Bab 2 - Merubah Alur Cerita

1K 62 0
                                    

Di pagi hari yang melelahkan, Florencia sekarang tengah duduk dipojok ranjang nya yang bersampingan dengan jendela. Ia menatap langit berwarna biru sembari melamun.

Sedari tadi ia hanya berdiam diri menatap ke arah luar jendela sambil menggenggam sebuah pena serta buku tulis kecil ditangan nya.

Pikirannya kacau, otak nya buntu, dari dalam hati dia terus berkata acak-acakan.

"Kalau kehadiran Emma terjadi karena Erion meninggal ... berarti aku harus mencegah Erion untuk tidak pergi ke jurang? Atau aku harus melindungi nya dimanapun saat ia sedang berada diluar kerajan?"

Catat!

"Jika nanti Emma akan tetap dipungut oleh Edzard kemudian aku dan ibu akan tetap diasingkan ... aku harus membuat persiapan!"

Catat!

"Pada novel diceritakan semua tokoh lelaki malah akan menyukai Emma karena ia lebih cantik dari Florencia, begitupun dengan tunangan Florencia. Jadi bagaimana ya, ini? Jika begitu semuanya akan berpihak pada Emma! Aku ... hmmz.. yaudah sih, masih ada Erion!"

Ya begitulah, Florencia sedang mencatat suatu yang tampak nya sebagai peringatan.

Selang beberapa menit, Florencia akhirnya lelah menulis dan memilih untuk menidurkan diri

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Selang beberapa menit, Florencia akhirnya lelah menulis dan memilih untuk menidurkan diri. Namun, belum sempat ia berbaring suara gedoran pintu terdengar dan membuat Florencia tidak bisa tidur nyenyak.

Dengan sisa energi yang Florencia miliki, ia pun melangkah ke arah pintu kamarnya kemudian membuka pintu itu perlahan. Terlihat sosok seorang Erion tampak bersemangat dengan senyum lebarnya.

"Florencia! Ayo bermain ke luar !!"

"Haa??"

—###—

"Aku masih mau hidup, tuhan!"

Melihat tempat bermain yang Erion maksud, Florencia rasa saat itulah waktunya beraksi sebagai pahlawan kesiangan.

Tempat bermain itu ...

Ditepi jurang.

"Semoga aku bisa menyelamatkan nyawa Erion! Maaf kalau aku tidak bisa menyelamatkanmu, Erion!"

"Tapi tak apa, aku sudah menyiapkan baju-baju sesuai keperluan, makanan ringan yang banyak, minum yang banyak minimal lima liter, dan beberapa uang serta emas hasil palakan ku ke Edzard kemarin!"

Erion berjalan ke arah ujung jurang, melihat hal itu Florencia dengan segera menjauhkan Erion dari sana. Erion melayangkan tatapan bingung pada sang adik karena tiba-tiba menariknya paksa, padahal dia ingin melihat bawah jurang.

Florencia menggandeng tangan Erion berjalan menuju Emilia dan Anya selaku pelayan pribadi mereka yang sedang menata manisan di atas alas yang sudah mereka siapkan.

Aku Menjadi si Antagonis di Sebuah Novel!Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt