solar menggaruk kepala belakangnya seraya menguap kecil, berjalan melewati Halilintar dan [Nama] yang mulai berdebat tanpa menggubrisnya.

"Solar, selamat pagi."

Solar mengerjapkan matanya. Sosok yang harusnya memang ada didapur kini menyapanya dengan tiga sosok lain di dapur. "Mmm.. Pagi."

"Begadang lagi la tu." ucap Amato, melakukan scrolling dihandphone nya dengan santai manakala bibir nya menyindir si bungsu. Solar mengabaikannya, berjalan melalui mereka untuk menuju counter dapur dan menyeduh segelas kopi.

"Hey, sudah berapa banyak yang kamu habiskan kemarin?" tegur Gempa, menepuk tangan kiri Solar yang berusaha meraih gelas.

"Mmm.. Tiga?"

Welcome To Our House!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang