19. Birthday

1.4K 120 23
                                    

════════ ⋆𓆩♡𓆪⋆ ════════

//Warning! 2,5k Words! Kissing!

Seperti yang direncanakan Wonwoo, ia booking restoran yang tidak cukup mewah untuk ulang tahunnya. Ia ingin membahagiakan dirinya sendiri dan teman-teman yang ia undang. Walaupun restoran kecil, setidaknya ia bisa mentraktir temannya.

Di sana, ada beberapa syarat dan ketentuan, seperti hanya bisa beberapa jam, dan lain-lain. Karena jika tidak dibatasi, maka orang-orang akan seenaknya booking dengan harga murah. Kecuali jika ingin membayar lebih.

Pestanya belum mulai, tetapi Hoshi sudah terlihat senang. Ia suka ditraktir. Sebabnya ia merasa senang ketika Wonwoo pertama kalinya mentraktir dia.

"Today you'll be a happiest man in the world. I mean, harusnya." Ucapan mencurigakan Hoshi.

"What do you mean? Why I must be a happiest man in the world? Gue makan ayam aja udah bahagia." Fakta ini menohok Hoshi karena sejauh ini makanan Wonwoo –ketika belum mengenal Mingyu, hanyalah nasi kucing. Uangnya tidak cukup untuk beli makanan lainnya.

"Ya karena itu. Lo hari hari makanannya makanan angkringan, nah sekarang dengan duit lo yang mencukupi itu, lo bisa makan makanan yang lo suka. Of course."

Benar juga yang Hoshi katakan. Apalagi makanan di sini tidak sama dengan makanan angkringan, bukan? Jauh lebih mewah dan enak dengan kualitas tinggi. Pantas orang-orang lebih suka restoran daripada angkringan walaupun angkringan harganya murah sekalipun.

ketika hendan pergi dari restoran ini, dari sudut mata Wonwoo, ia melihat seorang pasangan laki-laki dan perempuan sedang berjalan bersama hingga tertawa. Tawanya sangat familiar bagi Wonwoo.

Begitu wajah Wonwoo mendongak ke belakang dan Hoshi yang juga menengok, betapa terkejutnya Wonwoo ketika melihat Mingyu dan Seulgi sedang jalan bersama. Bahkan tangannya bergandengan.

"Won-"

Suara Hoshi tersendat. Ia seolah tak bisa melanjutkan kalimatnya begitu melihat Wonwoo berjalan mendekati kakak dan pasangan –tidak jelas nya.

"Oh, Wonwoo. What do you do in here?" tanya Mingyu dengan nada meremehkannya. Sifatnya sangat berubah.

Different.

Wonwoo tentu terkejut dengan nada Mingyu yang berubah. Tetapi, amarahnya masih memuncak. "Ngeremehin lo? Sikap lo berubah semenjak kenal Seulgi." Nada Wonwoo tak kalah remeh ketika menatap jijik Mingyu dan Seulgi.

Kedua pasangan ini justru tertawa mendengar Wonwoo yang juga meremehkan mereka. "Ck, what do you mean? Ini sikap asliku. Gaada yang berubah. Kamu kenapa?" Mingyu bertanya seolah tak tahu kalau Wonwoo itu cemburu.

"Oh, masih pake aku-kamu. Gue kira lo bakal kasar sama kayak gue, Mahen" Ia jago dalam memanipulasi topik lawannya. Yang awalnya bertanya mengapa dirinya di sini dan dirinya kenapa, justru dengan mudah ia banting topiknya.

"Apa maksudmu pake nama Mahen hah?" Sejauh ini, ia tetap tak suka ada orang yang memanggilnya Mahen. Hanya orang tua barunya yang boleh.

"Lo kenapa sih, Won? Jawab." Sama persis seperti ayahnya, nada Seulgi sangat meremehkan dan angkuh.

Hoshi hanya bisa melihat semua ini tanpa ada rasa ingin melerai sedikitpun. Entah mengapa ia tidak ingin melerai.

"Gue yang tanya ke lo. Ngapain deketin Mingyu? Gausah kegatelan, baru kenal kemarin aja udah sok deketin dia." Tak bisa dipungkiri, Wonwoo masih memiliki rasa benci dengan Seulgi karena Seulgi tinggal dengan ayahnya, bukan dengannya.

ELYSIAN | MinwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang