6

1.7K 74 2
                                    

Bab 6

kamar tidur Khun pin's

Sementara Prik masih memikirkan cara untuk menyelinap ke kamar Lady Pin untuk mencuri 'sesuatu' yang disebutkan bosnya hingga kepalanya hampir meledak tanpa pikir panjang, malah Putri Anilaphat melakukan tindakan yang tidak diharapkan Prik.

'Yang Mulia, Bibi Pad. Ada sesuatu yang ingin aku diskusikan.'

Prik ingat dengan jelas hari ketika Putri Padmika mengunjungi Istana Depan untuk mengatur pesta penyambutan bagi Pangeran Anon yang akan datang kembali beberapa minggu ke depan. Putri Anilaphat memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi dengan Putri Padmika di hadapan Raja.

'Apa yang ingin Anda konsultasikan dengan saya, Putri Anilaphat?'

'Tidak banyak, kecuali sesuatu yang nakal.' Sang Raja tertawa dan berkata sambil menatap putri bungsunya dengan penuh kasih sayang.

'Tidak sama sekali, Ayahanda,' suara Putri Anilaphat masih nyaring seperti sebelumnya. 'Aku hanya ingin tidur bersama Lady Pin di Istana Bua'

'Apa masalahnya? Mengapa kamu harus menginap semalam?' Sang Raja bertanya pada putri bungsunya dengan suara lembut penuh kasih sayang, bukannya memaksa.

'Saya akan mengikuti ujian dalam beberapa hari. Ada banyak mata pelajaran yang saya tidak sepenuhnya mengerti. Oleh karena itu, saya ingin Lady Pin membantu membimbing mata pelajaran yang saya tidak mengerti, ayah. Oleh karena itu, jika saya ingin mengulas beberapa subjek hingga larut malam lalu berjalan kembali ke Istana Depan. Saya pikir itu berbahaya, Yang Mulia.'

Wajah Putri Anilaphat saat ini sangat manis. Matanya yang gelap cerah dan jernih. Mulutnya dipenuhi senyuman hingga lesung pipitnya terlihat jelas di pipi putihnya.

Ironisnya jika menentukan peringkat orang- orang di dunia ini yang akan tertipu oleh tindakan Putri Anilaphat...

Tempat dalam barisan nomor satu pasti menjadi milik Sang Raja.

Dan yang kedua adalah Pilantita.

'Kamu punya alasan, kamu benar- benar punya alasan' Sang Raja membalas putri bungsunya dengan kebaikan. 'Nyonya Pad beritahu saya... Bagaimana menurut Anda?'

Mendengar perkataannya, bagaimana bisa Putri Padmika berkata atau memberi alasan untuk menentang keinginan Sang Raja?

'Ini adalah hal yang sangat kecil seharusnya tidak ada masalah, Yang Mulia.'

Putri Padmika menundukkan kepalanya menanggapinya dengan ekspresi pengabdian yang besar.

'Kalau begitu aku harus memintamu menyiapkan kamar tidur untuk Anil.'

'Baik, Yang Mulia' Putri Padmika membungkuk lagi untuk mengakui perkataan Raja sebelum berbalik untuk berbicara langsung dengan Putri Anilaphat.

'Istana Bua siap menyambut Putri Anilaphat kapan saja. Tolong beritahu hari dimana kamu ingin menginap, karena aku akan menyiapkan kamar untukmu tanpa ada yang terlewat.'

'Anda baik sekali, Yang Mulia.'

Cemerlang!

Prik berteriak dan berteriak dalam hati ketika dia mengetahui bahwa semuanya berjalan sesuai rencana bosnya.

Jika sulit untuk menyelinap dan merebut, maka gunakan jalan lurus, menipu Raja dan menggunakan gengsinya untuk melewati semua rintangan tidak akan ada lagi yang menghalangi dan mengganggu Yang Mulia.

Putri Anilaphat sangat bijaksana dalam menggunakan hak istimewanya pada saat yang tepat dan Prik hanya bisa memikirkan pujian dan rasa kagum pada bosnya.

The Royal Pin (PinPak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang