part 21

59.4K 3.8K 100
                                    

"Ya, letakkan saja disitu"

"Terimakasih, Tuan. Selamat beristirahat"

Petugas keamanan tempat Edward  tinggal mengucapkan itu ketika Edward memberikan sejumlah uang dari dompetnya.

Karena petugas keamanan itu membawakan barang belanjaan Lili ke dalam penthouse miliknya. Sedangkan Edward membawa Lili yang tertidur dengan wajah sembab dalam gendongannya.

"Anak siapa yang Kau bawa itu, kak?"

Suara itu mengejutkan Edward saat dirinya akan melangkah menuju kamar.

Ia membalikan badannya dan melihat Edmund yang keluar dari dapur dengan secangkir kopi. Adiknya memang sering mampir dan memiliki akses masuk kedalam penthousenya. Edward melupakan hal itu ketika membawa Lili kesini.

Edmund langsung meletakan kopinya dan menghampiri kakaknya untuk melihat lebih jelas.

"Wajahnya nampak familiar"

"Kau?!" Mata Edmund membelalak dan berkata dengan nada berteriak.

Hal itu membuat Lili menggeliat dalam gendongan Edward dan pria itu segera melangkah meninggalkan Edmund yang masih mematung.

Edward mengusap kepala Lili dan meletakan putrinya dengan hati-hati dikasurnya.

"Itu.. Dia? Anak Lyora bukan? Mengapa ada bersamamu?"

"Akan kujelaskan nanti" Setelahnya Edward melepas kemejanya dan menyisakan dada bidangnya saja. Ia pergi mandi dan meninggalkan Edmund yang masih terpaku disisi tempat tidur.

....

"Jadi?" Edmund menunggu Edward menjelaskan

Saat ini mereka duduk di wilayah teras penthouse dengan pemandangan city view yang menakjubkan.

Edward menghisap rokoknya "What do you think about that little girl?"

"I dont know. Karena Kau tidak menjelaskan apapun padaku" Kata Edmund malas.

"She's a copy paste of me, right? Her name is Lilliane. My daughter. Your niece"

"Apa maksudmu kak? Sejak kapan juga Kau dan Lyora?"

"Aku dan Lyora tidak memiliki hubungan apapun"

"Lalu bagaimana tiba-tiba kalian bisa menghadirkan Lilliane?" Dengus Edmund

"You know. Maybe i can say it's a one night stand or maybe not. Karena Aku tidak hanya satu kali melakukannya dengan Lyora"

Edmund hampir menjatuhkan rahangnya begitu Edward mengatakan hal itu dengan lancar.

Kemudian Edward menceritakan tentang pertemuannya dengan Lyora dipesta ulang tahun Edmund. Tentang rencana Lyora yang ingin menjebak Edmund.

"So, yeah. She want to trap you and then I trap her"

"Aku tidak tau harus berkomentar seperti apa. Disatu sisi Aku bersyukur Kau menggagalkan rencana Lyora. Karena kalau tidak Aku yang akan menjadi pengkhianat dalam hubunganku dengan Renata"

"Disisi lain, sepertinya Kau tidak harus menjebaknya seperti itu untuk membalasnya. Apalagi Kau mengatakan, you know. She's a virgin"

"Padahal dulu Kau yang menyelamatkan Lyora saat-"

Perkataan Edmund terpotong oleh suara bantingan pintu yang disusul oleh suara tangisan anak kecil.

"Matikan Rokokmu" Perintah Edward yang kemudian membuang rokoknya ke asbak dan segera masuk ke dalam.

Blame The Cupid [Completed]Where stories live. Discover now