part 27

57K 3.6K 142
                                    

Semuanya tampak ragu memulai pembicaraan. Hingga Lyora yang memulai. Kathrine tak menampilkan ekspresi berarti, saat Lyora menjelaskan kesimpulannya saja. Kalau Edward adalah Ayah Lili. Setelah itu, Ia hanya diam tak berniat mengatakan apapun lagi.

Sofia segera meminta maaf pada Kathrine sambil menitikan air mata dan memeluk Kathrine erat. Kathrine pun hanya mengiyakan saja permintaan maaf Sofia. Ia pun masih bingung untuk bereaksi seperti apa.

Kemudian Sofia melepaskan pelukannya, Ia berkata kalau Edward pasti akan bertanggung jawab secepatnya dan sepenuhnya pada Lyora dan Lili.

Saat mendengar itupun, kepala Lyora yang menunduk terangkat seketika. Ia bersitatap dengan Kathrine. Dan Lyora sangat bersyukur memiliki Ibu seperti Kathrine.

Kathrine mengatakan kalau semua keputusan ada pada Lyora. Jika Lyora merasa tak membutuhkan tanggung jawab Edward, maka Edward hanya perlu bertanggung jawab pada Lili. Toh selama ini hidup Lyora dan Lili baik-baik saja tanpa kehadiran pria itu.

Sofia tidak memprotes jawaban Kathrine. Ia malah berterimakasih karena Kathrine tetap membuka pintu untuk menemui Lili.

Suasana haru itu di interupsi oleh Lili "Gemi sama Ninda lagi ngapain?" Karena sejak Ia diturunkan oleh Kathrine, bocah itu hanya mengamati Sofia dan Kathrine yang membicarakan hal yang tak dimengertinya.

"Ninda cuma kangen sama Gemi, Lili" Jawab Sofia yang mensejajarkan tubuhnya dengan Lili sambil merapihkan rambut bocah itu.

Lili hanya mengerjapkan mata bulatnya "Oh kangen. Kaya Lili yang kangen sama Mommy yang kemarin lama banget gak ketemu ya"

Jawaban polos anak itu membuat Lyora menahan napas. Karena Kathrine langsung menatapnya dengan meminta penjelasan. Membuat Lyora kembali menundukan kepalanya, menghindari tatapan Kathrine.

Sofia mengangguk ragu, Edward memang sudah menceritakan tentang penyebab Lili yang masuk rumah sakit. Kemudian Lyora yang kemarin berencana meninggalkan negara ini tanpa Lili.

"Lili mengantuk tidak?" Tanya Sofia.

Anak itu mengiyakan "Tapi Lili harus sikat gigi dulu sebelum bobo biar giginya gak dimakan moster"

"Pintar cucu Ninda. Kalau gitu, Ninda pulang dulu ya? Besok Ninda kesini lagi main sama Lili, boleh?"

"Boleh. Besok Lili kan gak sekolah. Karena baru sembuh"

Sofia mengecup semua wajah Lili dengan sayang. Walaupun rasanya masih tak percaya kalau Ia sudah memiliki cucu sebesar ini. Rasa sayang itu muncul begitu alami ketika melihat Lili.

Apalagi ketika mendengar suara tawa Lili saat ini saat Ia mencium bocah itu. Ditambah Lili juga membalas kecupan serupa untuknya. Membuat perasaan Sofia berbunga-bunga.

Kathrine dan Lili berjalan berdampingan mengantar ketiganya ke mobil. Sedang Lyora berada di belakang mereka semua.

Namun, Sofia menyempatkan diri untuk menghampiri Lyora. Memeluk Lyora sambil terus mengucapkan terimakasih karena sudah rela mengandung dan membesarkan Lili dengan sangat baik.

....

Perjalanan kembali ke rumah orangtuanya diisi oleh sepi. Edward hanya mengemudi dengan kecepatan sedang karena tak ingin membuat Sofia kembali membuka mulut untuk memarahinya. Ibunya memang tak suka dengan berkendara diatas kecepatan rata-rata.

Sementara dikursi belakang Arnold hanya bisa melihat istrinya yang asik berkirim pesan dengan manager toko langganannya.

"Aku tak menyangka sudah memiliki cucu perempuan semanis Lili. Padahal dua minggu lalu, Aku melihat edisi terbatas Dior untuk anak perempuan dan itu lucu-lucu sekali" Curhat Sofia

"Kalau dua minggu lalu Aku hanya melihatnya dan tak membeli itu semua. Sekarang Aku akan membeli semuanya untuk Lili"

"Kamu lihat ini Arnold. Bukankah akan sangat manis jika Lili menggunakan semua koleksinya?"

Arnold hanya mengiyakan dan membuat raut mukanya seolah antusias. Agar tidak menyinggung Sofia. Ia tak ingin merasakan tidur sendirian tanpa memeluk istrinya malam ini.

"Oh ya. Besok Aku tidak bisa menemanimu pergi ya. Aku sudah janji akan pergi ke rumah Kathrine besok dan mencoba barang-barang ini pada Lilliane"

"Pasti Lili akan lucu dan cantik sekali. Oh, apalagi ini. Lucu sekali, tas ini pasti juga cocok untuk Lili" Sahut Sofia yang memperhatikan gambar tas yang dikirimkan manager toko padanya. Tas itu serupa dengan miliknya, hanya saja dalam versi mini.

Arnold hanya mengangguk pasrah. Besok Ia berencana ke Singapura dengan istrinya untuk reuni dengan teman-temannya dan menghadiri pernikahan anak dari temannya.

Istrinya masih sangat excited tentang Lili. Tak mungkin Arnold bisa membujuk Sofia untuk menemaninya pergi, baru mereka akan mengunjungi Lili.

Bahkan Arnold tak akan kaget jika besok tagihan kartu unlimited yang dipegang Sofia akan membengkak karena Sofia memborong satu mall untuk Lili.

"Kamu tidak perlu datang besok. Sepertinya Lyora juga enggan melihat Kamu dirumahnya"

Edward yang sedari tadi hanya fokus menyetir pun akhirnya tak luput dari omongan tajam Sofia.

"Mama baru sadar. Sedari tadi Kamu sama sekali tidak berbicara pada Kathrine"

"Bahkan hanya Mama yang minta maaf pada Lyora dan Kathrine. You're such a coward. Mama kecewa padamu"

Edward hanya bisa menarik napas berat. Hanya satu yang harus dilakukan ketika Sofia sudah mengomel. Diam. Hanya itu yang bisa dilakukan atau Sofia akan menambah omelannya kalau Ia menjawab.

"Untung saja Lili hanya mewarisi fisikmu. Lyora berhasil membentuk Lili menjadi anak yang penurut dan ceria sepertinya"

"Kalau Lili mewarisi sifatmu juga. Mama yakin Ia tak akan selucu ini. Kamu masih ingatkan sifatmu waktu kecil. Sama sekali tidak ceria sampai orang-orang menuduh Mama tidak memperhatikanmu"

Apa Edward bilang. Ia tak menjawab saja, Sofia masih terus meneruskan omelannya bahkan membawa-bawa sifatnya. Edward memang pendiam sejak kecil. Ia jarang berbicara dan hanya berbicara seperlunya.

Bahkan Sofia pernah membawa Edward ke psikolog anak atas saran teman-temannya.

"Pokoknya kamu berhutang maaf pada Kathrine. Terutama Lyora"

"Oh ya. Ayah Lyora siapa namanya, sayang?"

"Joshua Effendi" Jawab Arnold. Ia memang mengetahui tentang Joshua karena sempat bermain bersama sewaktu muda.

"Nah. Joshua, Kamu juga harus menemuinya untuk meminta maaf" Perintah Sofia tegas.

Sedangkan Edward hanya bisa mengiyakan perkataan Ibunya. Kalau saja Ibunya tau jika Ia sudah menemui Joshua. Tetapi bukan untuk meminta maaf. Namun, untuk menawarkan kesepakatan pada Ayah Lyora. Edward rasa Sofia akan langsung mencekiknya saat ini juga.

Tbc

Vote komen vote komen

500 vote + 150 komen aku langsung up part 28 😘😘😘

Blame The Cupid [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang