Menceritakan seorang gadis bernama Azalea.
Sebelumnya Alea tidak pernah berfikir tentang cinta, Alea tidak mau mengenal apa itu cinta, karena Alea telah memegang teguh prinsipnya, bahwa ia tidak butuh pacar.
Tapi seorang cowok telah mengubah perasaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Dirga mengedikkan dagu ke arah boncengan motornya, isyarat supaya gadis itu mau naik.
"Apaan?" Tanya Alea.
"Lo mau pulang? atau mau diem disini sampe malem?" Tanya Dirga, "udah lah ayo naik."
"Hah," Saut Alea "serius?" Ia menaikkan sebelah alisnya.
"Lu kira gue maen-maen apa?"
"Lo ngga macem-macem kan sama gue karena gue udah omelin Lo waktu itu?" Tanta Alea menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah Dirga.
"Ga usah banyak omong Lo, tinggal naik apa susahnya sih!" Ucapnya sambil memberikan helm kepada Alea.
Alea hanya diam berpikir sebentar, 'haduh, gimana ya... Masa gue harus pulang sama dia? tapi kalo nungguin taxi datang, entar kesorean lagi, Tapi... gue kan masih ngga kenal sama dia, tapi kalau ngga ada dia, gue entar balik sama siapa coba?' Gumam nya dalam hati.
"Ya udah, awas Lo sampe boong sama gue, pokoknya Lo harus anter gue sampe depan rumah gue, titik." Ucapnya, mengambil helm di tangan Dirga, lalu memalingkan wajahnya dari Dirga, dan memasang helm nya, tapi Alea terlihat kesulitan saat memasang helm dan akhirnya Dirga membantu memasangnya, Bola mata mereka bertemu, saling bertatapan. Ekhemekhem
"Ga nyangka, gue bisa mandangin dia sedekat ini," Batin Dirga.
Alea menepis tangan Dirga,"Ih apaan sih liat liat"
"Dih pede, udah cepet naik." Alea pun naik ke motor milik Dirga, dan duduk jarak jauh dengannya.
Dirga mulai menyalakan mesin motornya dan melaju, saat itu pun Dirga sengaja memperlambat gas motornya, karena Dirga sedang memperhatikan gadis berambut cokelat itu dari sepionnya. Saat Alea mengetahuinya, Dirga pun pura pura memalingkan pandangannya.
Dengan santai, dan hening mereka tidak membicarakan apapun.
"Ni cowok aneh deh, kemarin aja marah-marah, sekarang kok peduli sama gue, huft, andai aja, kak Devan yang ada disini." batin Alea.
Tiba-tiba cowok itu menghentikan motornya di depan sebuah mall.
"Loh, kok berhenti?" Alea mengerutkan keningnya, dengan posisi masih duduk di motor milik Dirga.
Dirga pun melepas helm nya, dan menolehkan wajahnya ke arah Alea. "Turun!"
"Lo beneran ngga macem-macem kan sama gue?"
"Eh siapa juga yang mau macem-macem sama Lo."
Dirga pun turun dari motornya, yang diikuti oleh Alea, yang masih melihat lihat di depannya.
