chapter 45

9.7K 158 12
                                    


________________________________________________

" tidak usah pedulikan dia, mengangkang saja agar aku bisa memasukimu lagi."

" mas dani~ kenapa sih kamu terlalu galak, aku tidak sanggup jika melakukannya lagi ... kamu terlalu brutal tadi malam, vaginaku jadi bengkak karenamu "

" jangan bicara omong kosong !"

tepat ketika dani hendak memasukkan penis nya lagi dia mendengar suara orang yang bukan dari keluarga ini sedang memanggilnya.
" pak dani...."

" ah! Siapa kamu?" wanita itu panik saat yudha memasuki ruangan, dia dengan cepat menarik selimut menyembunyikan tubuh telanjangnya dengan malu-malu.

" apa kau sudah gila ? tidakkah kau lihat bahwa aku sedang sibuk ? "
siapa pun pasti akan kesal karena diganggu di saat-saat seperti ini, apalagi seseorang seperti dani yang muda marah.

" pak dani, kita sudah membuat janji kemarin, bukan ?"
ucap yudha, tidak merasa bersalah karena sudah menganggu aktifitas itu.

" siapa yang membuat janji denganmu ? " dani bingung, dia tidak ingat kapan dia punya janji dengan anak cantik ini.

" saya sudah menelepon pagi ini...."

sebelum yudha menyelesaikan perkataan nya, kalimat dipotong dengan tidak sabar: " kamu menelepon pagi-pagi sekali, siapa yang tau apa yang akan kau bicarakan ! "

yudha tidak berniat membalas apa yang dinosaurus pemarah ini katakan, tetapi ia menolah dan bertanya kepada gadis yang menonton cekcok mereka dengan wajah bingung: " nona.... apakah kamu pacarnya ? "

gadis itu tersipu ketika mendengar yudha menanyakan pertanyaan ini dan dia tidak tahu bagaimana menjawabnya.

" seperti kata saya, varesh benar-benar membutuhkan sosok seorang ibu, dan sepertinya pak dani sudah mempertimbangkan saran saya dengan serius "

yudha tidak menunggu tanggapannya dan berpura-pura memahami situasi dihadapan nya
" saya mengagumi dan menghargai anda karena mengikuti nasihat dari saya yang seorang guru "

" apa kamu sakit ? aku hanya sedang melampiaskan nafsuku, siapa bilang bahwa aku akan menikahi wanita ini? " guru ini terlalu berfikir datar membuat emosi dani sudah mencapai batasnya

" mas.....kamu ?" Sebelum yudha berbicara dia menatap gadis itu yang tengah melihat ke arah dani dengan pandangan tak percaya.

Dia menyukai laki-laki itu, meskipun hubungan mereka tidak jelas , dia menganggap nya sebagai pacar pria itu, setelah mereka sudah melakukan segalanya, tapi ita tak menyangka jika selama ini pria itu hanya menganggapnya seperti itu......

"Ini bukan pertama kalinya untuk mu kan ? Jangan berpikir bahwa aku menganggapmu sebagai pacar hanya karena kita sudah melakukan ini ?" dia hanya melihat wanita itu sebagai gadis muda yang setuju untuk tidur dengannya.

" kemarin kamu bilang kamu menyukaiku ..."

" apa kamu percaya apa yang dikatakan pria
di tempat tidur ? "

" mas dani kamu keterlaluan sekali !!! "

gadis itu pergi dengan cepat sembari menangis, dani menghela nafas tidak peduli karena ini bukan yang pertama, biasa nya ia akan bermain sampai ia muak tetapi karena melihat laki-laki sok suci ini membuat nya berubah pikiran.

Hanya saja setelah gadis itu pergi, ekspresi bocah lelaki ini seperti yang diharapkannya, tatapannya yang setengah tersenyum membuatnya semakin terlihat menyebalkan.

" katakan padaku apa tujuan mu "

" mengapa kamu tidak akan mengenakan pakaianmu dulu ? " ia  hanya merasa bahwa jika dia terus menatap benda itu, dia mungkin benar-benar tidak dapat menahannya lagi, Benda setebal pergelangan tangan putra nya.

yudha melihat sekeliling ruang tamu dan hanya bisa mengatakan bahwa itu memang tempat tinggal laki-laki dan sudah lama tidak dibersihkan, menurutnya tidak ada bedanya dengan tempat pembuangan sampah, Pakaian, sepatu, kaus kaki, dan celana dalam ada di mana-mana di lantai, kotak mie instan yang bisa dibawa pulang ditumpuk di seluruh meja, jika bukan karena cuaca dingin tidak akan ada yang tahu sudah berapa banyak serangga yang lahir dari sini.

yang yudha pikirkan adalah rumah seorang SMA yang bersih dan rapih, dia sangat meragukan bagaimana ayah dan anak itu bisa bertahan hidup seperti ini, dia merasa kasihan pada varesh yang harus menanggung penderitaan seperti ini, setelah melihat pria itu keluar dari kamarnya yudha bertanya dengan santai.

" kapan terakhir kali tempat ini di bersihkan ? "

" bukan urusanmu "

mata yudha tidak fokus saat melihat pria itu hanya mengenakan celana besar dengan bulge yang mencolok di bawahnya, dia merasa bahwa pria ini semakin menantang pengendalian dirinya.

" apa anda sudah membuat keputusan ? "

" haah, aku benar-benar ingin menyingkirkanmu sekarang." entah kenapa emosinya jadi naik hanya karena melihat orang ini, dan dia tidak berniat untuk menidurkan penis nya yang bangun.

"brengsek, apa yang akan kamu lakukan?"

" bukankah kamu bilang ingin menyingkirkanku dulu... umh~ aku suka kamu... aku ingin bercinta denganmu ..."

dani tidak pernah membayangkan bahwa guru yang tampak normal dan polos, mulut yang hanya mengeluarkan kata-kata kuno dan menyebalkan sekarang sedang berlutut di lantai sembari mengisap penisnya dengan wajah lapar, dan sialnya gerakannya lebih terampil daripada wanita wanita yang ia gunakan sebelumnya.

Perkembangan situasi ini diluar pemahamannya.

" haah....haah.... memiliki guru sepertimu membuatku mengkhawatirkan putraku."

yudha membalasnya dengan mencium kepala penis itu dengan santai, entah kenapa berurusan dengan orang ini dia merasa lebih nyaman dari pada orang-orang yang ia temui sebelumnya.

" Apa yang kamu khawatirkan? ini tidak seperti anda peduli bahkan jika varesh belajar hal-hal yang buruk "

" aku tidak suka laki-laki." dani benar-benar bingung dengan pria ini.... Orang tua siswa ini yang baru bertemu denganya hanya beberapa kali dengan sangat tidak tau malu melakukan hal-hal mesum.

Tentu saja, dia bukan pria yang berintegritas, dia sudah sering melakukan one-night stand dengan wanita asing, dan gadis yang pergi tadi itu salah satunya dia hanya bertemu dengannya berkali-kali, dan dia bahkan tidak dapat mengingat namanya dengan jelas.

Hanya saja orang di depannya berbeda! Dia seorang pria dan seorang guru, guru putranya disekolah yang menyalahkan bagaimana cara mendidik putranya dengan benar dengan serius, dan sekarang guru itu tengah memberikan servis pada penis nya, sulit baginya menerima situasi aneh seperti ini.

" ngomong-ngomong, karena sudah begini bukan kah kamu harus menyelesaikannya ? "

"Brengsek! Apakah kepala sekolahmu tahu kamu sangat mesum? " bahkan jika dia seorang pria atau wanita, selama itu menyenangkan dia tidak punya alasana untuk menolaknya, toh selagi ada lubang untuk menenangkan penis nya yang sudah mengacung tegak dia tidak masalah akan hal itu, meskipun dia lebih suka bercinta dengan wanita.

suami binal 🔞 ( hiatus )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt