Anak kembar

694 64 4
                                    

.・。.・゜✭・

【☯︎▻ꕥ◅☂︎】

≻───── ⋆✩⋆ ─────≺

S

emuanya seperti mimpi. Bagaimana Scaramouche mengobarkan dirinya dikehidupan dulu untuk [Nama], bagaimana ia bersedia menolong gadis itu tanpa pamrih.

Terkadang ia bertanya tanya mengapa bisa memiliki perasaan nyaman dan hangat saat bersama gadis maniak bunuh diri itu. Mengiyakan ajakan pernikahannya yang tiba tiba itu.

Tapi satu yang Scara ketahui bahwa ia tak akan menyesal melakukan itu.

Nyatanya ada perasaan yang tak bisa dijelaskan saat senyuman gadis itu merekah lebar dihari pernikahan mereka.

"Izinkan aku tuk melayanimu disisa hidupku."

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Scara lebih dulu terbangun, hal pertama yang dia lihat adalah [Nama] yang berbaring disebelahnya, masih dengan tidur pulas dengan wajah yang tertutupi surai blonde miliknya.

Sulit dibayangkan bahwa Scara yang berhasil mendapatkan [Nama], karena ia sendiri tahu kalau [Nama] banyak yang suka meski gadis itu kadang tak sadar.

Scara menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah [Nama], mengambil beberapa waktu untuk sekedar mengamati wajah nya, ia bisa melihat bagaimana ia begitu tenang dan rileks, tidak seperti beberapa tahun lalu saat yang ia lakukan cuma untuk merencanakan pembunuhan diri.

Scara segera menjauhkan tangannya saat [Nama] sepenuhnya terbangun karena suara tangisan bayi.

Hal paling ampuh untuk langsung membangunkannya.

[Nama] menyempatkan diri untuk meregangkan tubuh sejenak dan beranjak dari kasur, berjalan menuju keranjang bayi dan mendapati dua bayi kembar dengan salah satu yang tengah merengek.

"Pagi...manis, haus?"

Scara senyum senyum sendiri, pemandangan manis saat melihat [Nama] yang tidak lagi fokus pada dirinya sendiri melainkan anak mereka berdua.

"Aku juga haus."

[Nama] menoleh pada Scara, menggendong anak perempuan nya sambil kembali berjalan ke kasur, duduk di pinggir nya sambil membelakangi Scara selagi dia sedang memberi asi.

"Kau sudah besar, Scara. Di dapur banyak air minum."

"Aku tidak mau itu, ayolah. Kau tahu apa yang kubutuhkan, Nona?"

[Nama] menghela napas, sebanyak apapun itu dia tidak akan terbiasa digoda oleh Scara apalagi dengan panggilan 'Nona' yang tidak asing ditelinganya itu.

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Scara menatap kedua anaknya, entah karena gennya yang lemah atau gen [Nama] yang terlalu kuat. Scara cuma mewariskan warna mata pada kedua anak kembarnya sementara sisanya mengikuti [Nama]. Mulai dari warna rambut serta ahoge imut yang mencuat.

Ini seperti melihat [Nama] versi kecil.

Scara menyodorkan jarinya pada tangan bayi laki-lakinya yang membuka, begitu sampai jarinya langsung digenggam erat oleh tangan kecil itu membuatnya diam diam tersenyum tipis.

Cekrek!

"Kenangan bagus, [Nama] akan suka ini."

Scara menggerutu pelan, ia tak bisa marah apalagi berteriak untuk menghapus foto yang baru saja Nahida tangkap karena itu akan membangunkan anak perempuan nya yang baru saja tertidur.

"Lucu sekali melihatmu seperti itu, Scara. Seolah kau seorang ayah."

"Aku memang ayah." cibir Scara

Nahida cuma tersenyum, mengambil langkah lebih dekat ke keranjang bayi, bersiap mengambil gambar lebih banyak.

Pintu depan terdengar terbuka disusul banyaknya langkah kaki, Scara menghela napas berat karena tahu pengganggu akan bertambah.

Ei yang bersemangat, senyumnya manis selagi ia membawa kue kering. Memperlihatkan nya pada Scara yang langsung ditolak mentah mentah olehnya.

Venti dengan seenak dengkul menggendong bayi laki-laki yang terlihat adem anyem, beberapa kali mencium gemas pipinya seakan ia akan melahapnya bulat bulat.

"Ughh..saat besar nanti ayo minum minum sama pamanmu."

"Dia tidak boleh mengikuti jejakmu, Venti." komentar Aether yang kebetulan mendengar nya.

"Tapi sumpah, ini seperti Scara cuma berbagi warna matanya saja sementara yang lainnya mengikuti [Nama]." timpal Venti, mengamati wajah bayi digendongannya yang balik menatapnya dengan wajah polos, bayi satu ini mengikuti sifat [Nama]. Venti yang gemas jadi kembali memberinya ciuman di pipi.

Apa yang dikatakan Venti benar, Lumine menyetujuinya dalam hati. Mungkin gen keluarga mereka memang kuat.

"Tinggal buat lagi yang mirip denganku."

Perkataan Scara sempat membuat keheningan, Zhongli berdehem meredakan keheningan yang tercipta.

"Dimana [Nama]?"

"Kalau tidak salah, pergi membeli sesuatu." jawab Nahida.

"Aku mau memberikannya kue yang kubuat, mungkin saja [Nama] suka." timpal Ei, Scara memutar matanya, menurutnya kue gagal tak layak makan itu harusnya langsung dibuang kalau tidak mau ada yang meninggal.

Lumine menggendong bayi perempuan yang sedang tidur keluar dari keranjang bayi.

"Ngelihat bayi jadi mau punya bayi..." ujar Lumine selagi menggendong keponakannya.

"Eh, kebetulan aku juga mau punya bayi. Ayo buat malam ini." Venti nyengir kuda, kalau adeknya gak bisa, kakaknya juga gakpapa.

Perkataan Venti dihadiahi pukulan dibahu oleh Aether, seenak dengkul goda adiknya.

"Lumine sudah sama Xiao." Zhongli, bapak bapak satu ini ship Lumine x Xiao garis keras, ia mendukung hubungan mereka kedepannya.

Scara mengambil alih bayinya yang tengah digendong oleh Lumine, ia sedikit bangga pada dirinya sendiri karena langsung menikah dan tak lama setelah itu [Nama] mengandung yang dimana merupakan anak kembar dengan berbeda jenis kelamin.

*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈

Lumine dan Aether belum pulang, memutuskan untuk bermain lebih lama lagi dengan kedua ponakannya.

"Yang perempuan sifatnya mirip Scara, lihat saja ekspresi nya." Lumine tertawa saat bayi perempuan yang diyakini memiliki sifat seperti Scara mengerucutkan bibirnya ke depan.

"Kau benar, lalu yang ini mirip [Nama]." Aether menunjukkan bayi laki-laki dalam gendongan nya, Lumine mengangguk setuju.

Keduanya jadi lebih banyak menghabiskan waktu dengan [Nama] beserta anak anaknya, mengingat apa yang mereka lakukan itu kejam, berharap dengan ini bisa membayar apa yang mereka perbuat.

Sementara itu Scara dan [Nama]....

"Kau tahu, [Nama]...semua mengatakan kalau anak kita mirip denganmu..."

[Nama] menelan ludahnya, ia di himpit di dinding oleh Scara dari arah belakang. Entah apa lagi yang diinginkan ayah dua anak itu.

Tangan Scara ada di paha [Nama], membuat si empu terkejut.

"Ayo buat lagi, kali ini yang mirip denganku."

Aether dan Lumine yang asik membicarakan kedua ponakannya jadi terdiam saat mendengar suara teriakan [Nama] yang berasal dari kamar yang Scara dan [Nama] tempati.

Tak lama setelahnya, [Nama] keluar dari kamar. Berlari menuju Aether dan bersembunyi dibelakangnya.

Kedua kakaknya [Nama] mau bertanya apa yang terjadi saat melihat [Nama] berlari keluar dari kamar namun diurungkan saat pertanyaannya sudah terjawab begitu melihat pakaian [Nama] yang acak acakan.

'Ternyata Scara gak bohong tentang yang buat lagi'—batin Lumine.

'Kasian adekku'—batin Aether.

【SERVANT】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang