26

1.9K 90 51
                                    


"Baik. Terimakasih pak!" ucap Jeno pada supir pribadi yang siap siaga di perusahaannya.

Hari ini Jeno akan memimpin rapat yang cukup penting sehingga ia tidak bisa menjemput Leon ke sekaloh.

Dan pada akhirnya ia pun meminta supir perusahaan untuk menjemput Leon karena ini sudah waktunya Leon pulang.

"Semuanya sudah siap?" tanya Jeno memandang Yushi sang sekretaris yang sudah bekerja untuknya kurang lebih delapan bulan lamanya.

"Sudah siap pak. Semua sudah menunggu di ruang meeting!" balas Yushi dengan sopan.

"Baiklah, ayo!" ucap Jeno lalu berjalan mendahului Yushi.

Saat memasuki ruangan, dirinya di hadapkan dengan beberapa klien bisnisnya yang sudah duduk dengan tenang, menunggunya untuk memulai rapat kali ini.

"Baiklah, rapat kali ini akan di awali dengan presentasi singkat dari sekretaris saya. Yushi, silahkan!"

Dan rapat pun mulai berjalan kondusif hingga dua jam lamanya Jeno sangat fokus pada rapat tanpa menyadari puluhan panggilan tak terjawab di abaikan olehnya.

.
.

Flashback beberapa jam yang lalu saat supir perusahaan menjemput Leon di TK nya. Leon yang sudah mengenali sosok supir pribadi appanya itu pun di buat cukup kecewa. Ternyata bukan appanya yang menjemput.

"Ahjussi, aku ingin minum susu pisang." ucap Leon pada pak Kim.

"Anda ingin mampir ke minimarket di sana sebentar?" tawar pak Kim yang di sambut antusias oleh Leon.

"Iya! Ayo kita ke sana!" ucap Leon lalu kembali duduk manis dan menikmati pemandangan di sisi jendela.

Lampu merah membuat mobil mereka berhenti sejenak. Leon yang duduk di belakang sesekali bersenandung kecil untuk menghilangkan rasa kantuk.

Saat lampu hijau sudah menyala, pak Kim mulai menjalankan mobilnya lagi. Namun ia tidak menyadari jika ada truk besar melaju cukup kencang di sisi kanannaya.

Brak!

Dan tabrakan pun tidak bisa di elakkan lagi. Mobil itu terseret cukup jauh dan truk itu menghantam tepat di sisi depan mobil.

Leon yang mendengar suara dentuman keras itu pun di buat shock. Ia meringkuk dan berpegangan erat pada seat belt nya berharap ia bisa selamat.

Naas, akibat kecelakaan itu pak Kim di nyatakan meninggal di tempat. Leon yang saat itu masih tersadar pun berusaha keluar dari mobil.

"Hah.. Tolong! Tolong Leon! Tolong Kim ahjussi terjepit di depan! Tolong!." Leon berlari pada kerumunan orang yang menonton kecelakaan tersebut.

Namun nyatanya mereka malah asik merekam kejadian tersebut dengan ponsel tanpa mempedulikan kondisi korban.

Jaemin yang saat itu tengah berada di sekitar daerah itu pun mendengar sebuah dentuman yang cukup memekakkan telinga.

Beberapa orang mulai berkerumun namun Jaemin kembali pada aktifitasnya yang kala itu sedang mencari dompetnya yang tertinggal di sebuah cafe.

Dan saat ia mendengar teriakan yang ia yakini jika itu adalah Leon, ia pun bergegas menembus kerumunan dan di lihatnya Leon yang bersimbah darah di bagian kepalanya.

"Leon-ah!"

"Jaemin samchon! Tolong Leon!" teriak Leon saat melihat Jaemin di hadapannya.

Jaemin lalu menuntun Leon untuk menepi. Dan memeriksa luka di kepala Leon. Rupanya kulit kepala Leon terdapat luka sobekan yang cukup besar. Tapi mengapa Leon tidak menangis?.

Faithful I Jeno X Karina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang