EPS 3 - DARK

54 13 18
                                    

Elvaresya Putri Nicholas Lee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elvaresya Putri Nicholas Lee

✒✒✒

El yang sedari tadi memainkan ponselnya hanya sekedar melihat setiap postingan teman-temannya, seketika terganggu oleh seorang pria paruh baya yang datang membanting pintu kamar El dengan kasar.


BRAKKK!

"Memang kamu anak yang gak ada gunanya, kenapa kamu gak mati aja hah?!" teriak seorang pria paruh baya dihadapan El dengan raut penuh amarah.

"LIHAT SAYA JIKA SAYA SEDANG BERBICARA, ANAK KURANG AJAR!" makinya yang lalu mengambil paksa ponsel El dan melemparnya ke dinding ruangan hingga hancur berkeping-keping.

"Apa yang harus El lihat dan dengarkan?" jawab El santai, tanpa ada rasa takut sedikitpun pada air wajahnya.

"MEMANG ANAK TIDAK TAU UNTUNG"

"LALU EL HARUS APA?!, JAWAB!, EL HARUS APA???, SEMUA YANG EL LAKUIN SELALU SALAH DI MATA PAPA" suara El tidak kalah menggelegar diseluruh ruangan, seluruh penjaga rumah dan maid tidak ada yang berani melerai jika sudah begini.


PLAKK!

suara tamparan yang sangat keras mendarat di pipi sebelah kanan gadis itu, matanya sungguh panas menahan kekerasan yang diberikan oleh Sagara Nicholas Lee, ayah kandung dari Elvaresya Putri Nicholas Lee.

"Kenapa hari itu tidak kamu saja yang mati???? Kenapa?? Kenapa harus Alan dan mamamu?? Memang anak pembawa sial!!" maki Sagara kepada putrinya yang hanya bisa menahan rasa sakit akibat tamparannya yang kini menjalar kedalam hatinya.

"BUNUH EL SEKARANG PA, BUNUH EL!!!" teriak El penuh depresi.

Sagara mengambil buku yang ada di atas meja El dan memukulkan buku itu dengan keras di pelipis El, pukulan itu menyebabkan kepala El seperti berputar.

"BERANI KAMU BICARA SEPERTI ITU KEPADA SAYA?!?" amarah Sagara memuncak seketika, tangannya mengepal dan nafasnya terengah-engah, air wajahnya mengeras.

El pergi meninggalkan sang papah begitu saja, tanpa memperdulikan bagaimana nasibnya kelak, ia berjalan menuju motor putih kesayangannya dan melaju tanpa melihat kendaraan yang ada di sekelilingnya.

✒✒

"GUE JUGA MAUNYA MATII!"

"BANG KENAPA LO NINGGALIN GUE SAMA PAPA YANG GILA ITU"

"MAAAA El KANGEN MAMA, El kangen mama, El kangen mama sama abang, El gak kuat ma" tangis El pecah, ia kini telah berdiri di sisi tebing yang curam, dengan mengeluarkan pisau yang selalu ia bawa kemana pun ia pergi.

ELVARESYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang