56

24 0 0
                                    

"Han tidak ingin sekolah"
Masih sangat terlalu pagi untuk memulai perdebatan pada pukul 6 tepat dini hari. Saat ini Haneul yang baru saja bangun, bergegas menghampiri Yoongi yang masih tertidur lelap

Beberapa kali Han menggoyangtubuh Appa kesayangan nya yang sama sekali tidak merespon, bocah itu sengaja tidak merengek pada Hana. Karena Han kelewat hafal jawaban dan kekecewaan apa yang akan di dapatnya jika merengek pada Hana

"Appa, bangunnnnnnnn"
Han meneriaki telinga Yoongi dengan kuat, meski tidak tahu setelah ini Appa nya akan marah atau tidak. Yang terpenting keinginannya bisa di penuhi, Han akan memikirkan cara lain untuk membujuk Appa kesayangannya setelah ini

"Hmmm... Apa sayang?"
Yoongi mengerjap sebentar, tetapi setelahnya berbalik memunggungi Haneul membuat pipi bocah itu menggembung kesal

"APPAAAAAAAAAA"

"ish.... Iya-iya, Appa bangun"
Tidak ingin kembali mendapat ulti dari Haneul, Yoongi mengalah, menyandarkan punggungnya pada sandaran ranjang sambil mengusap surai legam putranya

"Memang ada apa? Kenapa mau membolos?"
Haneul menghela nafasnya jengah, mengepalkan tangannya frustasi sembari menjatuhkan kepalanya pada paha Yoongi. Bocah itu menatap Appa nya penuh binar

"Appa, nanti ada kunjungan ke seoul. Han tidak ingin bertemu dengan gadis kecebong itu lagiii"
Adu Haneul membuat Yoongi perlahan menanggapi

"Seoul? Gadis kecebong? Jelaskan perlahan sayang"
Ulang Yoongi membuat Haneul berdecak kesal

"Ck"

"Appa payah, kenapa tidak paham maksud ku"
Yoongi kembali mengusap surai legam Haneul. Memperhatikan putranya dengan serius

"Kenapa tidak ada yang bilang jika kau berkunjung ke Seoul? Dan gadis? Gadis mana Han?"
Haneul masih terus berusaha sabar atas pertanyaan yang dilayangkan Yoongi, sembari meremat guling di sebelahnya Haneul memegang pipi mulus milik Yoongi

"Appa sayang, jadi begini yaaaa"
Yoongi merespon ucapan putranya dengan mengangguk, jangan lupakan binar mata keduanya yang saling beradu sengit

"Suratnya sudah kuberikan pada Appa kemarin, lewat paman Joon. Dan kata paman Joon, aku boleh berkunjung"
Jelas Haneul membuat dahi Yoongi mengernyit

"Kapan? Appa tidak dapat surat apapun"
Elak Yoongi membuat Haneul kembali berdecak kesal

"Kalau begitu setelah ini tonjok saja paman Joon, karena berbohong padaku dan juga Appa"
Merasa tidak ada lagi yang bisa dia dapatkan dari aksi merengek nya pagi ini, Haneul memutuskan untuk turun dari ranjang mengabaikan Yoongi yang terus memperhatikannya

"Sudahlah, aku ingin mengadu pada eomma saja. Appa payah"

0o0

Setelah turun dari kamar Yoongi, Haneul memutuskan untuk segera ke dapur. Kebiasaan ibunya yang bangun pagi untuk memasak sudah Haneul hafal diluar kepala. Karena itu jika pagi begini dirinya tidak perlu khawatir dan bingung mencari keberadaan eomma nya

Haneul mengendapkan suara derap langkahnya, tepat di depannya Hana tengah serius memasukkan beberapa masakan kedalam kotak bekal miliknya.

Haneul berpikir keras, jika sudah setengah siap semua keperluan sekolahnya seperti saat ini, mustahil untukya bisa membolos. Selain tidak tega dengan usaha dan juga tenaga yang dikeluarkan ibunya sedari pagi, kelemahan Haneul ada pada perintah ibunya

Tidak semua orang bisa dia patuhi perintahnya, sejauh ini hanya Yoongi dan Hana

"Eomma?"
Panggil Haneul begitu perlahan

Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang