BAB 44

1.4K 205 4
                                    






      Setelah jatuh dari ruang glitch, aku terbangun disebuah tempat yang lagi lagi tidak ku kenali. Terlihat gelap dengan obor yang menyala disetiap sisi tenda. Tenda cukup besar dan mewah. Aku pikir ini seperti acara event karnival karena tenda ini sangat besar dengan warna merah. Aku tidak mengerti saat terbangun aku sudah memakai baju yang berbeda. Ini terlihat seperti Hanfu.

     "Aku dimana?"

     Tiba tiba saja seseorang yang baru saja masuk kedalam tenda berteriak keluar begitu saja saat melihatku terbangun. Ini mengejutkanku, padahal aku baru saja ingin berdiri. Dan membuatku hampir saja terjerembab. Aku berusaha kuat memegang meja yang berada didekat ku. Namun gagal. Aku jatuh tersungkur.

     "Ah sialan" gumamku dalam hati.

     Tanpa sadar sesosok pria tinggi masuk kedalam tenda dan langsung melihatku. Tatapan matanya serius dengan raut wajah dingin.

      "Astaga, aku harus apa sekarang?" Lagi lagi aku berbicara dalam hati. Ini membuatku bingung. Mungkinkah aku membuat kesalahan? Tapi apa salahku? Aku kan baru saja bangun... Cyril tolong.. rasanya benar benar frustasi.

      "Kau, apa yang kau lakukan dilantai? Tidakkah healer telah memberimu tempat yang nyaman untuk beristirahat?"

       Suara nya begitu berat namun masih terdengar friendly. Benar benar suara idaman para wanita. Tapi dari cara nya berekspresi sepertinya ia marah padaku.

Sekarang apa?

Aku memang duduk dilantai karena habis jatuh tersungkur, tidakkah orang itu melihat semua kejadiannya? Kenapa masih bertanya? Aku pikir karakter didepanku ini tipe tiran dalam cerita novel.

Astaga apa yang sebenarnya aku pikirkan?

     Aku langsung buru buru berdiri dan membersihkan pakaianku yang terlihat seperti model Hanfu ini. Ku lihat orang orang disini juga memakai pakaian yang sama dengan yang ku kenakan saat ini. Begitu pula dengan pria yang saat ini sudah berada didepanku. Pakaian Hanfu nya begitu mewah. Dengan lambang corak

Apakah dia seorang pangeran? Atau petinggi suatu negara?
Aku tidak boleh sampai salah bicara dengannya. Aku berkukuh kuat untuk tidak melakukan kesalahan di perkenalan pertama saat baru saja memulai kembali cerita novel.

     Aku mencoba untuk membungkuk memberi salam dan apesnya kakiku menginjak Surai lengan bajuku. Sangat panjang aku bahkan tidak mengerti kenapa aku memakai baju seperti ini. Yang membuatku lagi lagi harus jatuh.
Namun, sebelum aku terjatuh sosok didepanku ini lebih dulu menyambut tanganku agar aku tidak terjatuh.

     "Ma, ma-af" ucapku merasa tidak enak.

     "Perhatikan langkahmu saat berjalan, kau bisa menyakiti dirimu sendiri".  Ujar pria itu.

      Aku pun menunduk, karena tidak ingin mencari masalah. Terlihat ia akan beranjak pergi ke arah luar. Dan aku mencoba untuk mengikutinya dari belakang.
Satu, dua, tiga langkah aku mengikutinya. Enam, tujuh, delapan langkah berikutnya tiba tiba saja ia menoleh ke arahku.

     "Apa yang kau lakukan?" Tanyanya padaku

     "Emn, mencoba mengikutimu?" Jawabku ragu ragu.

     "Kenapa?"

      "Ya?"

      "Kenapa kau mengikutiku?"

      Seketika aku merasa akward. "Astaga bisa bisa nya aku melakukan kesalahan. Ini tidak seperti aku menghadapi Maxmillan atau pun Kartein. Hu-hu.. menyedihkan, apakah ada lubang tikus untuk bersembunyi? Aku benar benar malu. Aku menunduk sambil membuang muka ke arah kiri karena malu.

Dancing On Ice In The Moonlight  [END]Where stories live. Discover now