16. Wonwoo's Secret

1.4K 101 4
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

Sepulang sekolah, Mingyu sama sekali tidak mampir ke toko. Ia masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya membuat siapapun yang tidak membawa kunci cadangan, tidak akan bisa masuk ke dalam.

Mingyu itu aneh. Dia sendiri yang menggantungkan perasannya, tetapi dia sendiri yang tak mau Wonwoo punya orang lain. Itu sebabnya ia benci sikap anehnya itu sendiri.

Ia menggumamkan kata-kata yang aneh –bukan mantra sihir. Itu kebiasaan dari dulu, jika dirinya tak suka berkata kasar, maka cara meluapkan emosinya adalah mengeluarkan kata-kata aneh yang biasanya tak ada huruf vokalnya.

Wajahnya ia tutupi dengan bantal karena sedang kesal. Helaan nafas keputus asaan daritadi ia lakukan guna memperlihatkan betapa putus adanya dirinya.

Tok tok tok

Pintu rumah diketuk oleh seseorang. Karena Papanya tidak bekerja –cuti, maka beliau yang membukakan pintu rumah. Terlihat Wonwoo datang bersama seorang perempuan, yakni Seulgi.

"Loh, nak Wonwoo? Sama siapa itu?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh mulut Papa Mingyu karena heran. Biasanya Wonwoo datang sendiri, kini bersama perempuan lain.

"Bukan siapa-siapa kok om. Mingyu nya ada?" Wonwoo balik bertanya.

Tanpa mempedulikan Seulgi, Papa Mingyu mempersilahkan mereka masuk. Bahkan menyuruh untuk langsung ke kamar.

Karena Seulgi bukan teman karib Mingyu, maka ia hanya diam saja menunggu di ruang tamu sembari berbincang dengan Papa Mingyu.

Wonwoo tahu apa yang membuat Mingyu seperti ini. Itulah mengapa ia berani mengetuk kamar Mingyu sembari beberapa kali mengundang namanya. "Mingyu, c'mon, you said want to go hospital with me? Ayo keluar."

"Sendiri aja sana. Lagi sibuk."

Wonwoo yakin, Mingyu tidak sibuk. Ia tahu jika Mingyu cemburu dan salah paham akan hal tadi di sekolah. "Aku ceritain yang tadi di sekolah. Mumpung Egi ikut. Keluar." Ia berkata dengan cukup hangat. Ia tak ingin ada konflik dengan Mingyu.

Lama sekali tidak ditanggapi oleh Mingyu. Tak ada suara sahutan dari dalam sana. "Mingyu kamu nga-" Baru ingin menyelesaikan masalahnya, Mingyu membuka pintu kamar. Memperlihatkan wajah bantalnya alias barefaced nya yang tetap tampan.

Tanpa banyak bicara, Mingyu turun melewati Wonwoo begitu saja. Sampainya di ruang tamu, ia menatap Seulgi dengan tatapan ramah. Entah, moodnya mudah berubah.

"Ayo berangkat. Ku jelasin di sana."

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

Tiga remaja SMA ini berjalan beriringan menuju salah satu kamar pasien di rumah sakit jiwa yang berjeruji. Dimana, pasien yang berada di kamar tersebut, ialah pasien khusus yang selalu mengamuk atau gila.

Pria paruh baya yang menempati kamar itu, mukanya tertawa, tetapi kedatangan mereka membuat pria itu langsung terdiam ketakutan. Bahkan tubuhnya gemetar hebat.

"Udah lama ga liat ayah. Dia sering gitu, Ka?" Seulgi bertanya dengan suara merdu khasnya. Wonwoo mengangguk.

"Bacot tua bangka." Hinaan ini tertuju kepada pasien yang disebut ayah oleh Seulgi. Setelah ia mengatainya, Wonwoo langsung memasukkan sekotak cokelat Brigadeiro dengan bungkus yang terbuka.

ELYSIAN | MinwonWhere stories live. Discover now