ITA- 16. Antagonis sesungguhnya

941 40 0
                                    

Hᥲᥣ᥆᥆᥆! ꒰  ु  ˊ ˘ ˋ  ू  ꒱

Atas nama cinta, ku relakan jalanku merana
Asal engkau, akhirnya denganku.

Rayena, menatap bangunan sekolah. Menarik nafas dalam-dalam, Rayena berjalan tegap masuk ke lingkungan sekolah. Beberapa siswa-siswi terlihat berbisik membicarakannya. Rayena, menulikan telinganya.

"Tolol sih gue, masa mau bakar anak orang hidup-hidup." Batin Rayena merutuk.

Lagipula mulut busuk Nata yang harus dicuci bersih, memikirkan gadis itu saja membuat Rayena kembali kesal.

"Pagi pacar," tiba-tiba sebuah tangan merangkul pundak gadis itu. Fhaisal terlihat tersenyum hingga matanya menyipit lucu. Rayena yang diperlakukan demikian dibuat salah tingkah.

"Apaan sih, Lucu lo begitu?" Rayena menepis wajah Fhaisal yang sangat dekat ke wajahnya, kan bahaya kalau tiba-tiba Rayena khilaf mencium pipi remaja laki-laki itu.

Rayena menggeleng, membuang pikiran kotornya. "Tahan Ray, masih pagi." Batin gadis itu lagi. Fhaisal memang sangat merepotkan untuk jantung.

"Lucu, menurut lo emang gue gak lucu?" Fhaisal bertanya dengan pandangan lurus menatap Rayena.

Rayena hanya menggeleng singkat, mengalihkan pandangan dari Fhaisal, mempertontonkan wajahnya yang bersemu merah.

Fhaisal tersenyum kecil, mengacak surai milik Rayena gemas, remaja laki-laki itu kemudian menautkan jemarinya dengan Rayena. Menjadikan keduanya sebagai pusat perhatian.

Sementara di sisi lain Faizan dan Nata terlihat berselisih, keduanya berada di atas roof top saat ini "Gue pacaran sama lo cuma buat lindungi Rayena dari iblis kaya lo Nat,"

"Tapi aku sayang ke kak Faizan tulus," Nata berucap dengan wajah tanpa emosi. Membiarkan Faizan menghela nafas lelah.

"Gue gak percaya sama perempuan gila kaya lo, yang nekat ngelakuin semua hal kotor sekali pun. Gue sama Rayena udah gak ada hubungan, udah ada Fhaisal yang melindungi Rayena. Gue gak punya alasan lagi buat bertahan sama lo," jelas Faizan panjang lebar.

"Sedikitpun gak ada rasa kamu buat aku? Apa kamu gak pernah sayang sama aku?" Nata menatap Faizan penuh tanya, Faizan hanya menghela nafas, "Gue gak pernah Nat, I can't love you."

"Kejujuran kamu yang buat aku makin benci sama Rayena, silahkan pergi dari sini."

"Nat, lo gak bisa gini terus. Sadar, jangan kehasut ambisi gila Mama lo,"

I'm the antagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang