Chapter.13

2.1K 152 29
                                    


↷✦; w e l c o m e ❞

Suara dengkuran halus masuk ke dalam indra pendengaran pemuda yang baru saja selesai mandi, dengan baju senamnya. Kalian tanya dia mau kemana? Dari bajunya juga pasti udah tau.

Yap. Sopan hari ini mau senam, pagi-pagi sekali. Sekarang aja masih pukul setengah tujuh, sangat pagi bukan? Bagi gentar itu masih pagi. Kalau dirinya menganggap itu udah siang.

Seperti rencana yang akan ia dan gentar lakukan. Hari ini, detik ini, ia akan menghabiskan waktunya bersama gentar. Ngapain? Mungkin kencan, bersenam, atau jalan-jalan. Sampai waktu yang akan ditentukan. Bayangin selama itu, tapi bakal seru kok. Lihat saja nanti.

"Gentar.." ucap sopan pelan menggoyangkan bahu gentar pelan yang masih tertidur disofa.

Disofa? Ya, mereka menonton flm yang ditayangkan sebelumnya
sehingga keduanya tertidur. Bahkan televisinya masih nyala!

"Gentar sayangg, bangun yuk," panggil sopan lagi menusuk-nusuk pipi gentar sehingga sang empu menggeliat dalam tidurnya dengan gelisah. Tetapi setelahnya sang empu kembali tertidur dengan membalikkan badannya sehingga ia memunggungi sopan.

Sopan hanya bisa menghela nafas dengan pelan, ia terdiam sejenak selama beberapa saat. Tiba-tiba ide muncul yang membuat senyumannya terangkat. Lebih tepatnya seringai.

Mula-mula sopan majukan wajahnya sampai dekat dengan telinga gentar, lalu..

"Gentarhh~"

Dukk!!

"Aww!" Pekik sopan terkejut sehingga bibirnya tidak sengaja terhantuk dengan kepala gentar, karena sang empu tiba-tiba saja bangun dari tidurnya dan langsung terduduk.

"Shh.." desis sopan mengelus bibir bawahnya yang sedikit memerah. "Mengapa kepalamu begitu keras, apa kepala memang keras ya?" Cicitnya dengan blak-blakan.

"Sopan." Panggil gentar menatap wajah sang empu dengan tatapan mata yang melotot, bahkan sopan yang ditatap hanya bisa menegukkan ludahnya dengan kasar.

"Y-yes?"

"Kamu tadi ngapain?" Tanya gentar.

"A-apa maksudmu? Aku dari tadi berusaha untuk membangunkanmu," jawab sopan jujur membuat gentar merona merah.

"Mimpi apa barusan.." gumam gentar menutup wajahnya dengan satu tangan.

"Mimpi? Mimpi apa?" Tanya sopan penasaran.

Gentar menarik kembali wajahnya dengan rona merah masih ada "T-tidak ada." jawab gentar memelankan suaranya.

Sedangkan sopan hanya bisa menaikkan sebelah alisnya, pura-pura tidak tahu.

"Baik, ayo mandi, siap-siap," ujar sopan bangkit dari jongkoknya menyuruh sang empu yang masih memerah dengan fikiran yang pergi ntah kemana.

"M-mau kemana?" Tanya gentar gugup mengadahkan kepalanya ke atas.

"Olahraga. Maukan?" Jawab sopan memiringkan kepalanya dengan lugu.

Sopan Nandata yang sangat gentar cintai dan sayangi. Bisa tidak jangan kirimin wajah lugu kaya gitu? Malah dimiringin kepalanya juga! Kan. Kan gentar jadi enggak kuat.

Target - [Gensop] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang