Chapter 6

1.5K 134 3
                                    

Aku dalam perjalanan ke tempat janjian yang di adakan Ino,disana pasti ada Sasuke. Sebenarnya aku tidak mau datang. Aku harus memakai wig,supaya Sasuke tidak terganggu dengan kehadiran ku. Entah kenapa aku tidak mau Sasuke lebih membenciku.

Saat aku tiba,di sebuah cafe. Aku bisa melihat Ino dan Sasuke sudah datang. Aku menghela napas panjang. Ini pasti akan membuat ku kembali menangis.

' Sakura kau kuat '

*****

Cringg

Aku membuka pintu cafe. Kenapa sih pintu nya harus bunyi,semua orang jadi menatap ke arah aku kan. Aku hanya tersenyum,canggung. Aku melihat ke arah Ino dan Sasuke,mereka sama sekali tidak terganggu dengan kejadian tadi. Seolah mereka ada di dunia mereka sendiri. Aku menghampiri mereka. Dan Ino sangat terkejut melihat penampilan baru ku,dia sampai berteriak keras.

" Syuttt,Ino jangan berisik. Kau berlebihan. " Aku membungkam mulut Ino dengan telapak tangan ku.

Ino bilang aku aneh. Tapi aku tidak peduli. Aku melihat ke arah Sasuke yang dari tadi  diam. Aku terkejut,Sasuke sedang menatap ku dengan tatapan yang aneh. Entah kenapa aku melihat seperti tatapan emosi,dan bingung. Aku merasa kalau Sasuke  terganggu dengan kehadiran ku.
Aku mengabaikan tatapan Sasuke. Ino terus mengoceh,dia bilang kenapa mewarnai rambut ku padahal aku sangat menyukai rambut ku ini.

" Yah,aku hanya ingin suasana baru saja ". Aku mengangkat bahu.

Ino hanya menghela napas, dia bilang kalau itu yang kusukai akan selalu mendukung. Lalu kalau aku menyukai Sasuke bagaimana? Apakah kau juga akan mendukung ? Itu adalah pertanyaan yang ingin aku tanya kepada Ino. Tapi aku tidak segila itu.

" Sakura ada yang ingin aku bicarakan sebenarnya. " Ino mengatakan nya dengan ragu-ragu,dan aku melihat wajahnya bersemu merah.

Ah,aku mengerti,pasti ini ada hubungan nya dengan Sasuke.
Aku melirik Sasuke,dia hanya diam saja. Tatapan nya mengarah ke luar cafe jendela.

" Sakura,maaf. Aku baru memberitahu sekarang. Aku dan Sasuke akan menikah "



DEG


' Pernikahan '

Aku mengepalkan tangan ku erat.

' Jangan menangis,Sakura.

' Sial,sial sial. Jangan menangis di depan mereka sakura,aku mohon. '

Aku menghela napas,menenangkan detak jantung ku yang terus berdetak tidak nyaman,hatiku sakit.
Aku hanya diam, belum menanggapi ucapan Ino.Aku tidak tahu bahwa hubungan mereka bisa secepat ini. Tapi wajar saja,melihat Sasuke sangat mencintai Ino,dia pasti akan langsung menikahi Ino.

" Sakura... Sakura... Hey !? " Ino mengguncang bahu ku

Tanpa sadar aku melamun,ino melihat ku khawatir. Aku seketika kembali ke kenyataan,dan tertawa Canggung.

" Maaf Ino,tanpa sadar aku memikirkan pasien ku,sudah diberi vitamin atau belum tadi. " Aku tertawa Canggung,dan tanpa sengaja melirik ke arah Sasuke yang ternyata sedang menatap ke arah ku juga.

Ino menghela napas. Ino berpikir aku marah karena baru memberitahu tentang pernikahan nya. Aku mengatakan kepada Ino,untuk apa marah,aku justru bahagia kalau kalian bahagia. Padahal saat ini aku yang tidak bahagia.

' Tidak apa- apa,ini untuk persahabatan '

Ino akhirnya tersenyum cerah dan memeluk ku.Dia terus menceritakan bagaimana Sasuke yang menyatakan cinta dan memberi cincin. Aku hanya menanggapi dengan senyuman. Sekali lagi aku melirik ke arah Sasuke. Dan dia ikut tersenyum mendengar Ino yang bercerita dengan antusias.

Saat ino meminta izin untuk ke toilet,aku panik. Aku tidak mau berduaan saja dengan Sasuke. Bagaimana ini, apa aku harus memulai percakapan? Tapi dia pasti mengabaikan aku. Dan itu bisa membuat hati ku tambah sakit. Jadi lebih baik aku diam,dan berpura- pura main handphone.

'' Kau seorang dokter ? " Tiba- tiba Sasuke bertanya padaku.

Aku terkejut, Sasuke bertanya padaku. Apa ini hanya basa basi agar tidak canggung ? Aku menatap Sasuke dengan mulut terbuka,aku bisa melihat Sasuke mengernyitkan alisnya,bingung.

" Aku tidak tahu ternyata Haruno Sakura sekarang menjadi seperti orang aneh. "

Apa ? Apa katanya tadi,aneh.
Kau harusnya yang aneh,kenapa tiba-tiba mengajak aku berbicara.
Aku menghela napas.Meminta maaf bahwa aku sedikit terkejut,karena diajak berbicara.

Sasuke hanya mengangkat alisnya. Dia bilang saat di bandara pun dia mengajak aku berbicara tapi melihat ku tidak ada respon untuk berbicara lebih jauh,jadi dia diam saja waktu itu. Dan yang lebih mengejutkan,dia mengatakan kesal saat aku mengabaikan nya di bandara. Dia bilang bahwa saat itu,aku tidak menanyakan kabar nya sama sekali.

Aku tertawa,dan meminta maaf. Aku beralasan saat itu memang sedang terburu- buru. Aku mengatakan padanya, walaupun aku tidak bertanya kabar tentang nya,pasti dia baik-baik saja karena sudah bertemu dengan gadis yang di cintai nya.

Sasuke hanya diam menatap ku. Dan aku terdiam menatap nya juga. Aku sadar bahwa aku sudah sok akrab dengan nya.
Saat aku akan berbicara lagi dan ingin meminta maaf karena berbicara sok dekat,Ino kembali dari toilet. Dia mengeluh,di toilet antri sekali. Dan percakapan antara aku dan Sasuke seperti tidak pernah terjadi.

*****

Kami kembali memulai percakapan dengan hal seputar pekerjaan masing-masing. Yang lebih banyak berbicara adalah Ino,dia terus mengoceh tentang pekerjaan nya,Sasuke juga sering menanggapi dan terkadang ada pertengkaran kecil di percakapan mereka. Aku melihat nya bagaimana saat ino yang kesal dengan pekerjaan nya Sasuke akan mengusap kepala nya. Terkadang mereka akan tertawa bersama. Aku seperti tidak ada di antara mereka. Mereka sangat asik dengan dunia nya sendiri.
Aku mengepalkan tangan ku erat.


' Mungkin sudah waktu nya aku melupakan mu, Uchiha Sasuke. '




















TBC



TRUE LOVE ( END ) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang