MCCP.002

838 47 0
                                    

My Cold
Crown Prince


Aroma aneh menusuk indra penciuman, tubuh yang terasa berat sangat sulit untuk di gerakkan. Dengan bersusah payah, Adelaide akhirnya berhasil membuka kedua matanya. Putih, semua yang ia lihat adalah berwarna putih, suara tangis bayi terdengar dari segala penjuru sisi.

"Apa yang terjadi?, Apa ini di Surga?, Mengapa ada suara tangisan bayi?" Adelaide bertanya-tanya, hendak berbicara namun suaranya tidak mau keluar.

"Nyonya, lihat! Putri anda sangat cantik" suara seseorang yang tak ia kenal terdengar mendekat di ikuti suara langkah kaki yang sepertinya berasal dari dua orang.

"Apa sebenarnya yang terjadi?, Bukankah aku sudah mati?, Aku ingat dengan jelas bagaimana rasanya saat tali yang besar serta kasar itu menjerat leherku hingga aku kesulitan bernapas.

"Putriku.... Cantik sekali" suara yang begitu lembut itu terasa nyaman di telinga Adelaide.

"Putri kita sangat cantik seperti kamu sayang" dua orang yang sepertinya adalah pasangan suami istri itu mendekatkan kepala mereka ke box bayi tempat Adelaide berada guna melihat sang buah hati.

"Siapa mereka?, aku tidak tahu" dengan bersusah payah, Adelaide menggerakkan tubuhnya. Ia berhasil mengangkat kedua tangannya ke udara yang sukses membuatnya tercengang tak percaya dengan apa yang sudah terjadi. "Kenapa tanganku sangat kecil.....?" Adelaide bertanya-tanya, "Jangan bilang, aku terlahir kembali dan sekarang menjadi bayi? Tapi, bukankah ini terlalu cepat?, rasanya aku baru saja mati mengenaskan di tiang gantungan beberapa waktu lalu" terlalu bingung menghadapi situasinya saat ini, Adelaide memutuskan untuk tidak berpikir terlalu keras. Dia sangat bersyukur, bisa kembali lagi. Sepertinya Dewa mendengarkan do'a nya yang bersungguh-sungguh, namun mengapa orang tuanya berbeda. Di mana orang tuanya saat ini?.

"Sayang, kau akan memberikan nama padanya?" tanya wanita cantik yang Adelaide yakini berumur awal 30 tahun an.

"Tentu saja" lelaki di sampingnya menjawab dengan senyum cerah di wajahnya. "Karena putri kita sangat cantik, tentu aku harus memberikan nama yang cantik padanya". Terlihat sedang berpikir, akhirnya lelaki itu memberikan nama baru pada Adelaide, "Namanya, Hazell Florencia Oceane".

"Nama yang bagus", wanita itu terlihat senang, "Apa alasan kamu memberikan nama itu?" tanya wanita itu penasaran.

"Dia memiliki mata hazel yang cantik, dan juga laut sangat berperan penting dalam pertemuan kita, jadi aku menambahkan Ocean" jawab lelaki itu sembari membawa sang wanita ke dalam pelukan hangat.


My Cold Crown Prince


Waktu demi waktu telah berlalu, hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Dan kini, Adelaide atau yang lebih di kenal sebagai Hazel di kehidupan ini telah berusia 17 tahun. Tepatnya pada hari ini, dia akan merayakan kelulusannya.

"Sayang, kau tidak mau membuat pesta kelulusan?" tanya sang ayah yang kini tengah bergabung ke meja makan untuk mengikuti kegiatan makan malam bersama yang tidak boleh di lewatkan.

"Tidak usah Pa, Hazel mau fokus pendaftaran kampus aja" jawab Hazel seadanya. Jujur saja, meski sudah hidup selama 17 tahun bersama mereka, Hazel tetap merasakan canggung. Mungkin, itu adalah efek karena ia memiliki ingatan di kehidupan sebelumnya.

[√] My Cold Crown Prince || NOMINOù les histoires vivent. Découvrez maintenant